This Author published in this journals
All Journal Jurnal Script
Yogy Pratama
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS: DESA KERJO LOR , NGADIROJO , WONOGIRI) Yogy Pratama; Uning Lestari; Muhammad Sholeh
Jurnal SCRIPT Vol. 5 No. 1 (2017): Vol. 05 No. 01 Edisi Juni 2017
Publisher : Jurusan Informatika INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Beras Miskin atau Raskin adalah salah satu program pemerintah dalam mengurangi beban pengeluaran dan perlindungan terhadap keluarga miskin melalui pendistribusian beras dengan jumlah dan harga tertentu. Dalam pendistribusian Raskin sering kali ditemui kendala atau permasalahan, salah satunya adanya penyamarataan jumlah Raskin yang diterima oleh semua penerima Raskin, sementara ada derajat sosial yang berbeda antara penerima Raskin tersebut. Penyaluran Raskin yang diberikan dalam jumlah yang sama kepada semua penerima Raskin terjadi karena masih dilakukan secara manual sehingga memungkinkan terjadinya penentuan secara subyektif oleh pihak Pemerintah Desa karena belum mengacu pada kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan metode SAW (Simple Additive Weighting). SAW penjumlahan terbobot, yakni dengan mencari penjumlahan terbobot dari nilai kinerja pada setiap alternatif, pada semua atribut dan membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua nilai alternatif yang ada. Hasil dari aplikasi SPK beras miskin dapat membantu pihak Desa Kerjo Lor dalam menentukan penduduk yang berhak menerima beras miskin, agar dalam proses pelaksanaan pemberian bantuan dapat diserahkan kepada penduduk yang benar-benar membutuhkan, sehingga penyaluran bantuan dapat tepat sasaran. Hal ini karena hasil penilaian diberikan status kelayakan antara lain MENERIMA dan TIDAK MENERIMA. Hasil tersebut kemudian dapat ditampilkan berdasarkan nilai terbesar atau terkecil, sehingga memudahkan pengambil keputusan untuk memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif.