Rayan Rayan
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Media dan Perbedaan Populasi Pada Pertumbuhan Cabutan Pasak Bumi Deddy Dwi Nur Cahyono; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2016.2.2.67-72

Abstract

Pasak bumi merupakan salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat dari ekosistem hutan dipterocarpaceae. Pemanfaatan jenis tersebut selama ini dieksploitasi dari hutan alam dengan menggunakan bagian akarnya, sehingga seluruh bagian tanaman akan tercabut dan menyebabkan semakin menurun keberadaannya. Disisi lain, permintaan akar pasak bumi semakin meningkat di pasar domestik maupun manca negara dengan harga yang cukup tinggi.  Diperlukan budidaya untuk memenuhi permintaan yang  semakin meningkat dan menjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan perbedaan populasi pada pertumbuhan cabutan pasak bumi. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu media semai [M] dan populasi [P]. Faktor media terdiri dari 4 aras yaitu top soil [M1]; top soil : pasir (1:1) [M2]; top soil : pasir : pupuk kompos (3:3:1) [M3] dan top soil : pupuk kompos (6:1) [M4]. Faktor populasi terdiri dari 2 populasi, yaitu populasi Samboja [P1] dan Taman Nasional Kutai (TNK) [P2]. Masing-masing komposisi media sebanyak 20 tanaman diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jadi bibit antara 91,67-100%. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa faktor media dan populasi memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi dan diameter bibit pasak bumi. Penggunaan kompos dengan komposisi media [M3 dan M4] memberikan pertumbuhan terbaik untuk tinggi dan diameter bibit. Populasi Samboja lebih unggul dalam pertumbuhan tinggi bibit dibanding populasi TNK, namun sebaliknya untuk pertumbuhan diameter bibit.
KARAKTERISTIK KIMIA DAN POTENSI DAUN TANAMAN AKAR BULOU (MIKANIA MICRANTHA KUNTH) SEBAGAI OBAT LUKA TRADISIONAL Andrian Fernandes; Rizki Maharani; Sigit Sunarta; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.2.109-116

Abstract

Tanaman Bulou (Mikania micrantha Kunth) merupakan salah satu jenis gulma yang sangat mudah tumbuh dan menyebar. Masyarakat desa Nyapa Indah, Berau, Kalimantan Timur, mengenal tanaman ini dengan sebutan Akar Bulou dan telah menggunakan daunnya sebagai obat luka alami. Pengembangan Daun tanaman Akar Bulou sebagai obat luka tradisional perlu mendapat dukungan uji ilmiah. Oleh karena itu, dalam studi ini dilakukan uji ilmiah beberapa karakteristik kimia meliputi uji fitokimia, uji akti oksidan dan senyawa aktifnya agar memperkuat potensi pemanfaatannya sebagai obat luka alternatif. Hasil uji menunjukkan bahwa daun tanaman Akar Bulou mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid. Pada ekstrak Akar Bulou larut etanol 95% memiliki bioaktifitas antioksidan tertinggi pada konsentrasi 25 ppm sebesar 83,31%. Sedangkan untuk senyawa aktifnya, terdapat senyawa alkaloid yang diduga terdapat dalam daun tanaman Akar Bulou adalah 2-(Dimethylamino)-1,3-dimethyltetrahydro-1,3,2-diazaphosphole 2-oxide. Sedangkan Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene tergolong dalam terpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.
Pengaruh Komposisi Media dan Perbedaan Populasi Pada Pertumbuhan Cabutan Pasak Bumi Deddy Dwi Nur Cahyono; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2016.2.2.67-72

Abstract

Pasak bumi merupakan salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat dari ekosistem hutan dipterocarpaceae. Pemanfaatan jenis tersebut selama ini dieksploitasi dari hutan alam dengan menggunakan bagian akarnya, sehingga seluruh bagian tanaman akan tercabut dan menyebabkan semakin menurun keberadaannya. Disisi lain, permintaan akar pasak bumi semakin meningkat di pasar domestik maupun manca negara dengan harga yang cukup tinggi.  Diperlukan budidaya untuk memenuhi permintaan yang  semakin meningkat dan menjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan perbedaan populasi pada pertumbuhan cabutan pasak bumi. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu media semai [M] dan populasi [P]. Faktor media terdiri dari 4 aras yaitu top soil [M1]; top soil : pasir (1:1) [M2]; top soil : pasir : pupuk kompos (3:3:1) [M3] dan top soil : pupuk kompos (6:1) [M4]. Faktor populasi terdiri dari 2 populasi, yaitu populasi Samboja [P1] dan Taman Nasional Kutai (TNK) [P2]. Masing-masing komposisi media sebanyak 20 tanaman diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jadi bibit antara 91,67-100%. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa faktor media dan populasi memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi dan diameter bibit pasak bumi. Penggunaan kompos dengan komposisi media [M3 dan M4] memberikan pertumbuhan terbaik untuk tinggi dan diameter bibit. Populasi Samboja lebih unggul dalam pertumbuhan tinggi bibit dibanding populasi TNK, namun sebaliknya untuk pertumbuhan diameter bibit.
KARAKTERISTIK KIMIA DAN POTENSI DAUN TANAMAN AKAR BULOU (MIKANIA MICRANTHA KUNTH) SEBAGAI OBAT LUKA TRADISIONAL Andrian Fernandes; Rizki Maharani; Sigit Sunarta; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.2.109-116

Abstract

Tanaman Bulou (Mikania micrantha Kunth) merupakan salah satu jenis gulma yang sangat mudah tumbuh dan menyebar. Masyarakat desa Nyapa Indah, Berau, Kalimantan Timur, mengenal tanaman ini dengan sebutan Akar Bulou dan telah menggunakan daunnya sebagai obat luka alami. Pengembangan Daun tanaman Akar Bulou sebagai obat luka tradisional perlu mendapat dukungan uji ilmiah. Oleh karena itu, dalam studi ini dilakukan uji ilmiah beberapa karakteristik kimia meliputi uji fitokimia, uji akti oksidan dan senyawa aktifnya agar memperkuat potensi pemanfaatannya sebagai obat luka alternatif. Hasil uji menunjukkan bahwa daun tanaman Akar Bulou mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid. Pada ekstrak Akar Bulou larut etanol 95% memiliki bioaktifitas antioksidan tertinggi pada konsentrasi 25 ppm sebesar 83,31%. Sedangkan untuk senyawa aktifnya, terdapat senyawa alkaloid yang diduga terdapat dalam daun tanaman Akar Bulou adalah 2-(Dimethylamino)-1,3-dimethyltetrahydro-1,3,2-diazaphosphole 2-oxide. Sedangkan Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene tergolong dalam terpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.