Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL Ety Septiati
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 16 No. 2 (2018): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v16i2.2048

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan berpikir logis matematis mahasiswa pendidikan matematika setelah mengikuti perkuliahan Analisis Real. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan metodologi penelitian deskriptif.  Kemampuan berpikir logis mahasiswa dilihat dari nilai tes yang diperoleh dalam penyelesaian soal yang telah disusun dengan mengacu pada indikator kemampuan berpikir logis matematis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, perhitungan statistika deskripstif dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kemampuan berpikir logis matematis mahasiswa berada pada kategori rendah. Indikator tertinggi yang berhasil diraih adalah pada indikator 4, menetapkan kombinasi beberapa variabel dan berada pada kategori sedang. Sedangkan indikator terendah yaitu menarik kesimpulan atau membuat perkiraan atau prediksi berdasarkan korelasi antara dua variabel yang berada pada kategori sangat rendah. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Logis Matematis, Analisis RealMATHEMATICAL LOGICAL THINKING ABILITY OF MATHEMATICS EDUCATION STUDENTS IN REAL ANALYSIS LECTURES Abstract               This study aims to describe the mathematical logical thinking ability of mathematics education students after attending Real Analysis lectures. This research includes the type of quantitative research using descriptive research methodology. The students' logical thinking ability is seen from the test scores obtained in the solution of the questions that have been prepared with reference to the mathematical logical thinking ability indicator. Data analysis techniques used in this study include data reduction, data presentation, descriptive statistical calculations and drawing conclusions / verification. The results showed that overall students' mathematical logical thinking ability was in the low category. The highest indicator achieved is on indicator 4, establishing a combination of several variables and being in the moderate category. While the lowest indicator is to draw conclusions or make estimates or predictions based on the correlation between two variables that are in very low category. Keywords: Mathematical Logical Thinking Ability, Real Analysis
SYARAT-SYARAT PEMETAAN DI RUANG METRIK PARSIAL AGAR MEMILIKI TITIK TETAP Sagita Charolina Sihombing; Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRuang metrik parsial tengah menjadi topik yang menarik perhatian banyak ahli dewasa ini. Matthews (1992) dalam Bukatin, et al (2009) memperkenalkan ruang metrik parsial sebagai pengembangan dari sebuah ruang metrik . Pengembangan ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan dalam ilmu komputer dimana dua barisan tak hingga yang sama belum tentu memiliki jarak nol. Hal ini berbeda dengan sifat ruang metrik yang mensyaratkan jarak untuk dua barisan yang sama adalah nol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji syarat cukup pemetaan di Ruang Metrik Parsial agar memiliki titik tetap.Kata Kunci—Ruang Metrik Parsial; Titik Tetap; Pemetaan Kontraktif
PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 19
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSelama ini muncul anggapan bahwa guru hanya sekadar pelaksanakurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam merekayasapembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaruan. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian. Pada makalah ini akan dikaji kembali bagaimanakah peran guru dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Melalui kajian pustaka akan ditinjau karakteristik dari kurikulum 2013 dan juga tugas pokok dan fungsi guru yang professional. Selanjutnya juga akan diperlihatkan contoh peran guru dalam pembelajaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013, khususnya untuk tingkat Sekolah Mengeah pertama (SMP), dimana student centered bukan berarti guru tidak punya peran sama sekali dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian diharapkan artikel ini akan memberikan masukan bagi guru dan juga tenaga kependidikan dalam rangka mempersiapkan implementasikurikulum 2013 pada Tahun Ajaran baru yang akan datang.Kata kunci: Peran guru, Kurikulum 2013
DISPOSISI BERPIKIR LOGIS MATEMATIK PESERTA MATA KULIAH ANALISIS REAL Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 9
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan disposisi berpikir logis matematika mahasiswa program studi pendidikan matematika, khususnya yang mengikuti mata kuliah Analisis Real. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan disposisi berpikir logis matematik, yaitu: a) rasa percaya diri, b) kebiasaan memberikan respons yang beralasan dan masuk akal; c) memandang matematika sebagai sesuatu yang logis, bergunadan berfaedah, d) kebiasaan melakukan induksi (menyusun: analogi, generaliasi, konjektur), melakukan deduksi (menyimpulkan berdasarkan aturan inferensi, membuktikan), kebiasaan melakukan analisis, dan sintesis, e) kebiasaan mempertimbangkan sesuatu secara proporsional, dan probabilistik, f) kebiasaan manganalisis hubungan sebab akibat atau korelasional antar variabel, g) mempertimbang kansituasi secara keseluruhan.Teknik pengumpulan data terdiridari tes skala disposisi dan wawancara. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang tahun akademik 2016/2017 yang sedang mengikuti perkuliahan Analisis Real. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,7% mahasiswa memiliki disposisi berpikir logis kategori tinggi, 62,1%kategori sedang dan 17,2% kategori rendah.Kata kunci:Disposisi Berpikir Logis Matematik, Analisis Real
PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Jurnal
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada makalah ini akan dipaparkan mengenai pendidikan karakter di perguruan tinggi sebagai sebuah solusi dalam rangka menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Era globalisasi ini semakin menuntut perlunya pendidikan karakter agar lulusan di berbagai jenjang dapat bersaing dengan rekan-rekannya di berbagai belahan dunia lain. Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada diri individual ataupun pada suatu kelompok, bangsa dan merupakan kunci keberhasilan individu. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di jenjang perguruan tinggi, setiap perguruan tinggi mengemban misi pemerintah untuk mengembangkan pendidikan karakter bagi para mahasiswanya. Penyelenggaraan pendidikan karakter di perguruan tinggi(LPTK) dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu pembelajaran, manajemen perguruan tinggi, dan kegiatan kemahasiswaan. Nilai-nilai karakter yang diterapkan adalah dengan memilih nilai-nilai inti (core values) yang akan dikembangkan dan diimplementasikan pada masing-masing jurusan atau program studi.Kata kunci: Masyarakat Ekonomi Asean, Pendidikan Karakater, Perguruan Tinggi
Kemampuan Berpikir Logis Matematis Mahasiswa Pendidikan Matematika Pada Mata Kuliah Matematika Diskrit Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 6
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kemampuan berpikir logis, adalah kemampuan esensial yang perlu dimiliki dan dikembangkan peserta didik yang belajar matematika. Kemampuan tersebut diperlukan untuk menghadapi suasana bersaing yang semakin ketat serta sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pembelajaran matematika sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menganalisis atau menggambarkan kemampuan berpikir logis matematika mahasiswa program studi pendidikan matematika pada materi Relasi. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan berpikir logis adalah a) menarik kesimpulan analogi, generalisasi, dan menyusun konjektur,
b) menarik kesimpulan logis berdasarkan aturan inferensi, memeriksa validitas argumen, dan menyusun argumen yang valid,
c) menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan dengan induksi matematik.  Teknik pengumpulan data terdiri dari tes tertulis, dan wawancara. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRi Palembang tahun akademik 2015/2016 yang sedang mengikuti perkuliahan Matematika Diskrit. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa kemampuan berpikir logis matematika mahasiswa program studi pendidikan matematika pada mata kuliah Matematika Diskrit materi Relasi tergolong Rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kecermatan dalam mengabstraksi soal, penguasaan konsep-konsep Relasi serta penerapannya dan kecenderungan mahasiswa dalam mengandalkan hafalan.Kata kunci: Kemampuan Berpikir Logis Matematika, Matematika Diskrit, Relasi
KOMUNIKASI MATEMATIKA : ASPEK-ASPEK DAN INDIKATORNYA Ety Septiati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 19
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMelakukan komunikasi matematika (mathematical communication), baik secara lisan maupun tulisan, merupakan salah satu pencapaian kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika.  Pada makalah ini akan dibahas bagaimanakah sesungguhnya bentuk hubungan antara komunikasi dan matematika. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa komunikasi menunjang proses pemahaman matematika, sebaliknya matematika juga dapat menjadi alat komunikasi yang efektif.  Selain itu perlu diciptakan suatu kondisi atau strategi agar komunikasi matematika dapat dicapai sehingga mendukung keberhasilan pembelajaran matematika.Kata-kata kunci: komunikasi, matematika, pembelajaran matematika
Challenges in Teaching Real Analysis classes at University of PGRI, South Sumatra, Indonesia Ety Septiati; Natanael Karjanto
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 19
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis paper discusses our experience and challenges in teaching advanced undergraduate Real Analysis classes for Mathematics Education students at University of PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Palembang, South Sumatra, Indonesia. We observe that the syllabus contains topics with a high level of difficulty for the students who are specialized in education and intend to teach mathematics at the secondary level. The conventional lecturing method is mainly implemented during the class, with some possible variationsof the method, including the Texas method (also known as Moore’s method) and the small group guided discovery method. In particular, the latter method has been implemented successfully for a Real Analysis class at Darmouth College, New Hampshire by Dumitras¸cu in 2006. Although it is a real challenge to apply a specific teaching method that will be able to accommodate a large number of students, the existing teaching activities can still be improved and a more effective method could be implemented in the future. Furthermore, the curriculum contents should be adapted for an audience in mathematics education to equip them for their future career as mathematics teachers. Any constructive suggestions are welcome for the improvement of our mathematicseducation system at the university as well as in the national scale.
