Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DISTRIBUSI TINGKAT KARAT DAN LAJU KOROSI BAJA ST 37 DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT DAN AIR TANAH Leonard, Johannes
Jurnal MEKANIKAL Vol 6, No 1 (2015): JM Vol. 6 No. 1 Januari 2015
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.084 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat karat, jenis dan tingkat korosi yang terjadi pada st.37 pelat baja karbon yang digunakan dalam air laut dan air tanah. Pengujian dilakukan melalui eksperimen perendaman pada suhu kamar. Air laut yang berasal dari perairan sekitar kota Makassar dan air tanah dari pinggiran kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bahan dasar yang digunakan adalah pelat baja St 37, dibuat dalam bentuk spesimen pelat datar. Pengujian dilakukan selama 10 minggu dengan selang waktu 2 minggu. Perhitungan laju korosi didasarkan pada penurunan berat badan. Mikroskop dilengkapi dengan persentase wilayah pengamatan cacat, baik untuk tingkat karat dan pitting pori-pori, berdasarkan Dot Bagan ASTM B 537-70 (80) dengan mengasumsikan bahwa jenis kerusakan permukaan adalah kombinasi dari segala bentuk korosi dari logam dasar. Pengamatan korosi, tampak bahwa spesimen setelah waktu 4 sampai 10 minggu perendaman, spesimen permukaan berkarat merata. Perubahan warna juga terjadi secara merata yaitu untuk spesimen air sungai kecoklatan dan air laut untuk spesimen coklat kehitaman. Perubahan warna ini sebagai bentuk produk korosi seragam (karat). Produk lainnya adalah pembentukan korosi pitting korosi di hadapan bintik-bintik kecil. Persentase karat dan korosi tingkat bila dilihat secara visual atau langsung spesimen terlihat di lingkungan laut cenderung lebih besar dari lingkungan air sungai.
APPLICATION OF EPOXY RESIN COMPOSITE WITH FIBER IMPERATA CYLINDRICA FOR MULTI PURPOSE VAN CAR BUMPER Leonard, Johannes; Ratnawati, Ratnawati
Jurnal MEKANIKAL Vol 6, No 2 (2015): JM Vol. 6 No. 2 Juli 2015
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.415 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis degan menggunakan metode statistik SPSS dengan aplikasi regresi dan Varian Anova, dimana spesimen dibuat dari serat alang-alang (Imperata cylindrica)  dan resin epoksi dengan perbandingan komposi 60:40%,65:35%, dan 70:30%, dan ditambah pengeras hardener 4% . Dapat disimpulkan bahwa variasi komposisi serat alang-alang (Imperata cylindrica) berpengaruh terhadap uji statistik analisis Regresi dan varian Anova bumper depan kendaraan Multi Purpose van. Yaitu komposisi 60:40%  koefisienya sebesar -1,035 berarti dapat digunakan sebagai bumper kendaraan Van serbaguna.
ANALISIS INVESTASI PADA INDUSTRI PENGECORAN PROPELLER KAPAL (STUDI KASUS : CV. ANTERO JAYA SAKTI) Kondo, Yan; Siahaya, Yusuf; Leonard, Johannes
Jurnal MEKANIKAL Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.021 KB)

Abstract

This study aims to determine the amount of investment of a particular industry on a ship propeller foundry industry CV. Antero Jaya Sakti and production costs and selling prices for each product made ​​propeller. The research was conducted by collecting data on production and equipment of CV. Antero Jaya Sakti, as well as making observations on the propeller shops of Makassar, needs to know the number and type of propeller is required. In addition, calculation and data analysis to determine the total investment and total production costs and payback period is desired. The results showed that the investment needed to run the ship propeller foundry industry in CV. Antero Jaya Sakti is $ 28,139.69  with a payback period of 3.2  years, cost of production required is $ 7.2 and selling price for a propeller that is produced is $ 9.77. The results could give the assumption that the investment in the propeller foundry industry can be considered feasible.
Analisis Perubahan Laju Korosi dan Kekerasan pada Pipa Baja ASTM A53 Akibat Tegangan dalam Dengan Metode C Ring Johannes Leonard
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.991 KB)

Abstract

Penelitian untuk mempelajari fenomena pengaruh lingkungan korosif terhadap laju korosi dankekerasan pada baja ASTM A53 yang mengalami pembebanan awal, maka pengamatanterhadap masalah tersebut dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami danmengetahui bagaimana pengaruh tegangan dalam yang berbeda pada variasi beban terhadaplaju korosi, kekerasan, dan lamanya perendaman dalam air laut. Pengujian dilakukan melaluipercobaan perendaman dala air laut pada perairan sekitar wilayah kota Makassar, SulawesiSelatan. Material dasar yang digunakan adalah pipa baja ASTM A53 grade A yang sesuai untukpenggunaan lepas pantai., dibuat dalam bentuk specimen C-Ring, menggunakan standar ASTMG38-01(2007). Pengujian dilakukan selama 30 hari. dengan interval 3 hari. Perhitungan lajukorosi dilakukan berdasarkan kehilangan berat. Selain itu dilakukan pula uji kekerasan dengancara Rockwell. Selanjutnya, perhitungan dan pengujian dilakukan pada laboratorium MetalurgiFisik FTUH. Dalam penelitian ini benda uji terlebih dahulu dilakukan proses pembebanan, dengabesar beban yang diberikan pada benda uji adalah 20 kg, 40 kg, 60 kg dan 80 kg. Berdasarkanpada hasil analisa dan perhitungan data-data yang diperoleh dari hasil pengujian kekerasan danlaju korosi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh terhadap laju korosi pada C-ringmeningkat dengan naiknya beban yang diberikan. Laju korosi benda uji (C-ring) yang dikorosidengan durasi 30 hari didapatkan nilai laju korosi tertinggi pada beban 80 kg yaitu sebesar 1,93dan laju korosi terendah pada beban 0 kg yaitu sebesar 0,66. Kekerasan rata-rata tertinggiterjadi pada benda uji dengan beban 80 kg yaitu 14 HRC. Sedangkan untuk kekerasan terendahterdapat pada benda uji dengan beban 20 kg yaitu 11 HRC. Dilihat dari perbandingan kekerasanawal dengan kekerasan yang sudah mengalami pembebanan dan korosi, sangat jelas bahwakekerasan spesimen menurun.Kata Kunci : Metode C-ring, Laju Korosi, Kekerasan, Baja ASTMResearch to study the phenomenon of corrosive environmental influences on the rate ofcorrosion and hardness