Pembangunan masjid yang dilaksanakan pada rezim Soeharto melalui Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto pada masa Orde Baru (ORBA). Pembangunan masjid oleh YAMP juga terjadi di lingkungan kampus, karena masjid kampus maka jamaah masjidpun merupakan tiga golongan dari kampus yakni para dosen, para karyawan, dan mahasiswa-mahasiswi dan ideologi masjid selalu sesuai dengan watak dari para jamaah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses perubahan gerakan sampai pada ideologi Masjid kampus, yang mengalami pergantian kepengurusan dan kaitannya dengan pergerakan mahasiswa melalui organisasi keislaman baik di kampus maupun Organisasi Eksternal Kampus (OMEK). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif ekploratif.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi guna mendapatkan berbagai informasi mengenai sejarah masjid sampai pada perubahan apa yang terjadi dan bagaimana prose perubahan tersebut. Sumber data diperoleh dari banyak informan yang mengetahui danmenyaksikan sejarah dan perubahan masjid kampus, serta para aktor yang melakukan gerakan di Masjid DU dengan menggunakan metode snowball sampling. Teori gerakan sosial, teori agama dari Peter L. Berger, teori hegemoni dari Gramcsi menjadi alat bantu analisis masalah dan telaah data penelitian. Penelitian menghasilkan informasi bahwa masjid kampus yang kian hari dipimpin dan digerakkan oleh kader LDK yang merupakan kader KAMMI, kondisi ini menyebabkan masjid kampus identik dengan simbol atau identitas KAMMI dan sejarah YAMP mulai “runtuh”. Kata Kunci : Masjid Kampus, YAMP, dan KAMMI.