Nurul Hilmiati
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, Jalan Raya Peninjauan Narmada Lombok Barat, Nusa Tengga Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PETERNAKAN SAPI DI PULAU SUMBAWA: PELUANG DAN HAMBATAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI DI LAHAN KERING Nurul Hilmiati
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol.13, No.2, 2019
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.684 KB) | DOI: 10.24843/SOCA.2019.v13.i02.p01

Abstract

Pulau Sumbawa merupakan salah satu sumber sapi nasional dimana petani umumnya menerapkan system integrasi tanaman pakan – ternak sebagai sumberpendapatan.Produktivitas sapi yang rendah di wilayah ini sudah tercatat dalam beberapa studi.Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan untuk meningkatkan produktivitas sapi di wilayah Sumbawa yang beriklim kering dengan melihat berbagai system pemeliharaan yang sudah ada.Sebuah studi kasus telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2015.Data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan menggunakan metode FGD, wawancara mendalam, dan observasi lapangan.Studi ini menunjukkan bahwa ada dua system pemeliharaan sapi di Sumbawa yang memberikan produktivitas dan pendapatan berbeda bagi petani.System tersebut adalah system ‘lar” ekstensif di daerah padangan umum dan pribadi bisanya untuk tujuan pembiakan, dan system potong – dan – bawa pakan yang intensif umumnya untuk tujuan penggemukan menggunakan pakan lamtoro. Kelebihan kapasitas telah menjadi permasalahan utama pada system lar yang mengakibatkan produktivitas rendah. Akantetapi, tidak banyak yang telah dilakukan oleh petani untuk mengatasinya karena mereka beranggapan hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Di sisi lain, ada potensi yang besar untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan sisa tanaman jagung yang tersedia melimpah setiap tahun. Sementara itu, system penggemukan yang intensif menggunakan pakan lamtoro telah memberikan pendapatan yang signifikan bagi petani (sekitar Rp. 500.000/ekor/bulan). Tulisan ini menyimpulkan bahwa secara sosial budaya, system lar memiliki peluang untuk pengembangan sapi di Sumbawa. Akan tetapi tantangan utamanya adalah mencukupi pakan yang berkualitas serta penyadaran petani untuk merubah perilaku dalam penyediaan pakan bagi ternaknya.