A. Ghazali Salim
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

عبيدة بن الحارث وقصيدته الشُجاعة في غزوة بدر الكبرى: دراسة وتحليلا A. Ghazali Salim
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2013): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v7i1.435

Abstract

Perang Badar adalah perang yang sangat bersejarah, dalam perang tesebut baginda Rasul saw merasa kagum saat menyaksikan secara langsung bagaimana kepatuhan, kesabaran, kebersatuan dan ketangkasan para sahabatsahabatnya berlaga di medan Badar. Rasa kagum beliau bertambah tatkala mendengar bait-bait syair terucap dari mulut ‘Ubaidah bin Harits kakak sepupu Nabi saw sendiri yang terkapar bersimbah darah dengan betis tertebas saat berhadapan dengan Syaibah bin Rai’ah pada saat perang tanding. Dalam artikel ini penulis mencoba melakukan studi dan analisis ( ( الدراسة والتحليل terhadap bait-bait syair yang terucap secara spontanitas sebagai sebuah refleksi dari seorang ‘Ubaidah bin Harits yang telah mempersembahkan sesuatu yang termahal yang ada pada dirinya yaitu nyawa dengan harapan mendapat balasan dari Allah swt yang maha agung yaitu syurga tempat kebahagiaan abadi di akhirat nanti. Namun sebelum masuk ke studi dan analisis, penulis terlebih dahulu menjelaskan biografi sang penyair, konteks qashidah ( ⁄ جو مناسبة القصيدة النص ), arti kata ( معاني المفردات ), dan kemudian arti dan maksud bait-bait syair ( معاني الأبيات ). Pada bagian penutup penulis menyimpulkan dengan menjelaskan hikmah dan refleksi dari peristiwa besar tersebut.
دراست عن الإعجاز البلاغي في سورة الفاتحت A. Ghazali Salim
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i1.455

Abstract

Mu’jizat para Nabi senantiasa sesuai dengan jenis keahlian kaum di mana mereka berdakwah. Nabi Musa hidup di kalangan komunitas yang punya perhatian besar terhadap ilmu sihir. Dengan mu’jizat tongkatnya, dakwah beliau menjadi efektif dan juga dengan mu’jizat ihya’ almauta (menghidupkan orang mati) Nabi Isa as. senantiasa sesuai dengan keahlian kaum beliau dalam ilmu tabib di kala itu. Demikian pula halnya balaghah yang tak terpisahkan dari kehidupan intelektual bangsa Arab. Kemu’jizatan al-Quran pun sesuai dengan keahlian dan kebanggaan mereka yaitu al-Balaghah, dengan harapan bangsa Arab dapat membuka hatinya atas kehadiran kitab suci ini di tengah-tengah mereka. Tulisan ini mengupas kemu’jizatan balaghiyah surat Al-Fatihah dari sisi sistematika (manthiqiyatul uslub)-nya, cakupan konten (syumuliyatul madhmun)-nya, dan gaya bahasa serta dilalah siyaqnya dan sebelum pembahasan poin-poin tersebut, penulis membahas tentang nama al-Fatihah dan keutamaan surat tersebut.