ABSTRAKPerkembangan komunikasi dalam bermedia sosial, semakin menciptakan peluang juga tantangan baru. Peluangnya yaitu terciptanya pekerjaan jenis baru yang lebih menggiurkan bahkan digemari oleh pengguna media sosial. Misalnya, Selebgram dan YouTuber. Menjadi seorang Selebgram ataupun YouTuber, merupakan salah satu dampak dari perkembangan media sosial. Seseorang bisa bekerja juga menghasilkan uang, hanya dengan modal banyak jejaring teman maya yang dimiliki di media sosial. Semakin banyak jejaring teman maya, semakin berpotensi pula pundipundi uang yang diraih. Bahkan jauh lebih dalamnya, pengguna akan semakin berpotensi untukdikenal dan terkenal layaknya menjadi seorang artis. Akan tetapi, peluang baru tersebut justru menciptakan pula tantangan baru dalam bermedia sosial, salah satunya yaitu degradasi etika dalam bermedia sosial (netiquette). Dampaknya, cyber bullying, hate speech, sexual harrasment, menjadi satu resiko lumrah ketika memutuskan untuk menggunakan media sosial. Hal inilah yang menjadi tantangan keras bagi Teori Khalayak Kepala Batu. Teori kritik ini mengatakan bahwa masyarakat tidak hanya sekedar menerima apapun yang disampaikan media sosial, melainkan berperan aktif untuk mencerna hingga memberikan respon balik terhadap media sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menganalisa peluang dan tantangan media sosial bagi netiquette.