Meranti merah (Shorea leprosula Miq) merupakan salah satu jenis unggulan untuk ditanam dalam teknik silvikultur intensif (SILIN). Namun permasalahan yang sering dijumpai di lapangan adalah adanya serangan rayap Coptotermes sp yang mengakibatkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap pada tanaman S. leprosula dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam. Metode yang digunakan adalah melakukan pengamatan serangan rayap pada jalur tanam S. leprosula umur 6, 7 dan 8 tahun untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam dengan mengukur jarak sarang rayap dengan tanaman S. leprosula pada jalur tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala serangan rayap terjadi pada tanaman umur 7 dan 8 tahun. Pada tanaman umur 7 tahun frekuensi serangannya 2% dan intensitas serangan 2%, sedangkan pada tanaman umur 8 tahun frekuensi serangan 9,2% dan intensitas serangannya 8%. Sarang rayap ditemukan diantara jalur tanam dengan jarak berkisar 5–17 m dari tanaman S. leprosula. Sumber serangan rayap pada tanaman S. leprosula berasal dari adanya sarang rayap berupa gundukan tanah yang terdapat diantara jalur tanam.