Muhammad Johan Nasrul Huda
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

THE DYNAMICS OF ADOLESCENT SELF-CONCEPT IN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK WONOSARI YOGYAKARTA Muhammad Johan Nasrul Huda; Erita Moranita M
Jurnal Psikologi Integratif Vol 7, No 2 (2019): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v7i2.1828

Abstract

Abstact. Yogyakarta gets an emergency label by the media. Initially klitih has a positive meaning but there is a shift in meaning to negative. This klitih action caused social upheaval because this action claimed lives. Individual behavior is determined by self-concept that is dynamic and moves according to the factors that influence it. Therefore, this study discusses the self-concept of young perpetrators of klitih in the in Lembaga Pembinaan Khusus Anak Wonosari Yogyakarta and the factors that influence it. This research uses a qualitative method with a symbolic interaction approach. The subjects in this study were three teenagers who had done clits and is in LPKA Wonosari Yogyakarta, with sampling using a purposive sampling technique. The results showed that all three subjects had positive self-concepts after being in LPKA. Factors that influence self-concept are the roles of parents, peers, community and learning outcomes.Keywords: Self-concept, adolescent, klitihAbstrak. Yogyakarta mendapatkan label darurat klitih oleh media masa. Awalnya klitih memiliki makna positif namun terjadi pergeseran makna menjadi negatif. Aksi klitih ini menimbulkan kegaduhan sosial dikarenakan aksi ini memakan korban nyawa. Perilaku individu ditentukan oleh konsep diri yang bersifat dinamis dan bergerak sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang konsep diri remaja pelaku klitih di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Wonosari Yogyakarta dan faktor yang mempengaruhinya. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interaksi simbolik. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang berusia remaja yang pernah melakukan klitih dan berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Wonosari Yogyakarta, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa ketiga subjek memiliki konsep diri yang psoitif setelah berada di LPKA. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah peran orang tua, teman sebaya, masyarakat dan hasil belajar.Kata kunci: Konsep diri, remaja, klitih