Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian Sistem Pencahayaan yang Mempengaruhi Kenyamanan Vsual Pada Ruang A dan Ruang Sayap Galeri Selasar Sunaryo Latifah, Nur Laela; Anugrah, Deki Ahmad; Aynani, Miqiyassara Diandra; Garini, Karin Wiyana
REKA KARSA Vol 1, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.652 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i3.295

Abstract

Abstrak Seni rupa dewasa ini menjadi bentuk apresiasi masyarakat untuk menyuarakan pemikiran. Oleh karena itu, galeri seni kontemporer muncul untuk menjembatani kebutuhan masyarakat modern tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah memahami penerapan sistem pencahayaan alami dan buatan pada bangunan Galeri Selasar Sunaryo Bandung beserta kenyamanan visual yang dihasilkan. Kenyamanan visual sangat dibutuhkan pada bangunan galeri karena berpengaruh langsung dalam tampilan karya seni. Lingkup studi pada kajian ini mencakup sistem pencahayaan ditinjau dari sumbernya serta keterkaitannya dengan aspek desain ruang berupa desain bukaan cahaya, dimensi ruang, serta material interior ruang dan furnitur. Selain itu dibahas pula klasifikasi lampu berdasarkan sistem pencahayaan buatan, serta kualitas kenyamanan visual. Metoda analisa meliputi kualitatif, kuantitatif, dan trianggulasi. Hasil akhir berupa analisa dan kesimpulan yang bersifat kuantitatif.   Kata kunci: Sistem pencahayaan, Kenyamanan visual, Galeri Selasar Sunaryo Bandung Abstract Since ancient times until now the presence of art in the community can not be separated. Therefore, the contemporary art gallery appearing to answer the needs of modern society. The purpose of this study is to understand the application of natural and artificial lighting systems in generated visual comfort of Selasar Sunaryo Gallery building. Visual comfort is needed in the gallery building because it affects directly the display of art works. The scope of the study include the lighting system in terms of the source and associations with a design space such as design aspects of light exposure, dimensions of space, and also interior space and furniture materials. In addition, it also discusses the classification system based on artificial lighting lamps and quality of visual comfort. Analysis method includes qualitative approach, quantitative, and triangulation. The results obtained by the analysis of a form of quantitative conclusions. The results of this review are quantitative analysis conclusions.   Keywords: Lighting Systems, Visual Comfort, Selasar Sunaryo Gallery Bandung
Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung Brunner, Thomas; Latifah, Nur Laela; Prastiti, Adityastri Budi; Irandra, Vinike; Pawening, Ajeng Sekar
REKA KARSA Vol 1, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i2.259

Abstract

AbstrakSalon adalah tempat orang merawat kecantikan, bahkan berkembang dengan adanya fasilitas klinik, spa, dan pusat kebugaran. Selain menjual fasilitas salon juga menjual suasana dan nilai arsitektur bangunannya. Banyak bangunan salon yang menggunakan langgam arsitektur tertentu guna menarik perhatian para pengunjungnya. Contoh salon yang menggunakan langgam Arsitektur Modern adalah bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa, and Wellness Center di Jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 76 Bandung. Penerapan langgam Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, terlihat pada tampak bangunan yang meliputi atap dan kanopi, dinding, bukaan, ornamen, bentuk, proporsi, pemilihan jenis material, warna, dan tekstur serta layout ruang dalam yang meliputi bentuk denah, bentuk potongan, zonning, hubungan antar ruang, dan sirkulasi.  Bangunan Roger’s Salon, menggunakan langgam Arsitektur Modern dengan Aliran Fungsionalisme dan Kubisme. Bentuk bangunan yang berupa kubus mengalami pemanjangan menjadi bentuk balok yang merupakan proyeksi dari denah dapat disimpulkan bahwa bangunan menganut paham form follow function.Kata kunci :  Arsitektur Modern; tampak bangunan; layout ruang dalamAbstractSalonis a place where people cares for beauty, even thrive in the presence of clinical facilities, spa, and fitness center. Besides selling facility it also sells atmosphere and architectural value of the building. Many salon designs are using particular architectural style in order to attract the attention of the visitors. For examples Roger's Salon, Clinic, Spa, and Wellness Center at jalan Pelajar Pejuang 45 number 76 Bandung use Modern Architecture style.The implementation of Modern Architecture style on Roger's Salon can be seen at the building facade, roof and canopies, walls, openings, ornaments, shape, proportion, choice of material, color, and texture as well as the interior layout in which includes floor plan, sections, zonning, conection between rooms, and circulation.Functionalism and Cubism style as a Modern Architecture is used at Roger's Salon. Forming a cube shape and lengthening as a beam, which its projected at the floor plan can be concluded that the building adopts a form follow function.Keywords :  Modern Architecture; facade; interior layout
KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN STUDENT CENTER ITENAS BANDUNG Latifah, Nur Laela; Perdana, Harry; Prasetya, Agung; Siahaan, Oswald P. M
REKA KARSA Vol 1, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.599 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i1.43

