Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Pada Berbagai Konsentrasi Osmolit Sorbitol dan Intensitas Cekaman Kekeringan Suhartono Suhartono; Gita Pawana; Sulistri Sulistri
Agrovigor Vol 13, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i2.8414

Abstract

Kemampuan tanaman untuk tumbuh normal pada kondisi tercekam kekeringan disebut sebagai daya adaptasi. Salah satu teknologi budidaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya adaptasinya pada kondisi tercekam kekeringan adalah dengan penyemprotan osmolit pada daun tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau akibat pemberian osmolit sorbitol pada intensitas cekaman kekeringan yang berbeda. Penelitian dilakukan di dalam rumah kaca dengan menggunakan RAL faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu konsentrasi sorbitol dengan 4 taraf (0,10,20, dan 30 ml/l) dan intensitas cekaman kekeringan dengan 4 taraf (tidak tercekam, tercekam kekeringan mulai stadia vegetatif, pembungaan, dan pengisian polong sampai panen). Hasil penelitian menunjukkan pemberian osmolit sorbitol 10, 20, dan 30 ml/l belum mampu meningkatkan produksi kacang hijau pada kondisi tercekam kekeringan seperti tanaman yang dibudidayakan pada kondisi normal (tidak tercekam kekeringan), namun untuk mendapatkan hasil aplikasi osmolit sorbitol yang efesien yaitu dengan menggunakan konsentrasi 30 ml/l yang dilakukan pada tanaman yang mendapat cekaman kekeringan paling lama yaitu mulai stadia vegetatif.
Induksi Partenokarpi dengan Ga3 pada Mentimun (Cucumis sativus L.) Lokal Madura Suhartono Suhartono; Ahmad Arsyadmunir; Ismi Zahrotul Firdaus
Agrovigor Vol 13, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.433 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i1.6816

Abstract

Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan jenis sayuran yang sangat populer di masyarakat yang buahnya dijual dalam bentuk segar yaitu untuk lalapan, asinan, acar, dan bahan baku industri (kosmetik dan obat-obatan). Namun kandungan bijinya yang sangat banyak membuat proses pengolahan menjadi kurang efisien. Salah satu teknik untuk menghasilkan buah tanpa biji adalah secara partenokarpi melalui pengendalian fitohormon. Hormon yang dapat membantu induksi partenokarpi salah satunya adalah giberelin (GA3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi hormon giberelin (GA3) terhadap pembentukan buah dan kualitas buah secara partenokarpi tanaman mentimun lokal Sumenep. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, pada bulan Desember 2017 - Maret 2018. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan, yaitu konsentrasi hormon giberelin 0, 75, 150, 225, 300, dan 375 ppm. Parameter yang diamati meliputi jumlah bunga betina, persentase keberhasilan bunga jadi buah, bobot buah, diameter buah, panjang buah, ketebalan daging buah, jumlah biji, kadar air buah, dan tekstur buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi hormon giberelin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter kecuali persentase keberhasilan bunga jadi buah, ketebalan daging buah, dan jumah biji yang memberikan pengaruh yang nyata. Konsentrasi terbaik adalah 300 ppm yang menghasilkan buah dengan jumlah biji 81,5% lebih sedikit dan ketebalan daging buah 16,9% lebih tebal daripada buah hasil polinasi. Jumlah biji dan konsentrasi giberilim membentuk persamaan regresi linier y sama dengan 345.67 – 0.92 x dengan R2 adalah 0.90.
Perubahan Makna Tanah Warisan Pada Masyarakat Desa Bunder Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Suhartono Suhartono; Mutmainnah Mutmainnah
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 12, No 2: Oktober 2019
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.38 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v12i2.6286

