This Author published in this journals
All Journal RITME
Zakiah Pawitan
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DEKONTRUKSI MOTIF BATIK KERATON CIREBON: PENGARUH RAGAM HIAS KERATON PADA MOTIF BATIK CIREBON Agus Nursalim; Harry Sulastianto; Zakiah Pawitan
RITME Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motif batik Keraton Cirebon memiliki makna simbolik dan filosofis yang mengandung pesanmoral. Ide dasar batik keraton adalah dari ragam hias Keraton Cirebon, naskah dan mushaf Al-qur‟an  pada Abad 20. Tekanan dan resistensi kebudayaan barat pada dekade 70 -an yangbersifat progresif utopis telah mengubur berbagai tradisi dan kebudayaan etnik, identitas lokal, subculture, yang dianggap tidak sesuai dengan semangat zaman modern. Arus informasi global telahmemperkaya cakrawala pengetahuan lokal yang mampu membangkitkan kesadaran lokal  yaitukesadaran ontologism diantara kebudayaan plural yang imperialis dan represif yang akan menggiringpada krisis identitas. Identitas, menurut Jonathan Rutherfort merupakan satu mata rantai masa laludengan hubungan-hubungan sosial, kultural, dan ekonomi di dalam ruang dan waktu satu masyarakathidup. Kini motif batik keraton telah menjadi identitas batik Cirebon. Penelitian ini bersifat diskriptifkualitatif yang mengkaji hingar bingarnya era kebangkitan kembali motif batik keraton Cirebonsetelah mengalami „mati suri‟ selama berpuluh-puluh tahun. Permasalahannya adalah: Bagaimana pola ragam hias Keraton Cirebon mengalami dekonstruksi  menjadi motif batik keraton Cirebon?Apakah makna filosofis dan makna simbolik motif Batik Keraton mengalami dekonstruksi setelahberkembang pesat menjadi batik Cirebon? Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara:observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data hasil penelitian dilakukan denganpendekatan teori „semiotika dekonstruk tif ’ dari Jaques Derida dan Ferdinand de‟Sausure. Kajianterhadap bahasa dan makna (petanda) simbolik dilakukan dengan teorinya Ferdinand de‟Saussure.Sedangkan; penafsiran makna „logos‟ menggunakan pendekatan teori semiotika dekonstruktif Jaques Derida. Dari hasil  penelitian diperoleh  informasi data secara akurat dan benar  mengenai prosesdekonstruksi bentuk ragam hias ke dalam motif batik keraton hingga menjadi „  character buildingBatik  Cirebon’ beserta makna-maknanya yang telah didukung oleh teori-teori yang ada.