Abstract

ABSTRAKStudent center merupakan suatu bangunan pusat aktifitas kemahasiswaan dimana terjadi berbagai aktifitas.Dengan banyaknya aktifitas yang terjadi di dalamnya maka bangunan dituntut memenuhi kenyamanan termal agarpengguna dapat beraktifitas dengan baik. Kajian student center ini bertujuan untuk mengetahui dan memahamibagaimana kenyamanan termal pada Student Center Itenas Bandung. Pemilihan obyek kajian ini didasari olehadanya keunikan desain yang tidak dimiliki bangunan lainnya di kampus Itenas khususnya dan kota Bandung padaumunnya. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu desain bangunan, desain bukaan udara,faktor internal, dan faktor eksternal.Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian deskriptif baik kualitatif maupunkuantitatif. Pada akhirnya dari hasil analisis kuantitatif dan kualitatif tersebut dilakukan pembobotan secarakuantitatif. Diperoleh kesimpulan bahwa, desain bangunan dan desain bukaan udara Student Center Itenasmempengaruhi aliran udara yang dapat mendukung kenyamanan termal. Kajian ini diharapkan dapat menjadirujukan saat mendesain student center yang menunjang kenyamanan termal.Kata kunci: kenyamanan termal, student center
ENERGY SAVING BUILDING STRATEGIES THROUGH THE APPLICATION OF SOLAR CONTROL GLASS LATIFAH, NUR LAELA; RAHADIAN, ERWIN YUNIAR
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 2 (2020): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektro
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i2.388

Abstract

ABSTRAKSesuai dengan konsep Green Building, desain bangunan harus memperhatikan penghematan energi operasional bangunan. Semakin besar beban termal, maka semakin boros konsumsi energi listrik. Salah satu cara untuk menurunkan energi listrik adalah dengan mengurangi beban termal eksternal, sehingga pemilihan jenis solar control glass merupakan aspek yang sangat penting. Metoda analisis dilakukan secara kuantitatif. Sebagai kasus studi yaitu Gedung Kantor Pengelola Bendungan Sei Gong di Batam, dan berdasarkan perhitungan Calculator OTTV akan ditentukan alternatif solar control glass yang tepat agar memenuhi syarat dengan batas maksimal OTTV di Indonesia (45 Watt per meter persegi). Manfaat penelitian ini adalah memperoleh masukan pemilihan tipe kaca yang tepat berdasarkan SHGC, pada kasus bangunan kantor.Kata kunci: Hemat energi operasional bangunan, Overall Thermal Transfer Value, Solar Control Glass, Solar Heat Gain Coefficient ABSTRACTIn accordance with the Green Building concept, building designs must pay attention to building operational energy savings. The greater the thermal load, the more wasteful the electricity consumption of the AC system. One way to reduce AC loads is to reduce external thermal loads, then choosing the type of solar control glass is a very important aspect. The method of analysis is done quantitatively. As a case study is Sei Gong Dam Management Office Building in Batam, and based on OTTV Calculator calculation an appropriate solar control glass alternative will be determined to meet the requirements with the maximum OTTV limit in Indonesia (45 Watt per square meter). The benefit of this research is to get input on selection of the right type of glass based on SHGC, in the case of office buildings.Keywords: Energy saving on building operation, Overall Thermal Transfer Value, solar control glass, Solar Heat Gain Coefficient
Desain Bangunan Eks Kolonial Terkait Kenyamanan Visual dengan Pencahayaan Alami - Studi Kasus Gedug Negara Cirebon Latifah, Nur Laela; Wigna, Ramadhan Paskal Dinda; Darmawan, Teguh; Mundika, Saefulloh Karim
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i2.4654