ANALISIS SENSITIVITAS MODEL INSPEKSI 100% DENGAN KLASIFIKASI TERHADAP CONFORMING ITEM ( Studi Kasus PT ABN Padalarang ) Ety Septiati
Jurnal Redoks Vol 3, No 1 (2018): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.918 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v3i1.2791

Abstract

Analisis terhadap model dilakukan guna mengetahui perilaku, kelebihan dan kekurangan model Pada penelitian ini dilakukan analisis sensitivitas terhadap model ekonomi untuk prosedur inspeksi 100%. Prosedur inspeksi dilakukan dalam dua tahap dengan dua variabel karakteristik yang saling independen. Hasil dari inspeksi adalah sebuah keputusan untuk mengelompokkan produk yang diinspeksi tidak hanya sebagai produk yang conform dan nonconform, tapi juga mempertimbangkan adanya klasifikasi terhadap produk yang conform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan ongkos inspeksi di tahap 1 sebesar 10%, 20% dan 30% tidak akan mempengaruhi nilai spesifikasi bawah produk kualitas 2A (L2) dan spesifikasi bawah untuk produk kualitas 2B tidak sensitif terhadap perubahan nilai parameter input sebesar 10%, 20% dan 30%. Kata Kunci: model inspeksi 100%,  klasifikasi conforming item, analisis sensitivitas 
LINGKUNGAN MERDEKA BELAJAR BERBASIS PMRI DI ERA DISRUPTIF Ety Septiati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 21 AGUSTUS 2021
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Adanya kebutuhan akan sistem pendidikan di era disruptif telah melahirkan ide tentang  “Pendidikan Merdeka Belajar”. Melalui program ini diharapkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan semakin meningkat. Proses pembelajaran merupakan interaksi siswa dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang ditata berdasarkan kebutuhan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. PMRI hadir sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang telah dan masih terus dikembangkan hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah model lingkungan belajar  matematika yang menggunakan pendekatan PMRI di era merdeka belajar. Metode yang digunakan adalah literatur review. Sumber data adalah  hasil-hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah, proceeding seminar dan buku teks, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menampilkan model lingkungan merdeka belajar berbasis PMRI sebagai interaksi antara 3 faktor, yakni ruang fisik yang beragam, konteks untuk apa yang dipelajari siswa dan budaya tentang apa serta bagaimana siswa belajar dimana karakteristik PMRI dan prinsip merdeka belajar menjadi acuan. Perlu dilakukan uji  coba lapangan terhadap model agar dapat dikategorikan valid dan siap digunakan. Kata kunci: lingkungan belajar, merdeka belajar, PMRI. Abstract The need for an education system in a disruptive era has given birth to the idea of "Free Education for Learning". Through this program, it is hoped that student involvement in learning will increase. The learning process is the interaction of students with their environment. A learning environment that is organized based on needs will be able to improve student achievement. PMRI is present as an approach in learning mathematics that has been and is still being developed today. The purpose of this study was to find out how the model of the mathematics learning environment using the PMRI approach in the era of independent learning was used. The method used is a literature review. Sources of data are research results that have been published in scientific journals, seminar proceedings and book texts, then analyzed using content analysis techniques. The results show the PMRI-based independent learning environment model as an interaction between 3 factors, namely various physical spaces, the context for what is being studied and what culture and how students learn where PMRI characteristics and learning principles become motivation. It is necessary to conduct field trials on the model so that it can be categorized as valid and ready to be used. Keywords: learning environment, independent learning, PMRI.