Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Awal Pemanfaatan Limbah Lumpur Pengolahan Ilmenit Sebagai Bahan Magnet Eneng Mariani; Tiar Ramadhan; Herlina Damayanti
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 2 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.61 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v26i2.4120

Abstract

Pengolahan ilmenit menjadi titania menghasilkan limbah berupa lumpur yang banyak mengandung senyawa FeSO4.7H2O dan thenardite (Na2SO4). Oleh karena umumnya bahan magnet mengandung unsur Fe maka limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan magnet. Larutan BaCl2 ditambahkan pada limbah tersebut yang telah dicuci sesuai perhitungan stoikiometri reaksi pembentukan barium heksaferit dengan dua variasi suhu pencampuran yaitu suhu kamar dan 80°C.  Reaksi antara senyawa Fe dalam limbah dan BaCl2 tidak menghasilkan barium heksaferit. Senyawa kimia yang terbentuk adalah barit (BaSO4), hematit (Fe2O3) dan barium ferri oksida. Sebagian larutan BaCl2 yang ditambahkan bereaksi dengan ion sulfat yang lebih reaktif membentuk barit. Sisanya bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk barium ferri oksida. Barium ferri oksida yang dihasilkan termasuk jenis magnet keras karena memiliki nilai koersivitas (Hcj) = 0,638-0,711 kOe. Karakteristik magnet lainnya yaitu nilai induksi remanen (Br) = 0,16-0,22 kG, energi maksimal (Bhmax) = 0,001-0,01 MGOe dan densitas = 3,43-3,50 g/cm3.
Studi Awal Pemanfaatan Limbah Lumpur Pengolahan Ilmenit Sebagai Bahan Magnet Eneng Mariani; Tiar Ramadhan; Herlina Damayanti
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 2 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v26i2.4120

Abstract

Pengolahan ilmenit menjadi titania menghasilkan limbah berupa lumpur yang banyak mengandung senyawa FeSO4.7H2O dan thenardite (Na2SO4). Oleh karena umumnya bahan magnet mengandung unsur Fe maka limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan magnet. Larutan BaCl2 ditambahkan pada limbah tersebut yang telah dicuci sesuai perhitungan stoikiometri reaksi pembentukan barium heksaferit dengan dua variasi suhu pencampuran yaitu suhu kamar dan 80°C.  Reaksi antara senyawa Fe dalam limbah dan BaCl2 tidak menghasilkan barium heksaferit. Senyawa kimia yang terbentuk adalah barit (BaSO4), hematit (Fe2O3) dan barium ferri oksida. Sebagian larutan BaCl2 yang ditambahkan bereaksi dengan ion sulfat yang lebih reaktif membentuk barit. Sisanya bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk barium ferri oksida. Barium ferri oksida yang dihasilkan termasuk jenis magnet keras karena memiliki nilai koersivitas (Hcj) = 0,638-0,711 kOe. Karakteristik magnet lainnya yaitu nilai induksi remanen (Br) = 0,16-0,22 kG, energi maksimal (Bhmax) = 0,001-0,01 MGOe dan densitas = 3,43-3,50 g/cm3.