Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN WAKTU TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK ASRAMA BALAI LATIHAN KERJA KOTA SAMARINDA Habir Habir
DEDIKASI : Jurnal Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.146 KB) | DOI: 10.31293/ddk.v20i2.4447

Abstract

The use of appropriate time management, practical, fast and safe isvery helpful in completing work on a construction project. So that every setplan can be achieved. Own time management is the process of planning,compiling and controlling the schedule of project activities. . Factors neededin construction projects are man (man), building material (material),equipment (machine), implementation method (method), money (money),information (information) and time (time).In the construction project of the Training Hall Dormitory Building inSamarinda City, East Borneo which consists of 4 parts of the building, but inthe process of monitoring work refers to the 2016 S and Ms Curve asmaterial for monitoring development work evaluations, the conclusion is thatthe monitoring results using ms project are necessary planning time for theimplementation in the field later so that at the time of development there areno delays and timely development, quality, and quality.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN MALINAU – LONG ALANGO Habir Habir
DEDIKASI : Jurnal Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.466 KB) | DOI: 10.31293/ddk.v21i1.4703

Abstract

Before investors invest their capital, an investment feasibility analysis must be carried out for what research is carried out, namely to find out the capital that must be invested at this time in the hope of getting greater profits in the future. The NPV (Net Present Value) and IRR (Internal Rate of Return) methods are methods that are often used by investors to analyze the feasibility of an investment. The formulation of the problem in this paper is How much NPV (Net Present Value) and IRR (Internal Rate of Return) on the value of the project for the Improvement of the Malinau - Long Alango Road Structure of the East Kalimantan Provincial Public Works Department in the three years of 2012? How much NPV (Net Present Value) and IRR (Internal Rate of Return) if the project investment costs are obtained from bank loans?Based on the results of the analysis and discussion that if using NPV own capital is Rp. 873,203,421, 89 and IRR, which is 10.867%> 10%. While the capital using a loan from the NPV Bank was Rp. - 743,345,869, 83 <0, and IRR obtained by 9.25% <10%. means the investment appraisal of the project for the Improvement of the Malinau-Long Alango Road Structure for the Public Works Department of the East Kalimantan Province in the three regions of 2012 is feasible to do if it uses its own capital, and vice versa if all capital obtained from loans from banks is not feasible and must be reconsidered.
ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHAKAM IV SAMARINDA Habir Habir
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No 1 (2018): Edisi Khusus JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v0i1.2158

Abstract

Proyek konstruksi pembangunan jembatan Mahakam IV Samarinda memiliki risiko yang tinggi dari segi geografis dan aplikasi teknologi.. Teknologi pun menjadi salah satu permasalahan tersendiri, sehingga risiko yang mungkinterjadi akan berbeda untuk setiap jenis teknologi yang ada. Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yangmungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa akan berjalan sesuai rencana. Risiko bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari suatu pihak ke pihak lainnya (Kangari, 1995). Dalam melakukan penelitian ini, dikumpulkan data-data yang digunakan untuk melakukan analisis penelitian ini, adapun sumbersumber data Primer dengan cara Observasi atau pengamatan langsung dilapangan yaitu mengamati pekerjaan/kegiatan yang dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung, wawancara langsung dengan pihak terkait, Kuesioner kepada responden yang berkaitan dengan kegiatan konstruksi yaitu pihak staf management dan pekerja konstruksi. Kriteria yang digunakan dalam kuesioner ini adalah jenis kegiatan yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini menghasilka identifikasi variabel risiko dan terdapat 40 variabel risiko sedangkan risiko yang paling besar pengaruhnya adalah faktor Dari indikator faktor variable risiko yang paling berpengaruh pada proyek pembangunan konstruksi jembatan Mahakam IV Samarinda adalah faktorKeterlambatan pengiriman alat, Keterlambatan pengiriman Barang, dan Curah hujan.
Kajian Potensi Wilayah Sungai Limboto-Bolango-Bone Terhadap Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (JPSDA) Pada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo Habir Habir
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lamin Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian Potensi Wilayah Sungai Limboto-Bolango-Bone Terhadap Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (JPSDA) Pada Balai Wilayah Sungai  (BWS) Sulawesi II Gorontalo Habir1 1Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 SamarindEmail: habirhabir1@gmail.com ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar, dan memiliki potensi air yang sangat besar dibandingkan dengan negara lain. Secara total potensi sumber daya air di indonesi sebesar 3906.5 Triliun m3 pertahun dengan perkapita sebesar 16600 m3/tahun. Air yang ada ini tersebar di enam pulau besar yang ada Indonesia. Provinsi Gorontalo dengan luas 11.257,07 km2  dan jumlah penduduk mencapai 1.137.385 jiwa mempunyai wilayah administrasi sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) Kecamatan, 72 (tujuh puluh dua) kelurahan dan 657 (enam ratus lima puluh tujuh) Desa yang tersebar pada 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017). Berdasarkan batas wilayah hidrologis provinsi Gorontalo mempunyai 3 (tiga) wilayah sungai yaitu 2 (dua) wilayah sungai  lintas provinsi meliputi Wilayah Sungai Limboto Bolango Bone selanjutnya disebut WS LBB dan wilayah sungai Randangan serta 1 (satu) wilayah sungai strategis yaitu wilayah sungai Paguyaman, tahun 2016 Balai Wilayah Sungai Sulawesi II telah melakukan kegiatan Review Pola Pengelolaan sumber daya air WS LBB, dan sesuai dengan Peraturan   Menteri   Pekerjaan   Umum   dan   Perumahan   Rakyat   No. 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan bahwa dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air wilayah sungai perlu dilakukan review setiap 5 (lima) tahun sejak ditetapkan dimana Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS LBB yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor. 591/KPTS/M/2010 telah melampaui kurun waktu 5 (lima) tahun. Dari hasil kajian perhitungan potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) WS Limboto-Bolango-Bone di Wilayah Sungai SULAWESI II ada beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain : Berdasarkan hasil rekapitulasi dan perhitungan analisis, maka didapatkan Total Biaya Pengelolaan Ideal untuk Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Limboto-Bolango-Bone adalah Rp. 237,411,871,000. Hasil perhitungan didapatkan bahwa Total Nilai Manfaat Ekonomi (NME) dari Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air pada setiap usaha yang ada di WS Limboto-Bolango-Bone adalah Rp. 2,744,450,014,565,370,- sedangkan hasil perhitungan dan analisis maka didapatkan perkiraan tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Limboto-Bolango-Bone oleh BWS Sulawesi II adalah air minum Rp. 0,818/M3, Industri Rp. 138,57/M3, Listrik/PLTA Rp. 0/M3, Usaha Pertanian Rp. 147.578,62/Ha dan Pertanian rakyat Rp. 10,44/Ha Kata Kunci: Gorontalo, Wilayah hidrologis, dan PNBP BJPSDA.