Niken Rasmi Paramita
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengendalian Kimia dan Ketahanan Colletotrichum spp. terhadap Fungisida Simoksanil pada Cabai Merah Niken Rasmi Paramita; Christanti Sumardiyono; Sudarmadi Sudarmadi
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 18, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpti.15601

Abstract

Colletotrichum sp. is an important pathogen on pepper and caused losses up to 50-100% in rainy season. The objectives of this study is to examine the ability of Curxanil 8/64WP (mixed fungicides between cymoxanil and mancozeb 8/64) in controlling Colletotrichum sp., and to know the resistance of the pathogen against fungicides in vitro. Field experiment was arranged in Complete Randomized Block Design with five treatments i. e. 0, 0.1, 0.2, 0.3, and 0.4% of each tested fungicide, compared with 0.2% mancozeb, with four replications. Fungicides toxicity were tested in vitro using Poisoned Food Technique. This experiment was arranged in Complete Randomized Design with eight treatments i.e. 0, 50, 100, 200, 800, 1000, 1500, 2000 ppm of mancozeb, cymoxanil, and curxanil with four replications. Fungicides resistance assay of Colletotrichum sp. against Curxanil was tested using the same method with gradually increasing fungicide concentrations.The results showed that in the field, anthracnose disease of red pepper can be controlled with 0.2% Curxanil. In vitro test showed that mancozeb at 800 ppm inhibited 98.8% colony diameter of Colletotrichum sp., while cymoxanil at 2000 ppm only reduced 37.2%. Colletotrichum sp. treated with gradually increasing concentration of Curxanil showed that its colony diameter could not be reduced and still grew 52.6% compared with one time treatment. This showed that Colletotrichum sp. had a potency to be resistant against cymoxanil. This problem can be avoided by mixing cymoxanil and mancozeb fungicides.  Colletotrichum sp. adalah jamur patogen penting pada cabai merah. Kehilangan hasil mencapai 50-100% pada musim hujan. Pengendalian yang selama ini dilakukan adalah dengan fungisida. Penelitian dilakukan untuk menguji kemampuan fungisida Curxanil 8/64 WP (campuran simoksanil dengan mankozeb 8/64 WP) di lapangan dalam mengendalikan Colletotrichum spp. Penelitian lapangan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 5 perlakuan yaitu Curxanil dengan konsentrasi 0, 0,1, 0,2, 0,3, 0,4 %, dan mankozeb 0,2 % sebagai pembanding, dengan 4 ulangan. Percobaan di laboratorium bertujuan untuk menguji kemampuan fungisida Curxanil dengan mankozeb terhadap perkembangan koloni jamur patogen dan menguji ketahanan Colletotrichum spp. terhadap fungisida. Uji daya racun fungisida in vitro dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan yaitu 0, 50, 100, 200, 800, 1000, 1500, 2000 ppm dengan menggunakan Teknik Makanan Beracun. Uji ketahanan Colletotrichum spp. terhadap fungisida dilakukan dengan menumbuhkan patogen pada PDA dengan konsentrasi Curxanil yang dinaikkan secara bertahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungisida Curxanil mampu mengendalikan patogen pada konsentrasi 0,2 % di lapangan. Mankozeb 800 ppm dapat menghambat perkembangan koloni Colletotrichum spp., 98,8%. Campuran simoksanil dengan mankozeb pada 50 ppm sudah dapat menghambat 100%, sedangkan simoksanil tidak dapat menghambat perkembangan koloni Collletotricum spp. Sampai dengan 2000 ppm diameter koloni hanya terhambat 32,7%. Jamur Colletotrichum spp. menunjukkan kecenderungan ketahanan terhadap simoksanil setelah diperlakukan berulang kali dan masih dapat tumbuh 52,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kemunculan strain Colletotrichum spp. tahan simoksanil dapat dihambat dengan fungisida campuran simoksanil dengan mankozeb.