Abstract

Bangunan eks kolonial merupakan warisan bernilai sejarah tinggi yang harus dilestarikan, salah satunya Gedung Negara Cirebon. Fungsi bangunan ini sebagai tempat penginapan tetap dipertahankan, di samping terdapat ruang yang menjadi area kerja dan pada masa depan direncanakan menjadi fasilitas sumber budaya. Dalam melakukan aktivitas dan kerja visual dibutuhkan cahaya alami dengan kuantitas dan sesuai agar pengguna tetap dapat memperoleh kenyamanan visual, dan hal ini sangat ditentukan oleh desain bangunan terutama orientasi bangunan dan bukaan cahaya; alokasi dan kedalaman ruang; dimensi, bentuk, posisi, dan spesifikasi bukaan cahaya; serta reflektansi permukaan. Terkait Gedung Negara yang telah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya dimana kondisi fisiknya harus dipertahankan, penting untuk dikaji apakah dengan desain yang ada sebagai bangunan eks kolonial, dapat memberikan kuat penerangan yang mendukung perolehan kenyamanan visual bagi penggunanya. Metoda analisis dilakukan baik kuantitatif dan kualitatif, dan pada analisis kuantitatif dilakukan pengukuran di loksi juga simulasi model menggunakan software Revit 2020 dan DIALux evo 8.2 yang hasilnya dibandingkan dengan standar kenyamanan visual terkait kuat penerangan. Diharapkan melalui penelitian ini diperoleh nilai manfaat agar dapat mengoptimalkan potensi cahaya alami bagi pengguna bangunan eks kolonial dengan tetap menjaga kelestariannya sebagai bangunan cagar budaya.  Kata kunci: desain bangunan eks kolonial, kenyamanan visual, pencahayaan alami
PENGARUH BENTUK GUBAHAN MASSA DINAMIS TERHADAP ESTETIKA DAN KENYAMANAN SPASIAL PADA BANGUNAN HOTEL U JANEVALLA Latifah, Nur Laela
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.32945

Abstract

Abstract: Hotel is a commercial building and the success of its design has a very positive impact on increasing its selling value. Generally, hotel buildings in cities or city hotels are designed based on the form follow function theory so that the interior space is functioning optimally, but the shape of the square block buildings that occur tends to look monotonous. In order to make the visual appearance more attractive, through the strategy of transforming the mass composition of the hotel to be dynamic, there will be a consequence where the layout and furnishings of the existing interior may reduce the spatial comfort (space) for the user. Another thing that must be tested from a dynamic mass composition is its aesthetic value in terms of proportion and scale. As a research case study, Hotel U Janevalla was chosen in Jl. Aceh No. 65 Bandung. The analysis was carried out in a comparative way between case studies and theory, both in terms of qualitative and quantitative. The benefit value of this research is an insight into how the dynamic mass composition of hotels influences the aesthetic value and spatial comfort of users in the bedroom.Keywords: Hotel, Dynamic mass composition transformation, Aesthetics, Spatial comfort. Abstrak: Hotel adalah bangunan komersial dan keberhasilan desainnya berdampak sangat positif bagi peningkatan nilai jualnya. Umumnya bangunan hotel di kota atau city hotel dirancang berdasarkan teori form follow function agar ruang dalamnya berfungsi optimal, tetapi bentuk bangunan blok persegi yang terjadi cenderung terlihat monoton. Agar tampilan visualnya lebih menarik, melalui strategi transformasi gubahan massa hotel dibuat menjadi dinamis, maka timbul konsekuensi dimana dengan tata letak dan kelengkapan interior yang ada dapat terjadi kemungkinan berkurangnya kenyamanan spasial (ruang gerak) bagi pengguna. Hal lain yang harus diuji dari gubahan massa dinamis adalah nilai estetikanya ditinjau dari proporsi dan skala. Sebagai kasus studi penelitian, dipilih Hotel U Janevalla di Jl. Aceh No. 65 Bandung. Analisis dilakukan dengan cara komparatif antara kasus studi dengan teori, baik ditinjau dengan cara kualitatif maupun kuantitatif. Nilai manfaat dari penelitian ini adalah wawasan bagaimana pengaruh bentuk gubahan massa hotel yang dinamis terhadap nilai estetika dan kenyamanan spasial pengguna pada kamar tidur.Kata Kunci: Hotel, Transformasi gubahan massa dinamis, Estetika, Kenyamanan spasial.
Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung Brunner, Thomas; Latifah, Nur Laela; Prastiti, Adityastri Budi; Irandra, Vinike; Pawening, Ajeng Sekar
REKA KARSA Vol 1, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i2.259

