Amiril Saridan
Balai Besar Penelitian Dipterokarpa

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SHOREA MACROPTERA ssp. SANDAKANENSIS ( Sym. ) ASHTON SEBAGAI BAHAN BAKU MEBEL Andrian Fernandes; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.1.1-6

Abstract

Adanya perkembangan industri mebel membuka peluang digunakannya jenis-jenis kayu yang kurang dikenal. Salah satunya adalah Shorea macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton yang tergolong jenis meranti merah yang belum diketahui sifat dasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dasar dan peluang penggunaan kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton sebagai bahan baku mebel. S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton diambil dari RKT 2012 IUPHHK PT Hutansanggam Labanan Lestari. Sifat dasar yang diuji meliputi berat jenis kayu dan perubahan dimensi kayu mengikuti standar DIN-2135 1975, pengujian mekanik kayu menggunakan standar uji BS 373-1957, dan pengujian pengetaman kayu mengikuti standar uji ASTM D-1666-64 1981 yang dimodifikasi oleh Abdurachman dan Karnasudirdja (1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu S. macroptera ssp. Sandakanensis (Sym.) Ashton tergolong ke dalam berat jenis kelas III, memiliki kekuatan lengkung statis kelas II, kekuatan tekan sejajar serat kelas III dan mudah dikerjakan. Berdasarkan sifat tersebut kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton dapat digunakan untuk bahan baku mebel.
SEBARAN DAN POTENSI POHON TENGKAWANG DI HUTAN PENELITIAN LABANAN,KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Andrian Fernandes; Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.101-108

Abstract

Tengkawang merupakan jenis pohon yang dilindungi, tumbuh di hutan tropis yang dikenal sebagai penghasil buah dan lemak tengkawang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dan sebaran jenis pohon penghasil tengkawang. Penelitian dilaksanakan di hutan penelitian Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini digunakan plot berukuran 100 m x 100 m (1 ha) yang diletakkan secara purposive sampling pada tegakan yang berbeda yang dibuat sebanyak 3 plot penelitian dengan total areal 3 ha. Hasil penelitian terdapat 5 jenis pohon penghasil tengkawang meliputi Shorea beccariana Burck, S. macrophylla Ashton, S. mecistopteryx Ridl., S. pinanga Scheff dan S. Seminis (de Vriese) Sloot. dengan Kerapatan pohon bervariasi dari satu plot ke plot lainnya dengan rataan 11 pohon/ha dan volume tegakan sebesar 38,32 m3/ha. Umumnya jenis tengkawang yang tumbuh pada kelerengan > 40 % yaitu S. beccariana Burck, S. pinanga Scheff, S. mecistopteryx Ridl dan S. seminis Sloot. Sedangkan yang tumbuh pada kelerengan < 40 % adalah S. macrophylla Ashton.
ASOSIASI DAN SEBARAN JENIS POHON PENGHASIL MINYAK KERUING DI PT. HUTAN SANGGAM LABANAN LESTARI, KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.85-92

Abstract

Kabupaten Berau merupakan bagian dari Pulau Kalimantan yang memiliki komposisi floristik yang besar terutama Dipterocarpaceae dan jenis lainnya serta terdapat hubungan diantara individu dengan jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai asosiasi dan sebaran jenis pohon penghasil minyak keruing diPT.Hutan Sanggam Labanan Lestari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan sistem jalur dengan panjang 1 km dan lebar kanan-kiri jalur masing-masing 20 m dan dibuat sebanyak 2 buah jalur dengan luas areal 4 hektar. Pengamatan dilakukan terhadap semua individu pohon yang berdiameter 10 cm dan ke atas. Hasil identifikasi jenis yang telah dilakukan terdapat 4 jenis keruing dan 1 diantaranya sebagai penghasil minyak  keruing yaitu Dipterocarpus palembanicus Sloot. Dari perhitungan pasangan jenis pohon keruing dengan jenis dominan menunjukkan bahwa adanya 9 pasang jenis yang berasosiasi positif yang berarti akan menghasilkan hubungan yang positif terhadap pasangannya. Suatu jenis pohon akan hadir secara bersamaan dengan jenis pohon lainnya dan saling menguntungkan. Jika pasangan didapatkan dalam sampling, maka kemungkinan besar akan ditemukan pasangan lain yang tumbuh di dekatnya. Secara umum pohon keruing tumbuh berkelompok pada daerah datar dan sebagian kecil tersebar, ini menunjukkan bahwa masing-masing jenis keruing memiliki tempat tumbuh yang spesifik yang sesuai dengan lingkungannya.
EKPLORASI JENIS-JENIS DIPTEROKARPA DI KABUPATEN PASER, KALIMANTAN TIMUR Ngatiman Ngatiman; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.1-10

