Adhika Junara Karunianto
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir-BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Ps. Jumat, Jakarta 12440, Telp (021) 7691775, 7695394, 75912956 Fax (021)7691977

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penentuan Daerah Prospek Logam Tanah Jarang di Pulau Singkep Ngadenin Ngadenin; Adhika Junara Karunianto; Frederikus Dian Indrastomo
EKSPLORIUM Vol 41, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/eksplorium.2020.41.1.5853

Abstract

ABSTRAK Logam tanah jarang merupakan bahan stategis yang digunakan pada perangkat teknologi tinggi dan energi bersih. Di Indonesia logam tanah jarang terkandung dalam mineral monasit, zirkon, dan xenotim sebagai mineral-mineral ikutan pada penambangan timah di zona granit jalur timah Kepulauan Riau hingga Bangka Belitung. Singkep merupakan salah satu wilayah potensial logam tanah jarang karena terletak pada zona granit jalur timah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah prospek logam tanah jarang di Pulau Singkep. Metoda yang digunakan adalah pengambilan 25 sampel konsentrat dulang pada beberapa tailing bekas tambang timah di Pulau Singkep. Sampel diambil pada setiap formasi batuan yang ada di Pulau Singkep dari batuan berumur tua hingga batuan berumur muda berturut-turut adalah kuarsit Bukit Duabelas berumur Permo-Karbon, komplek malihan Persing berumur Permo-Karbon, granit Muncung berumur Trias, granit Tanjungbuku berumur Yura, endapan rawa dan aluvium berumur Holosen. Setiap sampel konsentrat dulang dibagi menjadi dua bagian untuk analisis kandungan logam tanah jarang dan analisis mineral butir. Dua puluh lima (25) sampel dianalisis kandungan logam tanah jarangnya dan 14 sampel dianalisis kandungan mineral butirnya. Hasil analisis kandungan logam tanah jarang dan mineral butir menunjukkan bahwa daerah prospek logam tanah jarang terletak pada beberapa tailing bekas tambang timah di wilayah formasi batuan granit Muncung. Kadar lanthanum tertinggi mencapai 20100 ppm, cerium 37100 ppm, yttrium 9872 ppm dan neodymium 2840 ppm di mineral monasit, zirkon dan alanit.ABSTRACT Rare earth elements (REE) are strategic material used in high-tech and clean energy devices. In Indonesia, REE contained in monazite, zircon, and xenotime minerals as accessories minerals in tin mining located in the granite tin belt of Riau Islands to Bangka Belitung. Singkep is one of the potential areas of REE because its location is in the granite tin belt. The goal of the study is to determine the REE prospects in Singkep Island. The method used by taking 25 pan concentrated samples on some tailing ex tin mining on the Singkep island. These samples were taken from each rock formation on Singkep Island in sequence from older to younger rocks formation, respectively. They are Permian Carboniferous of Bukit Duabelas quartzites, Permian Carboniferous of Persing Metamorphic Rocks, Triassic Muncung granite, Jurassic Tanjungbuku granite, Holocene swamps deposits and alluvium. Each sample of pan concentrated is divided into two parts for REE content and grain mineral analysis. All 25 samples were analyzed for REE content, while only 14 samples for the grain mineral. The results of REE content and grain mineral analysis indicate that the REE prospect area located in the tailings ex tin mining in the rock formation of the Muncung granite area. The highest concentration of lanthanum reached 20100 ppm, cerium 37100 ppm, yttrium 9872 ppm, and neodymium 2840 ppm in monazite, zircon, and allanite.
Identifikasi Keterdapatan Mineral Radioaktif pada Granit Muncung Sebagai Tahap Awal untuk Penilaian Prospek Uranium dan Thorium di Pulau Singkep Ngadenin Ngadenin; Adhika Junara Karunianto
EKSPLORIUM Vol 37, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.437 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2016.37.2.3101