Abstract

Tanah bagi orang Madura merupakan harta yang sangat bernilai dalam kehidupannya. Tanah disamping memiliki arti ekonomis, juga memiliki arti kultural sebagai tempat untuk melestarikan dan mengembangkan sistem sosial-budaya masyarakat setempat sehingga persoalan tanah tidak cukup diapresiasi dari sudut ekonomis. Bagi masyarakat Madura, tanah menjadi bagian harga dari harga diri dan terkait dengan kosmologi. Tanah atau lahan merupakan tempat berkumpulnya hampir seluruh aktivitas manusia. Diatas tanah pula manusia mencari nafkah, membangun, bercocok tanam, bertempat tinggal, dan berintegrasi dengan sesama. Maka dari itulah tanah merupakan aspek terpenting dalam tumpuan aktivitas manusia, disamping sebagai pijakan segala aktivitas manusia, tanah juga merupakan aset paling berharga dalam berinvestasi, apa lagi jika tanah tersebut dinilai strategis dan subur, membuat nilai tanah semakin tinggi. Jika dinilai dari sisi ekonomis, tanah merupakan aset yang sangat berharga, namun jika dinilai dari sisi budaya, makna dari sekapling tanah dapat mempunyai arti yang sangat banyak. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Karakter Kuantitatif Kandidat Melon Hibrida (Cucumis melo L.) Halimatus Sa'diyah; Suhartono Suhartono
Rekayasa Vol 15, No 2: Agustus 2022
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v15i2.15130

Abstract

Characterization is the first step in breeding to obtain information about a plant's character. This study aims to determine the character of the hybrid melon candidate. The research was carried out in the experimental garden of the Agrotechnology Study Program, Trunojoyo University, Madura, from September to December 2021. The research used a randomized block design with treatment using six hybrid melon candidates (G1, G2, G3, G4, G5, and G6) and two comparison varieties (Envy and Action 434) with three replications. The results showed that Candidate G2 had higher values of fruit diameter, flesh thickness, number of seeds, and fruit weight than the two comparison varieties. The highest sugar content value is found in candidate G4, which is 13.80%. Heritability values in the broad sense of quantitative characters ranged from 0.62-0.98, and there were correlations between characters (positive and negative) between the observed characters.
Effect of phosphate-solubilizing bacteria on growth and yield of Arachis hypogaea L. in varied soil types Suhartono Suhartono; Edy Suryono; Yusriah Yusriah; Syaiful Khoiri
Agrovigor Vol 16, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v16i2.20763

Abstract

Peanut (Arachis hypogaea L.) is widely cultivated both in monoculture and polyculture (usually with corn) on dry land in Madura. Generally, the soil types of Madura are grumusol, regosol, and mediterranean. These three types of soil each have different physical and chemical properties. The effect of the addition of phosphate-solubilizing bacteria on the three soil types is unknown. The study aimed to determine the response of peanut plant growth due to the addition of phosphate solubilizing bacteria, Pseudomonas fluorescens, in three different soil types. The research was conducted in the experimental garden of Agroecotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura. The research design used a non-factorial completely randomized design (CRD) with six treatments and four replications. The treatment consisted of three types of soil, namely regosol, grumosol, and mediteran as well as with and without the addition of P. fluorescens. The results showed that the treatment had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, number of pods, pod dry weight, seed weight, above-ground biomass, root dry weight, and plant P content. The treatment did not show a significant effect on the root-canopy ratio and P. fluorescens population parameters.
Evaluasi Kandidat Jagung Hibrida terhadap Cekaman Kekeringan pada Fase Perkecambahan menggunakan Polyethilene Glicol (PEG 6000) Aprilia Aprilia; Suhartono Suhartono
Rekayasa Vol 16, No 1: April 2023
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v16i1.20907

Abstract

Produktivitas jagung  yang rendah di Pulau Madura disebabkan oleh ketersediaan air yang rendah.  Salah satu strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan rendahnya produktivitas jagung di Madura adalah dengan merakit varietas jagung yang tahan terhadap cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan kandidat jagung hibrida pada fase perkecambahan menggunakan Polyethylene Glicol (PEG 6000). Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan acak lengkap) dengan dua faktor yaitu genotip jagung dan konsentrasi PEG 6000. Semua genotip dikecambahkan dengan metode uji kertas gulung dalam plastik (UKDdp), kemudian dilembabkan menggunakan campuran aqudesh dengan PEG 6000 sesuai perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf 5 % dan apabila menunjukkan pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotip jagung dan Konsentrasi PEG 6000 berpengaruh terhadap semua parameter yang diujikan sehingga terdapat perbedaan karakter antara genotip satu dengan genotip lainnya. Genotip yang tahan terhadap cekaman kekeringan pada fase perkecambahan menggunakan PEG 6000 adalah G1 dan G5. Genotip yang moderat toleran adalah G3, G7, dan G8, sedangkan genotip yang peka terhadap cekaman kekeringan adalah G2, G4, G6, G9, dan G10.