Iskandar Iskandar
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare Sulawesi Selatan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DAKWAH DAN INDIVIDUALISME, MATERIALISME DAN HEDONISME Iskandar, Iskandar
Tabligh Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract;Individualisme, materialisme dan hedonisme adalah pola hidup yang cenderung mendominasi dalam kehidupan manusia modern. Berkembangnya pola hidup ini adalah pada awalnya di anggap sebagai jawaban atas persoalan manusia untuk kehidupan yang layak. Individualisme merupakan satu falsafah yang mempunyai pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggungjawab dan kebebasan sendiri. Individualisme juga mempunyai kaitan dengan munculnya kapitalisme yang mementingkan usaha individu dan imbalan berupa uang bagi mereka yang berkarya. Materialisme berarti, pandangan yang lebih mementingkan materi untuk mengantarkan hidup lebih bahagia. Sehingga materi adalah satu-satunya yang subtantif. Umat Islam menjadi semakin tidak mengenal komunitas sosialnya disebabkan terutama oleh pendewaan sains dan teknologi. Hedonisme berarti paham yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan yang paling utama dalam hidup. Pola hidup seperti ini berpandangan bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta fora adalah tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan bahwa hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup lebih banyak lagi. Peran dakwah sangat dibutuhkan dalam menangkal arus globalisasi yang cenderung menjangkiti sebagian masyarakat sehingga dakwah harus tetap dihidupkan oleh generasi Islam, karena hidup dan matinya Islam terletak terhadap eksistensi dakwah itu sendiri. Kata Kunci; Dakwah, Materialisme, Hedonisme Individualism, materialism and hedonism are a lifestyle that tends to dominate in modern human life. The development of this lifestyle is initially considered as the answer for human’s problems for a decent life. Individualism is a philosophy that has a moral view, political or social that emphasizes human freedom and responsibility and the freedom of his own interests. Individualism also has something to do with the advent of capitalism that emphasizes individual’s business and financial rewards for those who work. Materialism means, a view which is more concerned with the material to deliver a happier life, so that, the material is the only substantive one. Muslims do not become increasingly familiar with their social community caused mainly by the deification of science and technology. Hedonism means that the pleasure and enjoyment of the material are the ultimate goal in life. This view of life points out that the material is the main goal of life. For Hedonism people have fun, and party is the main purpose of life, whether it would be fun for others or not. It is because they think that life is only once, so they want to enjoy life more. The role of Da’wa is needed to counteract the globalization that tends to infect some people, so that Da’wa must be kept alive by generations of Islam because life and death of Islam is on the existence of Da’wa. Keywords; Dawah, Materialism, Hedonism
DAKWAH DAN INDIVIDUALISME, MATERIALISME DAN HEDONISME Iskandar Iskandar
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 13 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v13i1.292

Abstract

Abstract;Individualisme, materialisme dan hedonisme adalah pola hidup yang cenderung mendominasi dalam kehidupan manusia modern. Berkembangnya pola hidup ini adalah pada awalnya di anggap sebagai jawaban atas persoalan manusia untuk kehidupan yang layak. Individualisme merupakan satu falsafah yang mempunyai pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggungjawab dan kebebasan sendiri. Individualisme juga mempunyai kaitan dengan munculnya kapitalisme yang mementingkan usaha individu dan imbalan berupa uang bagi mereka yang berkarya. Materialisme berarti, pandangan yang lebih mementingkan materi untuk mengantarkan hidup lebih bahagia. Sehingga materi adalah satu-satunya yang subtantif. Umat Islam menjadi semakin tidak mengenal komunitas sosialnya disebabkan terutama oleh pendewaan sains dan teknologi. Hedonisme berarti paham yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan yang paling utama dalam hidup. Pola hidup seperti ini berpandangan bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta fora adalah tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan bahwa hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup lebih banyak lagi. Peran dakwah sangat dibutuhkan dalam menangkal arus globalisasi yang cenderung menjangkiti sebagian masyarakat sehingga dakwah harus tetap dihidupkan oleh generasi Islam, karena hidup dan matinya Islam terletak terhadap eksistensi dakwah itu sendiri. Kata Kunci; Dakwah, Materialisme, Hedonisme Individualism, materialism and hedonism are a lifestyle that tends to dominate in modern human life. The development of this lifestyle is initially considered as the answer for human’s problems for a decent life. Individualism is a philosophy that has a moral view, political or social that emphasizes human freedom and responsibility and the freedom of his own interests. Individualism also has something to do with the advent of capitalism that emphasizes individual’s business and financial rewards for those who work. Materialism means, a view which is more concerned with the material to deliver a happier life, so that, the material is the only substantive one. Muslims do not become increasingly familiar with their social community caused mainly by the deification of science and technology. Hedonism means that the pleasure and enjoyment of the material are the ultimate goal in life. This view of life points out that the material is the main goal of life. For Hedonism people have fun, and party is the main purpose of life, whether it would be fun for others or not. It is because they think that life is only once, so they want to enjoy life more. The role of Da’wa is needed to counteract the globalization that tends to infect some people, so that Da’wa must be kept alive by generations of Islam because life and death of Islam is on the existence of Da’wa. Keywords; Da'wah, Materialism, Hedonism
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN TERHADAP ALUMNI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM IAIN PAREPARE Sulvina Jayanti; Iskandar Iskandar; Nahrul Hayat
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.6002

