Sri Mulyani
Departemen Kesehatan Mental dan Keperawatan Masyarakat FKKMK UGM

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Upaya Penurunan Aktivitas Seksual Pranikah Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Kesetaraan Gender Ika Parmawati; Wenny Artanty Nisman; Wiwin Lismidiati; Sri Mulyani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 1 (2020): Maret
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.088 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.38144

Abstract

Perkembangan organ reproduksi dan ketidaksetaraan peran gender dalam masyarakat meningkatkan kerentanan remaja putri untuk mengalami pemaksaan seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi yang membahas kesetaraan gender diketahui dapat membantu remaja dalam mengontrol dorongan seksual dan menurunkan kejadian pemaksaan seksual. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah 64 siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kulon Progo. Pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender disampaikan melalui metode diskusi kelompok kecil (focus group discussion) dengan modul, konsultasi pribadi dengan media elektronik, dan ceramah yang dilaksanakan pada September 2017. Skor pengetahuan, sikap, dan efikasi diri remaja yang diperoleh melalui pre-test dan post-test diuji normalitasnya dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan taraf kepercayaan 95%. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal pengetahuan, sikap, dan efikasi diri tentang seksual kesehatan reproduksi antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender dengan p-value (p) <0,05. Skor pengetahuan, sikap, dan efikasi diri seksual setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan lebih besar daripada sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan. Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri remaja putri.