Abstract

AbstrakSalon adalah tempat orang merawat kecantikan, bahkan berkembang dengan adanya fasilitas klinik, spa, dan pusat kebugaran. Selain menjual fasilitas salon juga menjual suasana dan nilai arsitektur bangunannya. Banyak bangunan salon yang menggunakan langgam arsitektur tertentu guna menarik perhatian para pengunjungnya. Contoh salon yang menggunakan langgam Arsitektur Modern adalah bangunan Roger’s Salon, Clinic, Spa, and Wellness Center di Jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 76 Bandung. Penerapan langgam Arsitektur Modern pada bangunan Roger’s Salon, terlihat pada tampak bangunan yang meliputi atap dan kanopi, dinding, bukaan, ornamen, bentuk, proporsi, pemilihan jenis material, warna, dan tekstur serta layout ruang dalam yang meliputi bentuk denah, bentuk potongan, zonning, hubungan antar ruang, dan sirkulasi.  Bangunan Roger’s Salon, menggunakan langgam Arsitektur Modern dengan Aliran Fungsionalisme dan Kubisme. Bentuk bangunan yang berupa kubus mengalami pemanjangan menjadi bentuk balok yang merupakan proyeksi dari denah dapat disimpulkan bahwa bangunan menganut paham form follow function.Kata kunci :  Arsitektur Modern; tampak bangunan; layout ruang dalamAbstractSalonis a place where people cares for beauty, even thrive in the presence of clinical facilities, spa, and fitness center. Besides selling facility it also sells atmosphere and architectural value of the building. Many salon designs are using particular architectural style in order to attract the attention of the visitors. For examples Roger's Salon, Clinic, Spa, and Wellness Center at jalan Pelajar Pejuang 45 number 76 Bandung use Modern Architecture style.The implementation of Modern Architecture style on Roger's Salon can be seen at the building facade, roof and canopies, walls, openings, ornaments, shape, proportion, choice of material, color, and texture as well as the interior layout in which includes floor plan, sections, zonning, conection between rooms, and circulation.Functionalism and Cubism style as a Modern Architecture is used at Roger's Salon. Forming a cube shape and lengthening as a beam, which its projected at the floor plan can be concluded that the building adopts a form follow function.Keywords :  Modern Architecture; facade; interior layout
Desain Fasad Bangunan Terkait Kenyamanan Termal Nur Laela Latifah; M. Irsyad Zhafari; Cindy Maygift Tamunu; Risna Mediana Padillah; Nabila Khairunnisa Bahar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v8i2.1102

Abstract

The Green Kosambi Trade Mall and Apartment merupakan sarana hunian vertikal dan pusat perbelanjaandi Bandung, dimana kenyamanan termal yang baik dan konsisten sangat diperlukan untuk menunjang aktivitaspengguna. Kenyamanan termal diupayakan dengan menghambat radiasi panas matahari melalui desain fasaduntuk mengurangi beban peghawaan udara buatan (AC).Penelitian ini menggambarkan sejauh mana bangunan TGK menerapkan persyaratan Bangunan GedungHijau (BGH). Kenyamanan termal dipengaruhi oleh orientasi bangunan, bentuk fasad, serta jenis, dimensi,dan warna material yang dapat dievaluasi menggunakan tools OTTV dan IKE. Sedangkan faktor-faktoreksternal yang memengaruhi kenyamanan termal pada bangunan adalah suhu udara, kecepatan udara,kelembapan udara, dan radiasi termal.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, kuantitatif, dan kualitatif dikuantitatifkan. Hasil akhirpenelitian merupakan pembobotan data kuantitatif dan kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil penelitiandiharapkan dapat menunjukkan apakah desain fasad bangunan The Green Kosambi Trade Mall and Apartmenttelah menghasilkan rancangan yang nyaman dari segi termal dalam bangunannya serta dapat dijadikan rujukandalam mendesain fasad apartemen dan trade mall yang mendukung konsep Bangunan Gedung Hijau
Kajian Sistem Pencahayaan yang Mempengaruhi Kenyamanan Vsual Pada Ruang A dan Ruang Sayap Galeri Selasar Sunaryo Nur Laela Latifah; Deki Ahmad Anugrah; Miqiyassara Diandra Aynani; Karin Wiyana Garini
REKA KARSA Vol 1, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i3.295