Abstract

AbstrakEksitensi lulusan di masyarakat atau pasar akan selalu menjadi atribut penilaian masyarakat terhadap perguruan tinggi asalnya. Jika alumni terserap pasar dengan baik maka perguruan tinggi akan mendapatkan kredit positif. Setiap perguruan tinggi berkepentingan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna lulusannya sebagai bagian instrumental evaluasi dan proyeksi institusi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengguna lulusan program studi KPI memiliki kepuasan yang tinggi pada kualitas profesionalisme kerja lulusan. Adapun tujuh kriteria penilaian kualitas kinerja lulusan KPI, peringkat kepuasaan pengguna lulusan dari yang tertingi ke yang terendah yaknik kemampuan integritas, kemampuan kerjasama tim, kemampuan teknologi informasi, kemampuan pengembangan diri, kemampuan komunikasi, kemampuan profesionalisme, kemampuan bahasa inggris. Selain itu terdapat rekomendasi pengguna lulusan terhadap pengelolaan program studi Komukasi dan Penyiaran Islam IAIN Parepare di antaranya: perbanyak mata kuliah praktikum pada semester akhir, perbanyak pelatihan dalam bidang teknologi informasi dan bahasa asing, mengadakan pembekalan soft skill dan hard skill sesuai bidang ilmu, merintis kerjasama dengan pemerintah daerah tana toraja, meningkatkan kompetensi kepemimpinan mahasiswa, serta melaksanakan kajian ilmu terintegrasi. 
Altruisme Islam, Transplantasi dan Donasi Organ: Pergumulan Agama dalam Wacana dan Praktiknya di Indonesia Mahyuddin Mahyuddin; Abd. Halim K; Iskandar Iskandar
PUSAKA Vol 9 No 1 (2021): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v9i1.474

Abstract

Saat ini praktik tranplantasi sangatlah mendesak. Tranplantasi secara khusus donasi organ dibutuhkan untuk perpanjangan hidup. Karenanya, kebutuhan dan permintaan untuk transplantasi semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menelaah peran lembaga agama dalam wacana dan praktik transplantasi di Indonesia. Penulis menganalisa fatwa ulama dan sikap masyarakat dalam merespons praktik transplantasi maupun donasi organ yang cenderung belum melembaga secara sosial. Penelitian menggunakan studi kepustaan dan menggunakan perspektif sosiologi agama dalam menjelaskan fenomena tersebut. Untuk melengkapi data yang ada, penulis menggali informasi dari penelitian-penelitian terdahulu baik melalui artikel jurnal maupun referensi buku yang merangkum Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) termasuk fatwa Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada ambivalensi dalam diskursus praktik transplantasi dan donasi organ di Indonesia. Lembaga agama telah menyokong umat untuk membantu orang lain dengan semangat altruisme Islam. Sebaliknya, keyakinan agama telah menghambat praktik transplantasi. Institusi agama memainkan peran signifikan dalam mendorong praktik transplantasi dan donasi organ untuk kemanusiaan, tetapi pada saat yang sama banyak dari kalangan umat Islam sendiri belum bersedia menerima tersebut, di mana pertimbangan agama merupakan alasan utama mengapa masyarakat Muslim menolak untuk berdonasi organ.
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN TERHADAP ALUMNI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM IAIN PAREPARE Sulvina Jayanti; Iskandar Iskandar; Nahrul Hayat
Jurnal Penelitian Vol 13, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v13i2.6002

