Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PERMINTAAN TELUR BERDASARKAN JENIS DAN STRATA PENDAPATAN DI KALIMANTAN SELATAN Suslinawati Suslinawati; Masyhuri Masyhuri; Mas Soedjono
Agro Ekonomi Vol 8, No 1 (2001): JUNI 2001
Publisher : Department of Agricultural Socio-Economics Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.73 KB) | DOI: 10.22146/agroekonomi.16828

Abstract

This research wanted to know the consumer behavior in demand of egg as source of animal protein in South Kalimantan. In particular, this research aimed to identify and to know the price elasticity, cross elasticity and income elasticity at low, middle and high income groups, which were divided into the rural and urban areas and also were divided into egg of layer, "buras" and duck.The data that was used in this research was SUSENAS data 1996, with 1698 surveyed households. The analysis used TOBIT model or the censored regression model. TOBIT model is a regression model that was used to estimate the qualitative difference between limit observation (zero) and non-limit observation (continuous).The result also showed that generally, the characteristic of demand of egg based on SUSENAS data 1996 in South Kalimantan was in-elastic except on demand of egg at low income stratum in rural area and on demand of egg of "buras", where the both of them were elastic. In accordance with SUSENAS data 1996, for South Kalimantan society, egg was normal good since all estimations showed that income elasticity was higher than zero and smaller than one
CURAHAN WAKTU KERJA WANITA BURUH PENYADAP KARET (Studi Kasus PT Citra Putra Kebun Asri di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut) Ijah Ijah; Suslinawati Suslinawati; Gusti Khairun Ni'mah
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 6, No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v6i1.29922

Abstract

AbstrakPenelitian memiliki tujuan untuk mengetahui besaran waktu yang dicurahkan atau dialokasikan wanita yang bekerja di PT Citra Putra Kebun Asri sebagai buruh penyadap karet untuk melakukan aktivitas, baik aktivitas produktif, aktivitas domestik rumah tangga, ataupun aktivitas sosial. Penelitian mulai pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2020. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan kriteria wanita penyadap karet aktif dengan sistem target. Hasil penelitian menunjukkan curahan waktu kerja wanita untuk yang tidak memiliki pekerjaan sampingan selain menyadap karet di PT CPKA rata-rata menghabiskan waktu 5,69 jam/hari (23,73%), aktivitas domestik rumah tangga 17,62 jam/hari (73,38%), dan aktivitas sosial 0,65 jam/hari (2,72%). Wanita yang memiliki pekerjaan sampingan menghabiskan waktu untuk kegiatan produktif rata-rata 7,37 jam/hari dengan persentase 30,70%, aktivitas domestik rumah tangga 65,63%, dan aktivitas sosial 0,88 jam/hari dengan persentase 3,67%. Kontribusi pendapatan wanita terhadap keluarganya rata-rata sebesar Rp 2.330.645.16/bulan dengan persentase 61,18% yang berarti berkontribusi tinggi. Alasan wanita bekerja sebagai penyadap di PT CPKA didominasi alasan ekonomi yang diantaranya membantu suami mencari nafkah, mengisi waktu luang, menabung, dan mendapat  pembagian beras.Kata Kunci: Wanita Penyadap Karet, Curahan Waktu, Kontribusi Pendapatan AbstractThis study aims to determine the amount of time spent by women who work at PT Citra Putra Kebun Asri as rubber tappers to carry out activities, both productive activities, domestic household activities, or social activities. The research started from June to July 2020. The method used was purposive sampling method with criteria of active rubber tapping women with target system. The results showed that time spent working for women who didn’t have a side job apart from tapping rubber at PT CPKA spent an average of 5.69 hours/day (23.73%), while domestic household activities were 17.62 hours/day (73,38%), and social activities, 65 hours/day (2.72%). Women who have side jobs spend an average of 7.37 hours/day for productive activities with percentage of 30.70%, 65.63% for domestic activities, and 0.88 hours for social activities with percentage of 3.67%. The contribution of women's income to their families is an average of Rp. 2,330,645.16/month with percentage of 61.18% which means that they have a high contribution. The reasons for women working as tappers at PT CPKA are dominated by economic reasons, which include helping their husbands earn a living, fill the free time, saving money, and receiving rice distribution.Keywords: Women Rubber Tappers; Time Spent; Income Contribution
Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap Biaya dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Suslinawati Suslinawati
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 38, No 3 (2013)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v38i3.4

Abstract

The increase in fuel affect production costs and revenues Article aims to analyze the impact of price increases on the cost of vegetables and farm income. The results showed explicit costs increased due to higher fuel prices. Plant mustard greens and spinach and profits decline Plant mustard greens and spinach and profits decline. Yet kale and cucumber plants have increased profits due to the increase in output prices This means that both types of vegetables because it is not affected by any increase in the price of its output.
KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN Mega Silvia; Suslinawati Suslinawati; Gusti Khairun Ni'mah
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 41, No 2 (2016): TERBITAN TERBARU JUNI 2016
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v41i2.419