Abstract

Abstrak Seni rupa dewasa ini menjadi bentuk apresiasi masyarakat untuk menyuarakan pemikiran. Oleh karena itu, galeri seni kontemporer muncul untuk menjembatani kebutuhan masyarakat modern tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah memahami penerapan sistem pencahayaan alami dan buatan pada bangunan Galeri Selasar Sunaryo Bandung beserta kenyamanan visual yang dihasilkan. Kenyamanan visual sangat dibutuhkan pada bangunan galeri karena berpengaruh langsung dalam tampilan karya seni. Lingkup studi pada kajian ini mencakup sistem pencahayaan ditinjau dari sumbernya serta keterkaitannya dengan aspek desain ruang berupa desain bukaan cahaya, dimensi ruang, serta material interior ruang dan furnitur. Selain itu dibahas pula klasifikasi lampu berdasarkan sistem pencahayaan buatan, serta kualitas kenyamanan visual. Metoda analisa meliputi kualitatif, kuantitatif, dan trianggulasi. Hasil akhir berupa analisa dan kesimpulan yang bersifat kuantitatif.   Kata kunci: Sistem pencahayaan, Kenyamanan visual, Galeri Selasar Sunaryo Bandung Abstract Since ancient times until now the presence of art in the community can not be separated. Therefore, the contemporary art gallery appearing to answer the needs of modern society. The purpose of this study is to understand the application of natural and artificial lighting systems in generated visual comfort of Selasar Sunaryo Gallery building. Visual comfort is needed in the gallery building because it affects directly the display of art works. The scope of the study include the lighting system in terms of the source and associations with a design space such as design aspects of light exposure, dimensions of space, and also interior space and furniture materials. In addition, it also discusses the classification system based on artificial lighting lamps and quality of visual comfort. Analysis method includes qualitative approach, quantitative, and triangulation. The results obtained by the analysis of a form of quantitative conclusions. The results of this review are quantitative analysis conclusions.   Keywords: Lighting Systems, Visual Comfort, Selasar Sunaryo Gallery Bandung
KAJIAN KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN STUDENT CENTER ITENAS BANDUNG Nur Laela Latifah; Harry Perdana; Agung Prasetya; Oswald P. M Siahaan
REKA KARSA Vol 1, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i1.43

Abstract

ABSTRAKStudent center merupakan suatu bangunan pusat aktifitas kemahasiswaan dimana terjadi berbagai aktifitas.Dengan banyaknya aktifitas yang terjadi di dalamnya maka bangunan dituntut memenuhi kenyamanan termal agarpengguna dapat beraktifitas dengan baik. Kajian student center ini bertujuan untuk mengetahui dan memahamibagaimana kenyamanan termal pada Student Center Itenas Bandung. Pemilihan obyek kajian ini didasari olehadanya keunikan desain yang tidak dimiliki bangunan lainnya di kampus Itenas khususnya dan kota Bandung padaumunnya. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu desain bangunan, desain bukaan udara,faktor internal, dan faktor eksternal.Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian deskriptif baik kualitatif maupunkuantitatif. Pada akhirnya dari hasil analisis kuantitatif dan kualitatif tersebut dilakukan pembobotan secarakuantitatif. Diperoleh kesimpulan bahwa, desain bangunan dan desain bukaan udara Student Center Itenasmempengaruhi aliran udara yang dapat mendukung kenyamanan termal. Kajian ini diharapkan dapat menjadirujukan saat mendesain student center yang menunjang kenyamanan termal.Kata kunci: kenyamanan termal, student center