INDRA SURJATI
Teknik Elektro Universitas Trisakti

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Interferensi White Space Device terhadap Sistem Radio Navigasi Penerbangan pada Frekuensi 960 MHz LYDIA SARI; SYAH ALAM; INDRA SURJATI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 2 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i2.351

Abstract

ABSTRAKPemerintah Indonesia mengalokasikan spektrum frekuensi 960-1164 MHZ untuk sistem komunikasi bergerak maupun untuk radio navigasi penerbangan. Penggunaan White Space Device (WSD) merupakan solusi keterbatasan spektrum, karena mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan frekuensi yang tidak terpakai. Penelitian ini menyelidiki potensi interferensi yang terjadi pada koeksistensi sistem radio navigasi penerbangan serta perangkat WSD di pita 960 MHz. Penelitian menggunakan pendekatan matematis Minimum Coupling Loss (MCL) serta simulasi dengan Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level interferensi yang masih diperbolehkan berada di kisaran -81,589 dBm. Level ini tercapai dengan penggunaan jarak proteksi antar sistem sejauh 36 km. Penurunan daya pemancar WSD atau peningkatan gain RSBN sebesar 1 dBm dapat memperkecil jarak proteksi menjadi 30 km untuk mencapai probabilitas interferensi berturutturut 3,55% dan 3,6%.Kata kunci: white space devices, interferensi, radio navigasi penerbangan ABSTRACTThe Indonesian Government allocates the 960-1164 MHz spectrum for mobile communications and aeronautical radio navigation services. Cognitive radio is a technology which will enable the use of a limited spectrum optimally. Devices implemented with cognitive radio capability is referred as White Space Device (WSD) as they can identify and utilize idle channels. This paper investigates the interference potential between aeronautical radio navigation services and WSD as they co-exist in the 960 MHz spectrum using Minimum Coupling Loss (MCL) formulae and simulations using Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT). Results show that the permissible interference level is -81,589 dBm which is achievable if the two systems are separated by 36 km. Decreasing the WSD power level or increasing the RSBN gain by 1 dBm can decrease the protection distance between the two systems to 30 km to achieve an interference probability of 3,55% and 3,6%, respectively.Keywords: white space devices, interference, aeronautical radio navigation
PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE Christa Usteng Hakim; Indra Surjati; Nurwijayanti KN
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 2 (2013): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.076 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v15i2.323

Abstract

Perkembangan restoran saat ini semakin pesat dengan bertambah banyaknya jenis- jenis masakan baik masakan Indonesia mau pun di luar Indonesia seperti China, Jepang dan Amerika. Dengan adanya berbagai macam masakan ini, membuat ketertarikan pengunjung untuk mencoba. Hal ini membuat pengunjung rela mengantri demi masakan yang mereka sukai. Perancangan sistem ini menggunakan simulasi denah mau pun data. Simulasi denah menggunakan tiga meja dengan kapasitas masing-masing dua, empat dan enam kursi. Simulasi data dengan menggunakan data menu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Sistem dirancang dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pemrosesan data. Pendataan dalam proses pengantrian masih manual. Perancangan alat pengantrian meja pada restoran menggunakan fasilitas SMS ini meliputi pembuatan simulasi denah restoran, LED sebagai penanda ada tidaknya pengunjung dan software yang berguna untuk proses pengiriman SMS dan untuk menjalankan simulasi. Perancangan ini dibuat untuk membantu meringankan kerja resepsionis dan membuat kenyamanan pengunjung dalam proses pengantrian. Hasil pengujian sistem memperlihatkan bahwa simulasi yang dilakukan berjalan dengan baik.