Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTITY NEGOTIATION OF CHRISTIAN AND MUSLIM STUDENTS IN INTERACTION BETWEEN RELIGIONS IN LANGSA Mawardi Mawardi; Yusmami Yusmami; Muhammad Suhaili Sufyan; Azwir Azwir
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 43, No 2 (2019)
Publisher : State Islamic University North Sumatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/miqot.v43i2.643

Abstract

Abstract: This article describes how negotiation between the Christian and Muslim students in public place at Langsa. The objectives of the study are twofold, namely: the reason of Christian students deciding Langsa as the place of study despite different social condition from their own place and the pattern of negotiation conducted by the Christian students. Negotiation identity theory and national choice theory are used to know the reason of Christian students pointing Langsa as the place of study. using qualitative method with the phenomenal approach, it is found that the tolerance and harmony interaction between Christian and Muslims student in public place at Langsa. The pattern of negotiation used in public place at Langsa is: functional biculturalism that respect the different identity. this pattern is more effective to gain the culture shock and get the interaction easily the Christian and Muslim students in public place at Langsa.Abstrak: Negosiasi Identitas Mahasiswa Kristen dengan Muslim dalam Interaksi antar Agama di Kota Langsa. Tulisan ini menjelaskan pengalaman mahasiswa Kristiani bernegosiasi dengan mahasiswa Muslim dalam ruang publik di Langsa. Mendasarkan pada ruang sosial yang berbeda dengan kondisi mahasiswa Kristiani, pembahasan dimaksudkan untuk mengungkap alasan mahasiswa Kristiani memilih kuliah di Langsa yang berbeda kondisi sosial dengan daerah asalnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis, didapatkan sebuah gambaran interaksi yang toleran antara mahasiswa Muslim dan Kristiani dalam ruang publik di Langsa. Adapun bentuk pola negosiasi yang dilakukan dalam ruang publik yaitu bikultarisme fungsional dengan menghargai identitas yang berbeda dengan aktor. Pola ini dianggap lebih efektif untuk menyelesaikan keterkejutan terhadap budaya baru dan memudahkan berinteraksi mahasiswa Kristiani dan Muslim dalam ruang publik di Langsa.Keywords: negotiation, identity, interaction, Muslim, Christian, public place
MODERNIS VERSUS TRADISIONALIS DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP: STUDI AYAT-AYAT TENTANG PRILAKU EKONOMI Mawardi Mawardi
Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 Tahun 2020
Publisher : Program Pascasarjana IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/lentera.v2i1.2114

Abstract

Al-Qur'an, which is believed to be the word of Allah Most High, does not only regulate the way humans relate to God (hablum minallah) but also the human-human relationship (hablum minannas). The norms offered by the Koran in hablum minannas cover various aspects, including the economy. Economic values in the Koran are arranged in such a way so as not to cause social imbalances and gaps. Economic values in modern theory are seen from three aspects, namely reward, work ethic, and consumption. To determine the criteria for a developed economy, it is seen from these three aspects. In the Koran, these three aspects are emphasized for the attainment of prosperity and benefit so that the economic values described in the Koran are economies that are very relevant to be applied today.
Hadis Dikalangan Jamaah Tabligh : dari Pembentukan Hukum Hingga Legalitas Ideologis Mawardi Mawardi
Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 4 No 2 (2022): Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Program Pascasarjana IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/lentera.v4i2.4766

Abstract

Hadis merupakan ucapan, perbuatan, ketetapan, dan sifat Rasulullah Saw. Dalam Islam, hadis mempunyai peran penting sebagai norma dalam membentuk hokum. Social, dan budaya. Oleh karena posisinya yang sangat menentukan setelah AlQuran, semua umat Islam berupaya menjadikan hadis sebagai legalitas tindakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menjadikan hadis sebagai legalitas ideology keagamaan. Kajian ini focus pada hadis dikalangan jamaah tabligh dengan menelaah dari proses pembentukan hokum hingga legaltas ideologis. Persoalan penting dalam kajian ini, bagaimana jamaah tabligh memahami hadis untuk diterapkan dalam kehidupannya? Dan bagaimana penginternalisasi hadis dalam menegosiasikan social jamaah dengan norma-norma yang dijelaskan dalam hadis? Dari kajian ini didapakan bahwa jamaah tabligh menjadikan hadis sebagai Sunnah yang hidup dalam keseharian. Penggunaan pakaian gamis merupakan bentuk nyata dari upaya menghidupkan Sunnah. Dalam hal ini, telihat bahwa proses penginterasian terlihat kreativitas jamaah terhadap model pakaian yang digunakan