Aisyah Valentini Sonia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas bakteri pelarut fosfat terhadap peningkatan ketersediaan fosfat pada tanah masam Aisyah Valentini Sonia; Tri Candra Setiawati
Agrovigor Vol 15, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i1.13449

Abstract

Tanah masam merupakan tanah dengan nilai pH rendah, umumnya jumlah populasi mikroorganisme yang terbatas dan konsentrasi unsur hara rendah, terutama ketersediaan unsur hara fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan pemberian bakteri pelarut fosfat (BPF) dalam meningkatkan ketersediaan fosfor tanah masam. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan Agustus 2020 hingga Juni 2021. Tahapan penelitian yaitu uji kualitatif pelarutan fosfat pada media Pikovskaya agar, uji aktivitas bakteri pelarut fosfat secara kuantitatif pada media Pikovskaya cair di beberapa kondisi masam (pH 4, pH 5, pH 6, dan pH 7), serta uji aktivitas bakteri pelarut fosfat pada dua jenis tanah masam (Inceptisol dan Ultisol). Bakteri yang digunakan yaitu bakteri Pseudomonas sp dan Bacillus valezensis. Parameter yang diamati yaitu perubahan pH, konsentrasi P-tersedia,  respirasi  dan jumlah populasi bakteri. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas kedua BPF yang di uji pada media padat Pikovskaya dengan adanya Indeks pelarutan sebesar 2,21  hingga 2,59 dalam kategori “sedang”.  Pengujian aktivitas BPF pada media cair dengan beberapa kondisi pH menunjukkan adanya aktivitas pelarutan fosfat hingga hari ke-15. Kondisi pH 6 memberikan aktivitas pelarutan fosfat yang tertinggi yaitu 21,87 ppm oleh bakteri Pseudomonas sp. Aktivitas kedua BPF pada tanah masam (Inceptisol dan Ultisol) memberikan pengaruh terhadap peningkatan konsentrasi ketersediaan P dibandingkan konsentrasi awal. Pada Inceptisol dengan inokulasi Pseudomonas sp pada hari ke-30 meningkat 65%, sedangkan pada Ultisol meningkat 162%. Aktivitas Bacillus valezensis pada Inceptisol meningkatkan 217% sedangkan pada Ultisol meningkat sebesar 243%