Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN USAHATANI KELOMPOK WANITA TANI NAGARI KOTO TUO KECAMATAN HARAU, KAB. 50 KOTA Rinda Yanti; Hasan Ibrahim; . Muflihayati; Setya Dharma
Partner Vol 25, No 1 (2020): Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v25i1.424

Abstract

This research was conducted to answer the questions: 1) How is the KWT farming performance in Nagari Koto Tuo, and 2) Analyzing the factors that influence the farming performance in Nagari Koto Tuo in an effort to support family welfare. The study was conducted by taking a purposive sample on a group of women farmers (99 people) Tanjung Saiyo, Mawar Saiyo, Perpito, Want to Forward, Jaso Tani, Harapan Baru Jorong Padang Rontang Nagari Koto Tuo, Harau District, Tanjung Pati, Limapuluh Kota Regency. The method used is a survey method. Then the data will be analyzed with the SPSS program. Model building factors consist of X1 (food sector), X2 (horticulture sector), X3 (plantations), X4 (livestock), X5 (non-farm activity sector). The results showed that the resulting regression models were: Y = 339821.90 - 1.030X1 + 3,887X2 + 6.019X3 + 0.207X4 + 1,879X5. Farms undertaken by 6 KWT at the research location consist of the food, horticulture, plantation, animal husbandry and non-farming sectors. The contribution of the food sector is negative to KWT revenues due to the high costs incurred by KWT. This case occurred at KWT Harapan Baru. The findings show that the plantation and livestock sector provides a relatively dominant contribution to income when compared to other farming sectors and non-farming sectors. Keywords: Farming, Women Farmers, Models, Food
The Implementation of the Empowerment Model of Women Farmer Groups “Minangkabau” in Managing Sustainable Food Security Rinda Yanti; Hasan Ibrahim
MOZAIK HUMANIORA Vol. 21 No. 1 (2021): MOZAIK HUMANIORA VOL. 21 NO. 1
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mozaik.v21i1.24024

Abstract

This research aims to explore the empowerment model of Minangkabau woman farmer groups was implemented to manage sustainable food security. "Minangkabau" farmer women groups in Koto Tuo Kenagarian were known not to be optimally empowered yet in managing food before. To pursue the purpose of this study, qualitative descriptive method was used together with system dynamics approach. The results of this research indicated that the implementation of empowerment model has successfully improved the potential and income of Minangkabau woman farmer groups. Their consumption patterns and nutritional knowledge have been increased from 62.50 percent before FGD to 74.60 percent after FGD. Moreover, their family health nutrition has been improved from 67.56 percent before FGD to 77.64 percent after FGD. Similarly, their food knowledge also has been elevated from 96.50 percent before FGD to 99.60 percent after FGD. And, 98 percent of "Minangkabau" farmer women groups even also has had more knowledge and skills related with diversify local food processing and food waste composting. In conclusion, the empowerment model for manging sustainable food security is very essential for Minangkabau woman farmer groups.
Kajian Sosiologi Perilaku Konservasi dengan Wanatani Wilayah Semi Arid Khatulistiwa (Studi Kasus: di Kecamatan Amarasi, NTT) Rinda Yanti; Hasan Ibrahim
Jurnal Ilmu dan Teknologi Terapan Pertanian Vol 2 No 2 (2018): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jaast.v2i2.46

Abstract

Kecamatan Amarasi, NTT berdasarkan letak garis lintangnya terletak di daerah khatulistiwa beriklim tropis dengan tipologi lahan kering beriklim kering (ekosistem semi arid). Tulisan ini menganalisis pengelolaan wanatani di Amarasi dalam perilaku konservasi lahan. Secara konvensional kajian sosiologi menjelaskan tentang hubungan antarmanusia, tetapi belum banyak memasukan variabel lingkungan sebagai bahan kajian. Minimnya kajian sosiologi lingkungan mendorong penulis untuk menghadirkan artikel ini. Tujuan penulisan adalah menganalisis aspek sosial, khususnya perilaku konservasi yang mendukung pengelolaan wanatani berkelanjutan sehingga kesejahteraan petani meningkat dan lingkungan hidup tetap lestari. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan analisis deskriptif berdasarkan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 7 indikator kelembagaan memiliki kategori kurang (85.71%). Hal ini menggambarkan bahwa belum optimalnya dukungan sosial khususnya aspek kelembagaan menyebabkan pengelolaan wanatani di Amarasi belum berkelanjutan. Perilaku konservasi (Y) secara nyata dipengaruhi oleh frekuensi penyuluhan (X2). Temuan ini mengindikasikan bahwa penyuluhan yang sering dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat untuk melakukan konservasi lahan. Sedangkan pengetahuan (X1), dan motivasi (X3) tidak berpengaruh nyata, artinya kedua variabel bebas tersebut aktif jika adanya frekuensi penyuluhan yang intensif tentang wanatani.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Berkelanjutan (KWT Harapan Baru Kenagarian Koto Tuo, Kec. Harau, Kab. Limapuluh Kota) Rinda Yanti; Hasan Ibrahim
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 6 No 2 (2020): November 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v6i2.2005

Abstract

Perilaku Kelompok Wanita Tani (KWT) Harapan Baru Kenagarian Koto Tuo, Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat dalam mengolah limbah rumah tangganya dapat dikategorikan belum berkelanjutan. Pemberdayaan KWT dalam pengolahan limbah sebagai solusi dalam perbaikan perilaku sehingga dapat berkelanjutan. Metode dalam pemberdayaan KWT dilakukan dengan metode survei, transformasi pengetahuan dan keterampilan dengan penyuluhan dan demontrasi pengelolaan limbah rumah tangga. Hasil kegiatan menunjukkan 98% KWT memahami pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah rumah tangga dan 95% termotivasi untuk mengembangkannya dalam wirausaha. Penambahan aktivator EM4 menghasilkan kompos limbah rumah tangga dengan rataan nilai kandungan unsur hara tanah sangat tinggi untuk C (6,27 %), P2O5 (12,33%) tergolong rendah, N (0,627%) sangat rendah, pH tanah 4,5 tergolong masam dan kadar air 12,18% tergolong rendah.