Abstract

Kalimantan mempunyai hutan yang sangat luas, kaya akan jenis pohon, terutama dari jenis - jenis Dipterocarpaceae yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi dalam sektor pembangunan maupun konservasi hutan. Banyaknya jenis yang terdapat dalam suku Dipterocarpaceae dan kurangnya koleksi herbarium sangat menyulitkan dalam determinasi jenis sampai tingkat jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis Dipterocarpaceae yang terdapat di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan cara mengumpulkan selengkap-lengkapnya spesimen herbarium dari suku tersebut melalui kegiatan eksplorasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Hasil eksplorasi teridentifikasi sebanyak 38 jenis Dipterocarpaceae dari 152 spesimen herbarium dari Hutan Lindung Gunung Lumut dan Meratus (PT. Balikpapan Forest Industries), yang terdiri dari 6 marga yaitu Shorea, Dipterocarpus, Vatica, Hopea, Dryobalanops dan Anisoptera. Shorea memiliki jenis terbanyak yaitu 17 jenis, kemudian diikuti oleh Vatica (7 jenis), Dipterocarpus (6 jenis), Hopea (6 jenis), Dryobalanops (1 jenis) dan Anisoptera (1 jenis). Kegiatan eksplorasi dan identifikasi jenis ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jenis dari suku Dipterocarpaceae yang terdapat di daerah ini, khususnya yang bernilai ekonomi tinggi dan dilindungi. 
POTENSI DAN SEBARAN SPESIES POHON PENGHASIL MINYAK KERUING DI HUTAN PENELITIAN LABANAN, KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Agus Kholik; Tati Rostiwati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2011.5.1.11-22

Abstract

Hutan Penelitian Labanan memiliki keanekaragaman spesies yang sangat tinggi. Salah satu genus diantaranya adalah Dipterocarpus (keruing) yang memiliki potensi sebagai penghasil minyak keruing. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data potensi dan sebaran spesies pohon penghasil minyak keruing. Penelitian ini menggunakan plot berukuran 100 m x 100 m (1 ha) sebanyak tiga plot. Pengamatan dilakukan terhadap semua individu pohon yang berdiameter 10 cm dan ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam spesies pohon penghasil minyak keruing dari sembilan spesies keruing yang ditemukan diarea penelitian yaitu Dipterocarpus stellatus ssp. parvus Ashton, D. palembanicus Sloot., D. verrucosus Foxw. ex Sloot., D. confertus Sloot. , D. grandiflorus (Blco) Blco. dan D. cornutus Dyer. Potensi pohon penghasil minyak keruing rata-rata 35 batang/ha dan rata-rata per jalur adalah tujuh batang dengan total volume tegakan keruing secara keseluruhan sebesar 234,09 m3/ha. Secara umum spesies keruing tumbuh pada kelerengan yang sangat curam. Dipterocarpus stellatus ssp. parvus Ashton memiliki kemampuan tumbuh di berbagai kelerengan tersebar di semua areal plot penelitian dan termasuk spesies pohon yang mendominasi areal penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang potensi dan sebaran spesies pohon penghasil minyak keruing yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di sekitar hutan. 
SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SHOREA MACROPTERA ssp. SANDAKANENSIS ( Sym. ) ASHTON SEBAGAI BAHAN BAKU MEBEL Andrian Fernandes; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.1.1-6

