Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : SCIENTIA JOURNAL

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUARGA DALAM MENANGANI KEKAMBUHAN PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ PROF. DR. M. ILDREM MEDAN TAHUN 2018 Lestari, Yani
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dalam menangani kekambuhan pada pasien halusinasi seperti faktor farmakologis yaitu obat-obatan yang digunakan dalam proses pemulihan dan perawatan pasien halusinasi, faktor nonfarmakologis yaitu  kebutuhan pendukung yang harus ada selama proses pemulihan dan perawatan pasien halusinasi yaitu pasien sendiri dan  keluarga. Penelitian dalam studi ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 ? Juni 2018 di RS Jiwa Daerah Provsu Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien halusinasi yang mengalami kekambuhan dan sedang di rawat jalan berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dan sampel dalam penelitian ini adalah 45 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi faktor farmakologis yang mempengaruhi keluarga yang positif sebanyak 34 orang (75,6%) dan distribusi frekuensi faktor non farmakologis yang mempengaruhi keluarga yang positif sebanyak 25 orang (55,6%). Disarankan keluarga harus lebih memperhatikan pasien halusinasi, mengontrol pasien agar minum obat secara teratur, memastikan obat telah diminum dan mengetahui penanganan pada saat pasien mengalami gangguan jiwa.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT YANG TERHADAP PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN ANAK DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2018 Lestari, Yani; Elpriska, Elpriska
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat sebagai komponen penting dalam proses keperawatan dan orang yang terdekat dengan pasien, harus mampu berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik antara perawat dan pasien. Pelaksanaan komunikasi terapeutik sampai saat ini masih belum baik dan hanya bersifat rutinitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik pada perawat di Puskesmas Bandar Senembah Binjai Tahun 2012. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Senembah Binjai. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 sampai Februari 2018. Populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas Bandar Senembah Binjai dengan jumlah 30 orang. Sampel yang dilakukan peneliti adalah total populasi yaitu berjumlah 30 orang. Dari hasil penelitian melalui uji statistik diketahui bahwa, faktor persepsi mayoritas menghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik sebanyak 76,7%, faktor latar belakang sosial budaya mayoritas tidak menghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik sebanyak 60%, faktor pengetahuan mayoritas menghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik sebanyak 57,7%, faktor lingkungan mayoritas tidak menghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik sebanyak 73,3%. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan uji chi-square diketahui, nilai P faktor persepsi adalah P=0,021 yang menggambarkan ada hubungan faktor ? faktor penghambat komunikasi terapeutik dengan pelaksanaannya, nilai P faktor latar belakang sosial budaya adalah P=0,643 yang menggambarkan tidak ada hubungan faktor ? faktor penghambat komunikasi terapeutik dengan pelaksanaannya, nilai P faktor pengetahuan adalah P=0,177 yang menggambarkan tidak ada hubungan faktor ? faktor penghambat komunikasi terapeutik dengan pelaksanaannya bahwa, nilai P faktor lingkungan adalah P=0,424 yang menggambarkan tidak ada hubungan faktor ? faktor penghambat komunikasi terapeutik dengan pelaksanaannya. Dapat diambil kesimpulan bahwa faktor ? faktor penghambat komunikasi tidak semuanya berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Puskesmas Bandar Senembah Binjai Tahun 2012. Disarankan pihak Puskesmas mengadakan  pelatihan komunikasi terapeutik bagi perawat dan perawat sebagai tenaga kesehatan dan pelayan kesehatan mampu memberikan pelayanan yang baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DISIPLIN PERAWAT DI RSU ADVENT MEDAN TAHUN 2017 Lestari, Yani
SCIENTIA JOURNAL Vol 5 No 2 (2016): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin merupakan salah satu tiang utama yang dapat menguatkan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu disiplin perlu diterapkan dan dipatuhi oleh setiap perawat dalam melaksanakan tugas-tugas keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Advent Medan. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 46 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Dari hasil penelitian sebagian besar responden perempuan (89,1%),  berumur <30 tahun (82,6%), berpendidikan D-III Keperawatan  (76,1%), dan lama bekerja <5 tahun (89,1%). Faktor tujuan dan kemampuan perawat yang mempengaruhi disiplin perawat dalam kategori baik (69,6%), faktor teladan pimpinan dalam kategori baik (65,2%), faktor  balas jasa dalam kategori kurang (69,6%), faktor keadilan dalam kategori baik (71,7%), faktor pengawasan melekat dalam kategori baik (82,6%), faktor sanksi hukuman dalam kategori baik (63,0%), faktor hubungan kemanusiaan dalam kategori baik (71,7%), faktor yang baik dan paling dominan mempengaruhi  disiplin perawat yaitu pengawasan  melekat  (82,6%), sedangkan faktor yang dianggap kurang oleh perawat yaitu faktor balas jasa (69,6%). Disimpulkan bahwa, faktor yang paling dominan  mempengaruhi disiplin perawat faktor pengawasan melekat. Diharapkan  pihak RSU Advent Medan dapat memberikan perhatian yang lebih pada perawat terutama pada aspek balas jasa. Dan Bagi Perawat diharapkan agar membuat komitmen  pada diri sendiri maupun pada rumah sakit untuk menerapkan disiplin di rumah sakit..
