This Author published in this journals
All Journal Singuda ENSIKOM
Syahrawardi Syahrawardi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Hujan terhadap Tegangan Lewat Denyar Isolator Piring Terpolusi Alfonso Manogari Siregar; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 10, No 28 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.106 KB)

Abstract

Di permukaan isolator akan dilapisi polutan–polutan yang berasal dari lingkungan sekitar dan air hujan akan mengikis polutan tersebut. Tulisan ini membahas tentang pengaruh curah hujan yang beragam terhadap tegangan lewat denyar pada isolator piring dalam keadaan bersih dan terpolusi garam NaCl. Curah hujan yang diberikan pada isolator didapat melalui pemodelan hujan buatan. Isolator dihujani melalui alat pemodelan hujan buatan selama 1 menit yang bernilai 4,6 mm. Proses penghujanan dilakukan pada 10 tahap yang berentang 1 menit hingga 10 menit. Data yang diperoleh memperlihatkan bahwa isolator bersih bila diberi hujan maka  menunjukkan penurunan tegangan lewat denyar sebesar 3 kV dan timbulnya kadar polutan sebesar 0,012 mg/cm2. Sedang pada isolator terpolusi yang dihujani menunjukkan semakin lama isolator diterpa hujan maka semakin kecil kadar polutan sisa dan semakin besarnya tegangan lewat denyar pada isolator tersebut. Kenaikkan tegangan lewat denyar pada isolator sebesar 1,8% sampai 19% dan penurunan kadar polutan sebesar 5% sampai dengan 56,5%.
PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS Andi Hidayat; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 10, No 28 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.156 KB)

Abstract

Isolator rantai secara umum digunakan dalam sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik. Isolator memiliki fungsi mekanis sebagai penopang konduktor dan fungsi elektrik sebagai pemisah antara kawat penghantar dengan menara. Isolator piring berbahan gelas akan mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh perubahan cuaca yang tajam, arus surja, dan flashover. Kerusakan isolator piring gelas akan meninggalkan bongkol (stub) yang dapat memperpendek jarak rambat isolator. Pengaruh tersebut memungkinkan terjadinya perubahan besaran distribusi tegangan pada tiap unit isolator piring. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan terhadap letak posisi stub yang berbeda dari tiap unit isolator untuk mengetahui pengaruhnya terhadap distribusi tegangan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 8 (delapan) unit isolator piring gelas dan 1 (satu) unit stub isolator dengan menggunakan elektroda bola-bola sebagai indikator tembus listrik. Jarak dari elektroda bola-bola sebesar 2 mm yang di isolasi oleh dielektrik udara. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa impedansi total pada unit isolator yang rusak (stub) akan mengalami penurunan disebabkan terpecahnya bahan dielektrik gelas akan menaikkan nilai kapasitansi dan menurunkan nilai resistansi. Sehingga terpecahnya isolator berbahan gelas akan mempengaruhi besarnya persentase distribusi tegangan yang terdapat pada suatu rentengan isolator rantai dan persentase distribusi tegangan akan naik untuk isolator lain yang berada satu tingkat dari isolator yang mengalami kerusakan untuk posisi isolator lain yang menuju ground
STUDI PENGARUH KORONA TERHADAP SURJA TEGANGAN LEBIH PADA SALURAN TRANSMISI 275 kV Memory Hidyart; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 39 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.307 KB)

Abstract

Pada tulisan ini, dianalisis bentuk tegangan impuls surja petir serta waktu mukanya sebelum dan sesudah mengalami efek korona. Selain itu juga dihitung nilai paremeter-parameter saluran transmisi untuk mengetahui kemampuan redaman puncak tegangan surja petir oleh saluran. Kemampuan redaman tegangan transient akibat sambaran petir pada saluran dapat mencapai 18.29 % dari tegangan surja dengan pergeseran waktu muka menjadi 14.2 µs. Hasil analisis membuktikan bahwa studi atenuasi dan perubahan waktu muka surja akibat korona dapat diatur dengan mengubah masing-masing nilai diameter konduktor, tinggi konduktor dari atas permukaan tanah, karakteristik surja petir, dan tingkat kekasaran permukaan konduktor.
Pengaruh Asap Hasil Bakar Kayu Terhadap Tegangan Flashover AC Isolator Piring Youki Hutauruk; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 40 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.208 KB)

Abstract

Tulisan ini membahas pengaruh asap hasil bakar kayu terhadap tegangan flashover AC isolator piring. Dari hasil analisis didapat bahwa semakin tinggi tingkat konsentrasi asap (PM10 dan gas CO) maka akan sangat berpengaruh terhadap penurunan tegangan flashover AC isolator piring yaitu ketika konsentrasi asap mengalami peningkatan dari 41 mg/m3 menjadi 20.000 mg/m3 untuk konsentrasi PM10 dan dari 2.288,9094 mg/m3 menjadi 929.297,2231 mg/m3 untuk konsentrasi gas CO mengakibatkan penurunan tegangan flashover AC dari 61,63 kV menjadi 26,13 kV dalam kondisi standar (suhu 20oC dan tekanan udara 760 mmHg). Dalam proses pengujian juga didapat bahwa, ketika proses pengasapan telah selesai, asap hasil bakar kayu akan meninggalkan sejumlah polutan berupa cairan asam pada isolator piring yang mengakibatkan penurunan tegangan flashover AC dari 61,63 kV menjadi 49,06 kV dalam kondisi standar. Sehingga kekuatan dielektrik isolator piring tidak akan kembali dalam keadaan normal.
Analisis Pengaruh Polutan Pada Isolator Kaca Terhadap Distribusi Tegangan Isolator Rantai Jones Milan; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 40 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.914 KB)

Abstract

Penggunaan Isolator rantai pada jaringan transmisi ataupun distribusi cenderung lebih murah dibandingkan isolator pin untuk sistem tegangan lebih dari 33kV. Selain itu isolator rantai memiliki tingkat fleksibel yang tinggi. Salah satu isolator yang banyak digunakan adalah isolator berbahan kaca. Salah satu keuntungannya adalah isolator ini relative lebih murah. Namun isolator kaca memiliki kekurangan yakni memiliki sifat mengkondensir atau mengembun. Hal ini menyebabkan polutan gampang menempel pada isolator kaca. Tulisan ini membahas tentang pengujian terhadap isolator rantai berbahan kaca dengan memberikan polutan buatan. Isolator rantai pada transmisi tegangan tinggi yang terkontaminasi akan mengakibatkan distribusi tegangan di masing-masing isolator berbeda. Penelitiian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh polutan terhadap distribusi isolator rantai berbahan kaca. Pengujian dilakukan terhadap bahan-bahan seperti garam-garaman (NaCl), debu (CaCO3), dan Carbon sebagai polutan asap kendaraan bermotor. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil antara lain, pengaruh polutan yang konduktif terhadap isolator kaca mengakibatkan penurunan tahanan permukaan isolator. Namun dengan nilai konduktivitas yang sama, karakteristik polutan mempengaruhi terhadap lapisan pengotor yang terbentuk. Semakin tinggi daya rekat dan daya higrokopis dari polutan tersebut, maka semakin merata polutan tersebar di permukaan isolator. Persentase penurunan distribusi tegangan terbesar diketiga bobot polusi yakni ringan,sedang, dan berat diakibatkan oleh polutan CaCO3.