Abstract

Adanya perkembangan industri mebel membuka peluang digunakannya jenis-jenis kayu yang kurang dikenal. Salah satunya adalah Shorea macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton yang tergolong jenis meranti merah yang belum diketahui sifat dasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dasar dan peluang penggunaan kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton sebagai bahan baku mebel. S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton diambil dari RKT 2012 IUPHHK PT Hutansanggam Labanan Lestari. Sifat dasar yang diuji meliputi berat jenis kayu dan perubahan dimensi kayu mengikuti standar DIN-2135 1975, pengujian mekanik kayu menggunakan standar uji BS 373-1957, dan pengujian pengetaman kayu mengikuti standar uji ASTM D-1666-64 1981 yang dimodifikasi oleh Abdurachman dan Karnasudirdja (1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu S. macroptera ssp. Sandakanensis (Sym.) Ashton tergolong ke dalam berat jenis kelas III, memiliki kekuatan lengkung statis kelas II, kekuatan tekan sejajar serat kelas III dan mudah dikerjakan. Berdasarkan sifat tersebut kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton dapat digunakan untuk bahan baku mebel.
SEBARAN DAN POTENSI POHON TENGKAWANG DI HUTAN PENELITIAN LABANAN,KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Andrian Fernandes; Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.101-108

Abstract

Tengkawang merupakan jenis pohon yang dilindungi, tumbuh di hutan tropis yang dikenal sebagai penghasil buah dan lemak tengkawang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dan sebaran jenis pohon penghasil tengkawang. Penelitian dilaksanakan di hutan penelitian Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini digunakan plot berukuran 100 m x 100 m (1 ha) yang diletakkan secara purposive sampling pada tegakan yang berbeda yang dibuat sebanyak 3 plot penelitian dengan total areal 3 ha. Hasil penelitian terdapat 5 jenis pohon penghasil tengkawang meliputi Shorea beccariana Burck, S. macrophylla Ashton, S. mecistopteryx Ridl., S. pinanga Scheff dan S. Seminis (de Vriese) Sloot. dengan Kerapatan pohon bervariasi dari satu plot ke plot lainnya dengan rataan 11 pohon/ha dan volume tegakan sebesar 38,32 m3/ha. Umumnya jenis tengkawang yang tumbuh pada kelerengan > 40 % yaitu S. beccariana Burck, S. pinanga Scheff, S. mecistopteryx Ridl dan S. seminis Sloot. Sedangkan yang tumbuh pada kelerengan < 40 % adalah S. macrophylla Ashton.
ASOSIASI DAN SEBARAN JENIS POHON PENGHASIL MINYAK KERUING DI PT. HUTAN SANGGAM LABANAN LESTARI, KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.85-92

Abstract

Kabupaten Berau merupakan bagian dari Pulau Kalimantan yang memiliki komposisi floristik yang besar terutama Dipterocarpaceae dan jenis lainnya serta terdapat hubungan diantara individu dengan jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai asosiasi dan sebaran jenis pohon penghasil minyak keruing diPT.Hutan Sanggam Labanan Lestari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan sistem jalur dengan panjang 1 km dan lebar kanan-kiri jalur masing-masing 20 m dan dibuat sebanyak 2 buah jalur dengan luas areal 4 hektar. Pengamatan dilakukan terhadap semua individu pohon yang berdiameter 10 cm dan ke atas. Hasil identifikasi jenis yang telah dilakukan terdapat 4 jenis keruing dan 1 diantaranya sebagai penghasil minyak  keruing yaitu Dipterocarpus palembanicus Sloot. Dari perhitungan pasangan jenis pohon keruing dengan jenis dominan menunjukkan bahwa adanya 9 pasang jenis yang berasosiasi positif yang berarti akan menghasilkan hubungan yang positif terhadap pasangannya. Suatu jenis pohon akan hadir secara bersamaan dengan jenis pohon lainnya dan saling menguntungkan. Jika pasangan didapatkan dalam sampling, maka kemungkinan besar akan ditemukan pasangan lain yang tumbuh di dekatnya. Secara umum pohon keruing tumbuh berkelompok pada daerah datar dan sebagian kecil tersebar, ini menunjukkan bahwa masing-masing jenis keruing memiliki tempat tumbuh yang spesifik yang sesuai dengan lingkungannya.
EKPLORASI JENIS-JENIS DIPTEROKARPA DI KABUPATEN PASER, KALIMANTAN TIMUR Ngatiman Ngatiman; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.1-10

