Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN POTENSI KOMODITI UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR M Bas Sri; Ferdi A. Fallo; Blasius Gharu
Partner Vol 24, No 2 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v24i2.362

Abstract

In the era of regional autonomy, local governments are obliged to plan and control regional economic conditions based on objective conditions. The agricultural sector is a sector that plays an important role in national development. Development planners must maintain superior commodities in the agricultural sector, so that the regional economy can be developed. In addition, the importance of implementing appropriate regional development planning so that it will become a guideline and be able to direct development towards the achievement of objectives made on the basis of commodity bases and the potential base of leading regional agricultural sector. The implementation of regional economic development based on leading commodities in the agricultural sector will be easier to carry out by referring to the results of a study of the potential superior regions. Local governments must also pay attention to non-superior commodities so that they become a sub-system in developing leading agricultural commodities. This study uses the Location Quotient analysis, to find out which commodities are superior in the agricultural sector. The results showed that the leading commodities in the game sector were (1). Food crops consist of (Peanuts, Lading rice and Lowland rice), (2). Vegetable plants consist of (shallots, large chili, tomatoes, cucumbers and cayenne peppers), (3). Fruit plants consist of adri (Soursop, avocado papaya and large grapefruit), (4). and estate crops consist of (Kapok, areca nut and coconut). Keywords: Main commodity, agriculture sector, location quotient, (LQ). Conseil juridique en ligne, son délai de réponse, ses compétences juridiques, Avocat à Paris https://avocats.link/avocat-a-paris/
PERBAIKAN POLA TANAM LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN CIRCULAR ECONOMY MENUJU AGRO-EKOWISATA Melinda R.S. Moata; Vini D Tome; Stefanus Kuang; Blasius Gharu
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i2.1086

Abstract

AbstractDesa Oelbiteno merupakan salah satu desa dari empat desa yang ada di Kecamatan Fatuleu Tengah yang merupakan salah satu tempat wisata alam di Kab. Kupang-NTT.  Daerah ini memiliki potensi pengembangan agroekowisata. Namun sistem pertanian rakyatnya masih bersifat konvensional. Karena itu, untuk peningkaan pertumbuahan eknomi desa dan masyarakat perlu adanya alih guna lahan dari pertanian campuran subsistem menjadi agroekowisata. Diikuti oleh peningkatan produktivitas lahan melalui perbaikan pola tanam lahan kering sesuai kearifan lokal.  Kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui desain kebun model pertanian lahan kering, membimbing dan mendampingi petani agar usaha taninya dapat bernilai ekonomis dan mempunyai dampak ekologi yang baik. Dengan memanfaatkan beberapa objek alam (mata air dan kolam), produk pertanain lahan kering dengan pola tanam bedengan sejajar kontur, dan aplikasi pertanian organik berbahan local dengan pendekatan circular economy telah menambah pemahaman, sikap dan ketrampilan dalam rangka upaya perbaikan pertanian lahan kering yang sehat dan berkelanjutan. AbstractDesa Oelbiteno merupakan salah satu desa dari empat desa yang ada di Kecamatan Fatuleu Tengah yang merupakan salah satu tempat wisata alam di Kab. Kupang-NTT.  Daerah ini memiliki potensi pengembangan agroekowisata. Namun sistem pertanian rakyatnya masih bersifat konvensional. Karena itu, untuk peningkaan pertumbuahan eknomi desa dan masyarakat perlu adanya alih guna lahan dari pertanian campuran subsistem menjadi agroekowisata. Diikuti oleh peningkatan produktivitas lahan melalui perbaikan pola tanam lahan kering sesuai kearifan lokal.  Kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui desain kebun model pertanian lahan kering, membimbing dan mendampingi petani agar usaha taninya dapat bernilai ekonomis dan mempunyai dampak ekologi yang baik. Dengan memanfaatkan beberapa objek alam (mata air dan kolam), produk pertanain lahan kering dengan pola tanam bedengan sejajar kontur, dan aplikasi pertanian organik berbahan local dengan pendekatan circular economy telah menambah pemahaman, sikap dan ketrampilan dalam rangka upaya perbaikan pertanian lahan kering yang sehat dan berkelanjutan.