Sumarto Widiono
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BUANG AIR BESAR DI KEBUN (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Pagar Gading, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan) Dwi Yonif Yani; Heri Sun; Sumarto Widiono
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.518 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.2.76-84

Abstract

Beberapa masyarakat di Desa Pagar Gading masih melakukan buang air besar di kebun. Padahal di desa ini sudah tersedia fasilitas jamban umum. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan mengetahui makna dan faktor penyebab buang air besar di kebun pada masyarakat Desa Pagar Gading. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa masyarakat yang melakukan buang air besar di kebun dimaknai sebagai perilaku yang masih benar dilakukan sampai saat ini, perilaku buang air besar dikebun dianggap sebagai hal yang biasa, buang air besar dikebun dinilai lebih ekonomis, lebih praktis dan tidak menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini disebabkan oleh: Faktor nilai-nilai kebenaran yang masih diyakini dan dipertahankan sampai saat ini sehinga masyarakat melakukan pembenaran atas perilaku buang air besar di kebun. Faktor kebiasaan buang air besar yang telah berlangsung lama, sejak dahulu secara turun temurun, sehingga menimbulkan persepsi bahwa perilaku buang air besar di kebun dianggap sebagai hal yang biasa. Tidak adanya sanksi dan larangan membuat masyarakat menganggap buang air besar di kebun tidak mengganggu orang lain. Faktor ekonomi masyarakat yang hanya mampu mencukupi kebutuhan pokok, sehingga masyarakat menilai buang air besar di kebun lebih ekonomis, tidak memerlukan biaya pembuatan tempat buang air besar. Rendahnya pengetahuan masyarakat sehingga sulit menerima informasi terkait buang air besar di kebun melalui berbagai media informasi. Serta minimnya sosialisasi terkait pemanfaatan jamban berdampak terhadap rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan dari perilaku buang air besar di kebun. Kata Kunci: Buang Air Besar di Kebun
UPAYA DESA AIR NAPAL DALAM MENGUASAI KEMBALI LAHAN YANG TERLIBAT KONFLIK AGRARIA DENGAN PT BIO NUSANTARA TEKNOLOGI (Studi Kasus Di Desa Air Napal, Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah) Ade Ruhiyat; Heri Sunaryanto; Sumarto Widiono
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.803 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.1.20-28

Abstract

Upaya warga menguasai kembali lahan yang terlibat konflik perkebunan dengan studi kasus warga Desa Air Napal Kecamatan Bang Haji Kabupaten BengkuluTengah melawan PT Bio Nusantara Teknologi. Penelitian ini bertujuanmengetahuipenyebab mengapa konflik terjadi serta mengungkap upaya apa saja yangdilakukan warga Desa Air Napal dalam mendapatkan kembali lahan tersebut.Penyebab konflik lahan antara warga Desa Air Napal dan PT Bio NusantaraTeknologi sudah terjadi sejak tahun 1981 saat pertama kali perusahaan melakukanpembebasan hutan atau kebun warga yang akan dijadikan lahan usaha kebun kelapa sawit. Informan ditentukan melalui teknik Purposive Sampling(sampel bertujuan) dengan memilih informan kunci yang dianggap mengetahui informasi danmasalah secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi informan inti yakni informan yang terlibat aktif dalam perlawanan dan memiliki keterkaitan lahan yangdiserobot PT Bio Nusantara Teknologi dan informan tambahan yakni informan yang memiliki keterkaitan dengan perlawanan yang dilakukan warga.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data berupainterview, observasi dan telaah dokumen yang dapat menggambarkan secara rinciupaya-upaya yang dilakukan warga Desa Air Napal. Teori konflik yang dikemukan oleh Ralf Dahredorf menjadi alat bantu analisis  masalah dan telaah data penelitian. Penelitian ini memberikan informasi bahwa ada dua cara yang dilakukan warga sebagai upaya menguasai kembali lahan tersebut, yakni cara terbuka dan tersembunyi. Cara terbuka seperti membentuk organisasi perlawananForum Masyarakat Sungai Lemau Bersatu (FMSLB), aksi demontrasi, hearing bersama Pemda dan DPRD, cara ini ditempuh warga dengan harapan banyak pihak terlibat maka konflik segera diakhiri. Cara tersembunyi seperti mendesakstake holder, meminta advokasi, mengirim surat dan meminta perlindunganKomnas HAM juga dilakukan warga setelah cara terbuka tidak membuahkan hasil optimal. Kata Kunci: Relasi Kerja Asimetris, Mandor, dan Buruh Pemetik Teh