Abstract

Kalimantan mempunyai hutan yang sangat luas, kaya akan jenis pohon, terutama dari jenis - jenis Dipterocarpaceae yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi dalam sektor pembangunan maupun konservasi hutan. Banyaknya jenis yang terdapat dalam suku Dipterocarpaceae dan kurangnya koleksi herbarium sangat menyulitkan dalam determinasi jenis sampai tingkat jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis Dipterocarpaceae yang terdapat di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan cara mengumpulkan selengkap-lengkapnya spesimen herbarium dari suku tersebut melalui kegiatan eksplorasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Hasil eksplorasi teridentifikasi sebanyak 38 jenis Dipterocarpaceae dari 152 spesimen herbarium dari Hutan Lindung Gunung Lumut dan Meratus (PT. Balikpapan Forest Industries), yang terdiri dari 6 marga yaitu Shorea, Dipterocarpus, Vatica, Hopea, Dryobalanops dan Anisoptera. Shorea memiliki jenis terbanyak yaitu 17 jenis, kemudian diikuti oleh Vatica (7 jenis), Dipterocarpus (6 jenis), Hopea (6 jenis), Dryobalanops (1 jenis) dan Anisoptera (1 jenis). Kegiatan eksplorasi dan identifikasi jenis ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jenis dari suku Dipterocarpaceae yang terdapat di daerah ini, khususnya yang bernilai ekonomi tinggi dan dilindungi. 
POTENSI DAN SEBARAN SPESIES POHON PENGHASIL MINYAK KERUING DI HUTAN PENELITIAN LABANAN, KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Agus Kholik; Tati Rostiwati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2011.5.1.11-22

Abstract

Hutan Penelitian Labanan memiliki keanekaragaman spesies yang sangat tinggi. Salah satu genus diantaranya adalah Dipterocarpus (keruing) yang memiliki potensi sebagai penghasil minyak keruing. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data potensi dan sebaran spesies pohon penghasil minyak keruing. Penelitian ini menggunakan plot berukuran 100 m x 100 m (1 ha) sebanyak tiga plot. Pengamatan dilakukan terhadap semua individu pohon yang berdiameter 10 cm dan ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam spesies pohon penghasil minyak keruing dari sembilan spesies keruing yang ditemukan diarea penelitian yaitu Dipterocarpus stellatus ssp. parvus Ashton, D. palembanicus Sloot., D. verrucosus Foxw. ex Sloot., D. confertus Sloot. , D. grandiflorus (Blco) Blco. dan D. cornutus Dyer. Potensi pohon penghasil minyak keruing rata-rata 35 batang/ha dan rata-rata per jalur adalah tujuh batang dengan total volume tegakan keruing secara keseluruhan sebesar 234,09 m3/ha. Secara umum spesies keruing tumbuh pada kelerengan yang sangat curam. Dipterocarpus stellatus ssp. parvus Ashton memiliki kemampuan tumbuh di berbagai kelerengan tersebar di semua areal plot penelitian dan termasuk spesies pohon yang mendominasi areal penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang potensi dan sebaran spesies pohon penghasil minyak keruing yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di sekitar hutan.