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRANING PADA ANAK PRA-SEKOLAH DI TK TUNAS BARU MEDAN TAHUN 2017 Lestari, Yani
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 1 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pola asuh sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang berbeda-beda. Pola asuh juga berpengaruh terhadap keberhasilan keluarga dalam mentransfer dan menanamkan nilai-nilai agama, kebaikan, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Pola asuh anak meliputi interaksi antara orang tua dan anak dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan. Penelitian ini akan mengkorelasikan pola asuh orang tua (permisif, oteriter, demikrasi) dengan keberhasilan toilet traning pada anak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu penelitian yang mana data menyangkut variabel bebas yaitu pola asuh orang tua dan variabel terikat yaitu keberhasilan toilet traning yang akan dikumpulkan dalam waktu bersama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak  pra sekolah yang berusia 4-6 tahun di TK Tunas Baru Medan dengan jumlah murid keseluruhannya sebanyak 66 murid. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua secara otoriter  dengan tingkat keberhasilan toilet traning pada anak pra-sekolah, dimana diperoleh nilai p = 0.004. Pola asuh sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang berbeda-beda.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DISIPLIN PERAWAT DI RSU ADVENT MEDAN TAHUN 2017 Lestari, Yani
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin merupakan salah satu tiang utama yang dapat menguatkan suatu organisasidalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu disiplin perlu diterapkan dan dipatuhi oleh setiapperawat dalam melaksanakan tugas-tugas keperawatan untuk meningkatkan kualitaspelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi disiplin perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diRumah Sakit Umum Advent Medan. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifatdeskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 46orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Dari hasilpenelitian sebagian besar responden perempuan (89,1%), berumur <30 tahun (82,6%),berpendidikan D-III Keperawatan (76,1%), dan lama bekerja <5 tahun (89,1%). Faktortujuan dan kemampuan perawat yang mempengaruhi disiplin perawat dalam kategoribaik (69,6%), faktor teladan pimpinan dalam kategori baik (65,2%), faktor balas jasadalam kategori kurang (69,6%), faktor keadilan dalam kategori baik (71,7%), faktorpengawasan melekat dalam kategori baik (82,6%), faktor sanksi hukuman dalamkategori baik (63,0%), faktor hubungan kemanusiaan dalam kategori baik (71,7%),faktor yang baik dan paling dominan mempengaruhi disiplin perawat yaitu pengawasanmelekat (82,6%), sedangkan faktor yang dianggap kurang oleh perawat yaitu faktorbalas jasa (69,6%). Disimpulkan bahwa, faktor yang paling dominan mempengaruhidisiplin perawat faktor pengawasan melekat. Diharapkan pihak RSU Advent Medandapat memberikan perhatian yang lebih pada perawat terutama pada aspek balas jasa.Dan Bagi Perawat diharapkan agar membuat komitmen pada diri sendiri maupun padarumah sakit untuk menerapkan disiplin di rumah sakit