Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAHTANGGA MENJADI PUPUK BOKASHI SERTA PEMANFAATANNYA BAGI TANAMAN REMPAH DAN PENINGKATAN PENDAPATAN DI KELURAHAN PENFUI Maria Rosdiana Ratu; Arnoldus Keban; Johanes G. Sogen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.199 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v5i1.411

Abstract

Setiap keluarga memproduksi sampah setiap hari, baik sampah organik maupun anorganik. Demikian pula halnya dengan warga RT 004/RW 002 Kelurahan Penfui Kota Kupang. Sampah di wilayah mitra ini biasanya ditumpuk di pekarangan, dibakar, atau dibuang di lahan kosong, sehingga lingkungan menjadi kotor. Oleh karena itu, telah dilakukan pengolahan sampah melalui suatu Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Tujuan PKM ini adalah: 1) meningkatkan  keterampilan ibu rumahtangga mitra dalam mengolah sampah organik rumahtangga menjadi bokashi untuk menjaga kebersihan lingkungan; 2) memanfaatkan bokashi bagi tanaman rempah atau menjualnya sehingga meningkatkan pendapatan, dan 3) meningkatkan produksi tanaman rempah untuk kebutuhan sehari-hari atau dijual. Metode kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 100% peserta  mitra berpartisipasi aktif, sehingga pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengolah bokashi dan memanfaatkannya bagi tanaman rempah pun bertambah, mitra dapat menjual bokashi maupun tanaman rempah yang dihasilkannya sehingga pendapatan meningkat, dan pengolahan sampah meningkatkan kebersihan lingkungan. Kesimpulannya PKM ini dapat: 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah bokashi sehingga kebersihan lingkungan terjaga, 2) membuat mitra mampu memanfaatkan bokashi bagi tanaman rempah atau dijual sehingga menambah pendapatan; dan 3) meningkatkan produksi tanaman rempah untuk memenuhi kebutuhan dapur mitra sehari-hari atau dijual.  Kata kunci: bumbu, kebersihan, pekarangan, PKM, pupuk organik
Studi pemasaran ternak sapi pada kawasan perbatasan Indonesia dan republik demokratik Timor Leste (RDTL) di Kabupaten Timor Tengah Utara Romandus Abi; Matheos F. Lalus; Johanes G. Sogen
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian secara survei tentang pemasaran ternak sapi telah dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Utara selama enam bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola saluran pemasaran ternak sapi, menganalisis margin pemasaran ternak sapi dan mengkaji saluran pemasaran manakah yang paling efisien di kawasan perbatasan Indonesia dan RDTL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan contoh dilakukan melalui beberapa bertahap (multi stages sampling) yaitu: tahap pertama adalah penentuan kecamatan dan desa contoh dilakukan secara purposif sebanyak tiga kecamatan contoh, selanjutnya dari ketiga kecamatan tersebut dipilih lima desa contoh. Tahap ke dua adalah penentuan responden yang terdiri dari responden peternak dan pedagang. Pemilihan responden peternak dilakukan secara acak non-proporsional, sedangkan penentuan responden pedagang menggunakan teknik Snowbal sampling. Analisis data yang digunakan analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran yakni 1) peternak-konsumen, 2) peternak-pedagang pengumpul-pedagang besar-konsumen dan 3) peternak-pedagangantar pulau-konsumen. Pada saluran I biaya pemasaran sebesar Rp0 dan Farmer Share 100%. Pada saluran II biaya pemasaran blantik desa sebesar Rp105.000, pedagang besar sebesar Rp175.000/ST, keuntungan blantik desa sebesar Rp895.000, pedagang besar sebesar Rp1.825.000/ST dan Farmer Share 76%. Efisiensi Pemasaran saluran II dan III disebut efisien dengan nilai EP masing-masing sebesar = 2,24% dan 23,36%. Kata kunci: peternak, perantara, margin, efisiensi. ABSTRACT The aim of the survey to determine the pattern of marketing channels for cattle, to analyze the marketing margins of cattle and examin which marketingg channels are the most eficienct in the border regions of indonesia and rDTL. The research methods used is survey methods. Sampling has been done through several stages (multy stages sampling)namely the first stage is the determination of the sample sub-districts and villages is purposively as many as three sample sub-districts, then five sample villages are selected. The second stage is determination of respondents consisting of farmer respondents and trader respondents. The selection of farmer respondents was conducted in a non-proportional random manner, while the determination of trader repondents used the snobal sampling technique. Data analysis used is marketing margin and marketing efficiency. The result of the study indicate that there are three patterns of marketing channels, namely 1) breeder- consumer 2) breeder-collector-whole salers-consumer 3) breeder-inter-island traders-consumer. On the first channel the marketing cost is Rp.0 and farmer share is 100%. On the second channels the marketing costs for village leader is Rp. 895.000, whole salers is Rp175.000/AU, profit for village leader is Rp 895.000, whole salers is Rp1.825.000/AU and farmer share is 76%. The marketing efficiency of the second and third channels is called efficient with ME values of 2.24% and 23.36%. Keywords : breeder, intermediary, margin, efficiency
Hubungan antara karakteristik peternak dengan jumlah ternak sapi potong penggemukan di kecamatan amarasi timur kabupaten kupang Hugo Irenius Nitti; Johanes G. Sogen; Solvi M. Makandolu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bentuk hubungan antara karakteristik peternak dengan jumlah ternak sapi potong penggemukan di Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang, telah dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Januari 2018. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui erat tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain sementara analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dengan model regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda. Untuk pengambilan contoh dilakukan melalui dua tahap yaitu penentuan desa contoh dilakukan secara sensus. Penentuan peternak contoh yang dilakukan secara acak proporsional bagi peternak yang memelihara ternak kurang dari 5 ekor, dan secara sensus untuk peternak yang memelihara ternak sapi 5 ekor atau lebih. Jumlah peternak contoh yang dilibatkan sebanyak 60 orang. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 faktor yang mempunyai hubungan yang nyata dengan jumlah ternak sapi potong penggemukan yaitu pendidikan (Di), tenaga kerja (X5), dan modal usaha (X6). Dari ketiga faktor tersebut yang berpengaruh nyata terhadap jumlah ternak yang digemukkan (P<0,05) adalah faktor pendidikan (Di) dan modal usaha (X6). Kata kunci: karakteristik peternak, penggemukan sapi, hubungan ABSTRACT A survey aimed at evaluating the correlation between farmers characteristic and the amount of beef fattening cattle in AmarasiTimur District Regency of Kupang was carrted out in December 2017 to Januari 2018. Sampling is done through two stages: the first determination of village sample was done by cencus, and the second the determination of farmers by applying proportional random sampling for breeders who keep beef cattle less than five heads, and cencus for breeeders who raise five heads or more. The amount of breeders involved aresixthy people. The analysis was performed by using correlation analysis and multiple linear regression analysis. The result showed that there are three factors that have a significant correlation with the number of beef cattle fattening ie; education (Di), labor (X5), and capital (X6). From the three factors stated the educational (Di) factor and capital (X6) had a significant effect on the number of beef cattle fattened (P<0.05). Keywords: Farmer characteristic, Fattening beef cattle, Correlation