Abstract

AbstrakEksitensi lulusan di masyarakat atau pasar akan selalu menjadi atribut penilaian masyarakat terhadap perguruan tinggi asalnya. Jika alumni terserap pasar dengan baik maka perguruan tinggi akan mendapatkan kredit positif. Setiap perguruan tinggi berkepentingan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna lulusannya sebagai bagian instrumental evaluasi dan proyeksi institusi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengguna lulusan program studi KPI memiliki kepuasan yang tinggi pada kualitas profesionalisme kerja lulusan. Adapun tujuh kriteria penilaian kualitas kinerja lulusan KPI, peringkat kepuasaan pengguna lulusan dari yang tertingi ke yang terendah yaknik kemampuan integritas, kemampuan kerjasama tim, kemampuan teknologi informasi, kemampuan pengembangan diri, kemampuan komunikasi, kemampuan profesionalisme, kemampuan bahasa inggris. Selain itu terdapat rekomendasi pengguna lulusan terhadap pengelolaan program studi Komukasi dan Penyiaran Islam IAIN Parepare di antaranya: perbanyak mata kuliah praktikum pada semester akhir, perbanyak pelatihan dalam bidang teknologi informasi dan bahasa asing, mengadakan pembekalan soft skill dan hard skill sesuai bidang ilmu, merintis kerjasama dengan pemerintah daerah tana toraja, meningkatkan kompetensi kepemimpinan mahasiswa, serta melaksanakan kajian ilmu terintegrasi. 
Inclusive da’wa on Indonesian people: The role of people in the view of Auguste Comte Iskandar Iskandar; Nurhakki Anshar; Afidatul Asmar
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v42.1.11093

Abstract

Purpose - The purpose of this research is to find out the reasons why inclusive da’wa is needed in Indonesian society, to find out the impact of inclusive da’wa material on the Indonesian's lives, and to find out the opportunities and obstacles for implementing inclusive da'wah in Indonesia.Method - The research’s type is qualitative research with a multidisciplinary approach, so the data collection use observation method and documentation with Auguste Comte's positivism theory is then analyzed and a conclusion is drawn.Result - The results showed that inclusive da’wa is required in Indonesian society because Indonesian society is plural, and consisting of diversity so in spreading friendly Islamic teachings it is not only possible to implement it in theory which is based on Alquran and Hadith. On the other hand, knowledge is required as an approach to seeing Indonesian society.Implication - The impact of inclusive da’wa material on the people's lives in Indonesia has influenced changing people's mindsets. Significantly, now society, in general, can understand differences as a necessity that their existence must be respected.Originality – This article examines inclusive Da’wa referring to Auguste Comte.***Tujuan – Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan mengapa da’wa inklusif diperlukan dalam masyarakat Indonesia, untuk mengetahui dampak materi da’wa inklusif terhadap kehidupan bangsa Indonesia , dan untuk mengetahui peluang dan hambatan pelaksanaannya . da’wa inklusif di Indonesia.Metode - Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan multidisiplin, sehingga pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan teori positivisme Auguste Comte kemudian dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa da’wa inklusif diperlukan dalam masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia adalah plural, terdiri dari keragaman sehingga dalam menyebarkan ajaran Islam ramah tidak hanya mungkin untuk menerapkannya dalam teori yang didasarkan pada al-quran dan hadits. . Namun di sisi lain, pengetahuan dibutuhkan sebagai pendekatan dalam melihat masyarakat Indonesia.Implikasi - Dampak materi da’wa inklusif terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia telah membawa pengaruh terhadap perubahan pola pikir masyarakat. Secara signifikan, kini masyarakat pada umumnya mampu memahami perbedaan sebagai keniscayaan yang harus dihormati keberadaannya.Orisinalitas – Artikel ini mengkaji da’wa inklusif yang mengacu pada Auguste Comte.