Enik Sulistyowati
Jurusan Gizi Poltekkes Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Asupan Energi Protein dan Kepatuhan Minum Obat dengan Status Gizi Pasien TB Paru di Klinik DOTS RSUD. Dr. R. Soeprapto Cepu Sri Sulistyowati; Yuniarti Yuniarti; Enik Sulistyowati
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3270

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan baik karena tingkat kematian dan morbiditas yang tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah tuberkulosis paru adalah pengobatan yang teratur dan meningkatkan status gizi yang optimal.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dari kepatuhan gizi dan asupan obat dengan status gizi pasien TB paru, karena berdasarkan survey pendahuluan pada 10 pasien dengan TB paru di klinik DOTS RSUD. dr. R. Soeprapto Cepu memiliki status malnutrisi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 16,075 kg / m2.Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode recall 3x24 jam pada 70 pasien dengan TB paru di klinik DOTS sebagai subyek penelitian.Hasil: Hasil analisis dengan uji chi-square antara asupan energi, asupan protein, dan kepatuhan obat dengan status gizi menunjukkan nilaip 0,05 sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara variabel.Kesimpulan : Ada hubungan antara asupan protein energi dan kepatuhan obat dengan status gizi pasien TB paru.
Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi, Seng, Kejadian Stunting dan Sikap Pengasuhan dengan status Perkembangan Anak di PAUD Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu Zulva Wahananisanti; Enik Sulistyowati; Wiwik Wijaningsih
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3267

Abstract

Latar belakang : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan upaya pemberian layanan kepada anak usia 0-6 tahun melalui penitipan anak, kelompok bermain agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stunting dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang anak.Faktor lain yang mempengaruhi adalah asupan zat besi dan seng serta pola asuh. Tujuan penelitian : Menjelaskan hubungan tingkat kecukupan zat besi, seng, kejadian stunting dan pola asuh dengan status perkembangan anak di PAUD wilayah kerja Puskesmas Tegowanu.Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian bidang gizi masyarakat dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah semua kasus dan kontrol dengan perbandingan 1 kasus dan 1 kontrol. Responden penelitian adalah ibu dari sampel. Data yang dikumpulkan meliputi tingkat kecukupan zat besi seng, kejadian stunting, dan sikap pengasuhan. Uji yang digunakan adalah Chi Square dengan α = 0,05.Hasil : Tingkat kecukupan zat besi yang kurang pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 85,7% dan kelompok sesuai tahap sebesar 52,4%. Tingkat kecukupan seng yang kurang pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 85,7% dan kelompok sesuai tahap sebesar 57,1%. Kejadian stunting pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 38,1% dan kelompok sesuai tahap sebesar 9,5%. Sikap pengasuhan negatif pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 52,4% dan kelompok sesuai tahap sebesar 33,3%.Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecukupan zat besi dengan status perkembangan (p=0,019, OR= 5,455). Ada hubungan antara tingkat kecukupan seng dengan status perkembangan (p=0,040, OR= 4,500). Ada hubungan antara kejadian stunting dengan status perkembangan (p=0,030, OR= 5,846). Tidak terdapat hubungan antara sikap pengasuhan dengan status perkembangan (p=0,212).Saran : Kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya kecukupan zat besi dan seng kepada ibu balita.
Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi, Seng, Kejadian Stunting dan Sikap Pengasuhan dengan status Perkembangan Anak di PAUD Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu Zulva Wahananisanti; Enik Sulistyowati; Wiwik Wijaningsih
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3267

Abstract

Latar belakang : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan upaya pemberian layanan kepada anak usia 0-6 tahun melalui penitipan anak, kelompok bermain agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stunting dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang anak.Faktor lain yang mempengaruhi adalah asupan zat besi dan seng serta pola asuh. Tujuan penelitian : Menjelaskan hubungan tingkat kecukupan zat besi, seng, kejadian stunting dan pola asuh dengan status perkembangan anak di PAUD wilayah kerja Puskesmas Tegowanu.Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian bidang gizi masyarakat dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah semua kasus dan kontrol dengan perbandingan 1 kasus dan 1 kontrol. Responden penelitian adalah ibu dari sampel. Data yang dikumpulkan meliputi tingkat kecukupan zat besi seng, kejadian stunting, dan sikap pengasuhan. Uji yang digunakan adalah Chi Square dengan α = 0,05.Hasil : Tingkat kecukupan zat besi yang kurang pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 85,7% dan kelompok sesuai tahap sebesar 52,4%. Tingkat kecukupan seng yang kurang pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 85,7% dan kelompok sesuai tahap sebesar 57,1%. Kejadian stunting pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 38,1% dan kelompok sesuai tahap sebesar 9,5%. Sikap pengasuhan negatif pada kelompok kemungkinan ada penyimpangan sebesar 52,4% dan kelompok sesuai tahap sebesar 33,3%.Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecukupan zat besi dengan status perkembangan (p=0,019, OR= 5,455). Ada hubungan antara tingkat kecukupan seng dengan status perkembangan (p=0,040, OR= 4,500). Ada hubungan antara kejadian stunting dengan status perkembangan (p=0,030, OR= 5,846). Tidak terdapat hubungan antara sikap pengasuhan dengan status perkembangan (p=0,212).Saran : Kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya kecukupan zat besi dan seng kepada ibu balita.
Hubungan Asupan Energi Protein dan Kepatuhan Minum Obat dengan Status Gizi Pasien TB Paru di Klinik DOTS RSUD. Dr. R. Soeprapto Cepu Sri Sulistyowati; Yuniarti Yuniarti; Enik Sulistyowati
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3270

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan baik karena tingkat kematian dan morbiditas yang tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah tuberkulosis paru adalah pengobatan yang teratur dan meningkatkan status gizi yang optimal.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dari kepatuhan gizi dan asupan obat dengan status gizi pasien TB paru, karena berdasarkan survey pendahuluan pada 10 pasien dengan TB paru di klinik DOTS RSUD. dr. R. Soeprapto Cepu memiliki status malnutrisi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) 16,075 kg / m2.Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode recall 3x24 jam pada 70 pasien dengan TB paru di klinik DOTS sebagai subyek penelitian.Hasil: Hasil analisis dengan uji chi-square antara asupan energi, asupan protein, dan kepatuhan obat dengan status gizi menunjukkan nilaip 0,05 sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara variabel.Kesimpulan : Ada hubungan antara asupan protein energi dan kepatuhan obat dengan status gizi pasien TB paru.