Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN NEED-ASSESSMENT Nur Faisah Atirah; Sandi Pratama
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 01 (2022): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstact: The research used is qualitative research. This study uses a descriptive analysis research method. The type of data used is secondary data. The methods of collecting data in this study are observation, interviews and documentation and the data analysis process carried out in this study uses three steps, namely: data reduction, data display and conclusion drawing. The sophistication of today's technological media such as the internet, CDs, films, videos from you tube, multimedia percentages and so on will make it easier for counselors to present material to their students. As explained above, learning media that have been developed into guidance and counseling media are not only used in the process of providing guidance and counseling services, but can cover all aspects, starting from program planning, implementing guidance and counseling services and even evaluating the results of guidance. and counseling itself Keywords: Media, BK and Need Assessment
Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Cyber Counseling Sandi Pratama; Syaifullah Nur
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 02 (2023): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-bkpi.v2i02.11462

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki dan menggambarkan keadaan, kondisi, situasi, peristiwa dan kegiatan. Fungsi dari Cyber Counseling ini sendiri yaitu sebagai upaya alternatif yang dapat dilakukan oleh konselor dalam upaya mencegah, mengurangi, mengembangkan kesadaran akan koreksi diri, meningkatkan dan membantu menyelesaikan masalah klien dengan metode virtual atau internet. Cybercounseling memiliki kelebihan dalam menjangkau secara lebih luas setting layanan konseling . Artinya , dengan cybercounseling dapat menguntungkan konselor dan konseli dari sisi waktu dan finansial , karena proses konseling tidak dibatasi oleh ruang dan waktu , kapan dan dimana saja proses konseling dapat dilaksanakan . Selain kelebihan cybercounseling juga memiliki kelemahan adalah konselor tidak punya cukup perhatian dalam memperhatikan ekspresi wajah , bahasa tubuh konseli dan isyarat verbal , kurangnya dinamika , dan tidak dapat dikontrol secara jelas perilaku - perilaku yang melemahkan dinamika konseling.