Abstract

The research was conducted in the village of Pinang Habang Wanaraya Barito Kuala District of South Kalimantan Province. When the study began in October until April. Data collected includes primary and secondary data by using a sampling technique by means of a simple random sample (Sample Random Sampling) is sampling 25% of the 87 farmers as many as 22 people are to farm the farmer scallion scallion. The results showed that the production of scallions average of 3545.45 kg / one growing season with an average land area of 0.30 ha / farmer. The amount of revenue that an average of Rp39.000.000,00, - the selling price Rp11.000,00, - / kg. The total average cost of Rp21.330.847,36, - / farmers include explicit costs an average of Rp9.240.732,85, - / farmers and implicit costs an average of Rp21.004.166,66, - / farmers. so that the total average cost of Rp30.244.899,51, - / farmers. While the average income of Rp29.759.267,15, - / farmer with a gain of Rp8.755.100,49, - / farmers. Feasibility level with RCR value of 1.29 and, -, with a breakeven point BEP Production amounted to 369.69 kg less than the amount of production that is equal to 3545.45 kg, and the price of Rp8.548,54 BEP, - less than the price the current Law Rp11.000,00, -, scallion kg, the farmers gain acceptance for Rp4.066.553,15, -. means farming leek Pinang Village Habang Wanaraya Barito Kuala District of South Kalimantan worth the effort.
Pemasaran Buah Apel Fuji (Malus pumila) di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Lidiana Saputri; Suslinawati; Inda Ilma Ifada
Jurnal Agribisnis Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/agr.v25i1.11331

Abstract

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia bisnisdalam mengalirkan sebuah produk agar bisa sampai ke tangan konsumen. Buah Apel memiliki khasiat yang sangat baik untuk tubuh dibandingkan buah impor lainnya. Apel Fuji lebih banyak disukai masyarakat kota Banjarmasin, akan tetapi selalu tersedia di lapak pedagang sehingga dikhawatirkan terjadinya kelebihan impor yang menyebabkan stok tertimbun. Penting diketahui saluran, fungsi, aliran barang, aliran uang, aliran informasi, biaya, keuntungan, margin, dan efisiensi pemasarannya. Sampel dalam penelitian diambil secara sengaja sebanyak 5 agen besar sebagai key informan, kemudian dilakukan secara Snowball Sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 saluran pemasaran. Fungsi pemasaran pada Saluran I adalah penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, sortasi, informasi pasar (AB). Saluran II penjualan, pembelian (AB, PG), pengangkutan (AB, PG), penyimpanan (AB, PG), sortasi (AB), penanggungan resiko (PG), informasi pasar (AB, PG). Saluran III penjualan, pembelian (AB, PE), pengangkutan (PE), penyimpanan (AB, PE), sortasi (AB), penanggungan resiko (PE), informasi pasar (AB, PE). Aliran barang terjadi mengalir dari agen besar hingga ke konsumen, sedangkan aliran uang mengalir ke arah sebaliknya dari konsumen hingga ke agen besar, dan aliran informasi mengalir secara dua arah. Biaya total pemasaran yang ditanggung pada masing-masing saluran adalah rata-rata Rp3.841/kg (I), Rp12.211/kg (II), dan Rp12.930/kg (III). Keuntungan pemasaran agen besar adalah Rp7.924/kg (I), Rp3.453/kg (II), dan Rp5.153/kg (III), pedagang grosir Rp4.630/kg (II), dan pedagang ecer Rp7.211/kg (III). Total margin yang diperoleh adalah Rp11.765 (I), Rp20.294 (II), dan Rp25.294 (III). Efisiensi pemasaran yang didapat adalah sebesar 14,51% (I), 34,89% (II), dan 32,33% (III).
Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Nilai Tambah Produk Jagung Inda Ilma Ifada; Suslinawati Suslinawati; Ana Zuraida
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2023 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v7i2.10582

Abstract

Desa Bentok Kampung merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bati-bati. Luas tanam Jagung sebesar 1.365 Hektar dengan luas panen sebesar 1.386 Hektar dan produksi 10.112 ton. Selama ini jagung manis hanya dijual dengan cara direbus atau dijual mentah melalui warung eceran di pinggir jalan sebagai oleh-oleh bagi pengunjung lokasi wisata di Kabupaten Tanah Laut. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada wanita tani guna meningkatkan nilai jual produk jagung manis sehingga dapat menambah penghasilan rumah tangga. Produk yang diolah dalam kegiatan ini dalam bentuk minuman susu jagung dan snack jagung. Metode yang digunakan dengan cara presentasi, diskusi dan demonstrasi kepada wanita tani di Desa Bentok Kampung. Tahapan kegiatan yang pertama dilakukan adalah survey dan koordinasi. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan terdiri dari dua pelatihan yaitu pelatihan pengolahan produk dengan bahan baku jagung manis dan pelatihan manajemen usaha dengan materi perhitungan Break Even Point (BEP) dan kewirausahaan. Peserta kegiatan pemberdayaan masyarakat sebanyak 23 orang. Berdasarkan hasil kuesioner dari pre test dan post test yang diperoleh dapat diketahui bahwa semua peserta sebelumnya belum pernah membuat kedua produk tersebut dan tidak pernah memperhitungkan biaya dengan rinci dalam penentuan harga. Setelah kegiatan ini 100% terjadi peningkatan pengetahuan untuk kegiatan pengolahan dan 85% untuk pelatihan manajemen usaha. Tindak lanjut kegiatan ini Desa Bentok Kampung menjadi desa binaan dan pendampingan produk.