Abstract

ABSTRAKPulau Singkep adalah bagian dari jalur timah Asia Tenggara, yang salah satu litologinya tersusun oleh granit Muncung. Keberadaan granit tersebut memungkinkan adanya cebakan mineral radioaktif yang prospek terhadap uranium dan thorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterdapatan mineral radioaktif  pada granit Muncung sebagai tahap awal untuk penilaian prospek uranium dan thorium di Pulau Singkep. Metoda yang digunakan adalah pengambilan sampel batuan granit, analisis petrografi sampel granit Muncung, analisis kadar uranium dan thorium serta analisis butir sampel konsentrat dulang yang diambil di wilayah granit Muncung. Mineral radioaktif pada granit Muncung adalah monasit dan zirkon sedangkan pada konsentrat dulang adalah monasit, zirkon, dan senotim. Persentase monasit dalam konsentrat dulang adalah 1,1 – 59,53 %, zirkon 0,68 –55,07 % dan senotim 0,39 – 3,54 %. Kadar uranium dalam konsentrat dulang adalah 30 – 1.346 ppm dan kadar thorium 557 – 13.200 ppm. Disimpulkan bahwa daerah di sekitar granit Muncung dianggap cukup prospek uranium dan thorium dan dapat dikembangkan ke tahapan eksplorasi lebih detail. ABSTRACTSingkep Island is part of Southeast Asia tin belt, which is one of the lithologies, composed of granite Muncung. Existence of granite allows formed deposits of radioactive minerals that prospect of the uranium and thorium. This research goal is to identify radioactive minerals occurrences on granit Muncung in the initial stage for prospect assessment of uranium and thorium in Singkep Island. The Methodologies are granite sampling, petrography analysis of Muncung granite samples, uranium and thorium content analysis and grain size analysis of pan concentrate samples. Radioactive minerals in Muncung granite are monazite and zircon, while in pan concentrate they are monazite, zircon, and xenotime.  The percentage of monazite, zircon, and xenotime in the pan concentrate are 1.1–59.53 %, 0.68–55.07 %, and 0.3–3.54 % respectively. The uranium and thorium content in the pan concentrate are 30–1,346 ppm and 557–13,200 ppm respectively. It concluded that the area around the Muncung granite considered prospect for uranium and thorium, and possibly developed into more detailed exploration stage.
Geologi dan Identifikasi Cebakan Bijih di Daerah Batubesi, Belitung Timur Ngadenin Ngadenin; Frederikus Dian Indrastomo; Adhika Junara Karunianto; Ersina Rakhma
EKSPLORIUM Vol 38, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.201 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2017.38.1.3376

Abstract

ABSTRAKWilayah Batubesi di Belitung Timur berada di zona bagian timur dari granit jalur timah Asia Tenggara sehingga diduga merupakan daerah yang sangat potensial bagi terbentuknya cebakan bijih seperti besi dan timah bersama dengan monasit dan mineral asesoris lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tataan geologi dan mengidentifikasi keterdapatan cebakan bijih dan mineral ikutan radioaktif  di daerah Batubesi. Metodologi dalam penelitian ini adalah pemetaan geologi, pengukuran kadar uranium dan thorium, analisis petrografi, mineragrafi, dan butir. Daerah penelitian tersusun atas satuan granit dan metabatupasir. Granit diidentifikasi sebagai granit biotit dan granit hornblenda. Struktur geologi yang berkembang adalah sesar sinistral berarah barat daya – timur laut dan sesar dekstral berarah tenggara – barat laut. Cebakan bijih yang terbentuk di  merupakan cebakan bijih besi primer tipe skarn iron tin polymetallic dengan magnetit sebagai mineral utama dan monasit serta zirkon sebagai mineral ikutan radioaktif . Mineral ikutan lainya adalah hematit, ilmenit, kasiterit, dan rutil. ABSTRACTThe Batubesi area in Belitung Timur is located in the eastern part of the Southeast Asian granites tin belt zone, so that it expected as a potential area for the occurence of ore deposit such as iron and cassiterite associate with monazite and other accessories minerals. The study aimed to understand the geological setting and to determine the occurrence of primary ore deposit and its radioactive accessories minerals. The methodologies in this research are geological mapping, uranium and thorium grade measurement, petrography, mineragraphy and grain counting analysis. The area composed by granite and metasandstone units. Types of granites are biotite and hornblende granites. The geological structures founded in this area are SW-NE sinistral and NW-SE dextral faults. Ore deposit in the area is primary iron ore deposits of skarn iron tin polymetallic type where magnetite is the main mineral while monazite and zircon are radioactive accessories minerals. The other accessories minerals are hematite, ilmenite, cassiterite, and rutile.