Wisnu Prasetya Utomo
Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL Universitas Gadjah Mada Remotivi. Jakarta, Pusat Kajian Budaya Dan Media Www.pindai.org

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Pemuda

Sayap Selatan Elang Jawa: Ekspresi Identitas Fanatisme BCS PSS Sleman Lubabun Ni'am; Wisnu Prasetya Utomo
Jurnal Studi Pemuda Vol 2, No 2 (2013): Pemuda, Identitas, dan Pertarungan Ekspresi
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.32047

Abstract

Artikel ini menceritakan tentang sepakbola tidak bisa dilepaskan dari suporter, dalam kasus Persatuan Sepakbola Sleman (PSS) terdapat dua wajah dan sayap pendukungnya yang melakukan pertarungan. Wajah hijau “Slemania” mewakili sayap suporter lama yang dianggap konservatif dan wajah hitam “Brigata Curva Sud” mewakili sayap suppoter baru yang dianggap progresif daripada pendahulunya. Keduanya sama-sama berada di belakang gawang utara dan selatan, menyuarakan dukungan untuk tim sepakbola yang sama pula. Pertarungan identitas dan ruang keduanya tidak sekedar hanya terlihat saat digelarnya pertadingan. Pertarungan identitas dan ruang terus berjalan di arena publik lain seperti di kampung-kampung pendukungnya. Mereka tak hanya menyuarakan fanatisme tapi juga perbedaan identitas yang berbeda.Kata Kunci: Sepakbola, Suporter, Fanatisme, Pertarungan Identitas dan Ruang,
Menertawakan Politik: Anak Muda, Satire dan Parodi dalam Situs Mojok.co Wisnu Prasetya Utomo
Jurnal Studi Pemuda Vol 4, No 1 (2015): PEMUDA KEWARGAAN DAN TIK
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.161 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.36729

Abstract

Ketika konglomerat media berhasil membuat pesan media menjadi homogen dan mengabaikan kepentingan umum, kemuncula teknologi internet membuka kemungkinan akan kemunculan media alternatif. Keadaan ini kemudian menciptakan banyak media alternatif seperti Mojok.co. Meskipun awalnya media ini tidak sengaja dibuat sebagai media satire, dalam perkembangannya Mojok.co menjelma menjadi medium yang mempelopori penulisan satir di Indonesia. Mojok.co yang dikelola oleh para penulis muda yang antusias menunjukan bahwa generasi millenial yang selama ini dianggap apolitis, ternyata mampu merespon isu-isu sosial dan politik dengan gaya komunikasi mereka sendiri.