Sri Hartati
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEREMPUAN PEDAGANG ASONGAN (Studi Kasus Pada Perempuan Pedagang Asongan di Stasiun Selero Kelurahan Lubuklinggau Ilir Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan) Novy Indahsari; Purwaka Purwaka; Sri Hartati
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.492 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.1.39-52

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi bertahan hidup perempuan pedagang asongan memenuhi kebutuhan hidup yang berdaganng dilokasi Stasiun Selero Kelurahan Lubuklinggau Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif mengunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Snowball Sampling. Teori yang digunakan yaitu teori Fungsionalisme Struktural AGIL karya Talcots Parson mengahasilkan kesimpulan bahwa perempuan pedagang asongan tiga startegi bertahan hidup yaitu strategi aktif yaitu memanfaatkan waktu dengan berkerja sampingan, straregi pasif yaitu membudayakan hidup hemat dengan meminimalisir pengeluaran kebutuhan dan strategi jaringan yaitu dengan memanfaatkan lingkungan sosial. Strategi ini sebuah usaha dalam memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup. Kata Kunci: Strategi Bertahan Hidup dan Perempuan Asongan
MAKNA SIMBOLIK TARI KEJEI SUKU REJANG Gennes Arlin Mela C. Apindis; Sri Handayani Hanum; Sri Hartati
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.221 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.2.64-75

Abstract

Tari Kejeimerupakan salah satu tarian sakral yang berasal dari Suku Rejang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam setiap rangkaian Tari Kejei. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftip kualitatif dengan menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Kejeiadalah tarian yang memiliki makna rasa syukur kepada sang pencipta dan kepada sang leluhur karena telah diberikan rezeki yang melimpah, bisa hidup rukun berdampingan antar sesama masyarakat. Tarian ini juga sekaligus sebagai ajang pertemuan bujang dan gadis masyarakat Rejang untuk bermain bersama dan sebagai sarana untuk mencari jodoh. Tari Kejeidimulai dengan ritual Temu’un gongyaitu ritual sebelum penggunaan alat musik pengiring. Kemudian Jampi limauuntuk keselamatan para penari yang disebut juga anak sangei. Selanjutnya yaitu tari penyambutan, tarian ini untuk menyambut tamu yang hadir dan mempersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan. Setelah tari penyambutan, lalu inti dari Tari Kejei yang terdiri dari 6 gerakan. Pertama, gerak sembah menari yang bermakna sebagai penghormatan kepada roh leluhur, kepada tamu agung dan kepada para penonton yang hadir pada saat acara Kejeiberlangsung. Kedua, gerak bederap salah pinggang yaitu gerak yang bermakna sebagai kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Ketiga, gerak metik jari sebagai bentuk penerimaanterhadap keluarga atau teman baru. Keempat, gerak mateak dayung sebagai makna penyerahan hidup kepada yang Maha Esa. Kelima, gerak sembah penyudo sebagai makna ucapan terimakasih atas kelancaran dalam melaksankan Tari Kejei. Keenam, gerakan yang terakhir yaitu gerak mendayung sebagai makna perpisahan. Baik perpisahan kepada leluhur, kepada penonton, kepada sesama penari. Tari Kejei tak luput dari unsur-unsur yang mendukung diantaranya penari, pemusik, sesaji sebagai simbol kemakmuran, kostum dan Tuwei batin(pawang). Kata Kunci: Makna Simbol, Tari Kejei.