Amin, Mohammad Ali Syamsudin
Universitas Majalengka

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYUSUNAN ROADMAP REFORMASI BIROKRASI DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KOTA BANDUNG Kurniasih, Dewi; Amin, Mohammad Ali Syamsudin; Karniawati, Nia
Jurnal Transformative Vol 3, No 1 (2017): Potret Birokrasi
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.47 KB)

Abstract

Bureaucracy reform is an important thing. The aim is to actualize good governance, particularly in Bandung city. The research is started with continuing previous program, program socialization, recommended evaluation or progress of bureaucracy reform, arrangement of reformation agenda in 2015-2019, implementation of regulation, gradual report related with progress of bureaucracy reform program in Bandung city. Bureaucracy reform is implemented in purpose to actualize increasing of public service quality towards society. The government has issued many regulations as legal and operational directions in implementation of bureaucracy reform in period 2015-2019. The research has special target for helping local government, Bandung City in arranging road map of bureaucracy reform in Bandung City in second period, based on National Medium-Term Development Plan (RPJMN). With this special target, increasing of public service quality by Bandung bureaucracy will be reached.
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL MAHASISWA PGSD PADA MATERI KONSEP DASAR IPS MELALUI AKTIVITAS GOOGLE CLASSROOM Mohammad Ali Syamsudin Amin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 6, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v6i2.2221

Abstract

Pembelajaran dengan aktivitas google classroom merupakan salah satu pembelajaran yang efektif di lakukan pada masa pandemik COVID 19. Landsan konstruktivisme yang digunakan dalam aktivitas google classroom di harapkan mahasiswa mampu menguasai materi konsep dasar IPS dengan mendalam. Pengetahuan yang mendalam membuat mahasiswa akan lebih mudah ketika akan mengajarkannya kembali. Tujuan penelitian ini untuk melihat kemampuan komunikasi intstruksional mahasiswa setelah belajar dengan aktivitas Google Classroom. Penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperiment dengan desain one shot case study. Sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang memiliki karakteristik kemampuan yang sama, sampel yang digunakan sebanyak 27 orang mahasiswa PGSD Universitas Majalengka. Berdasarkan hasil analisi uji anova satu jalur bahwa terdapat perbedaan antara mahasiswa berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah, yang bisa di maknai bahwa aktivitas google classroom berdampak pada peningkatan komunikasi instruksional mahasiswa. Hasil tersebut diperkuat olah hasil uji pos hoc dengan hasil mahasiswa kategori tinggi berbeda secara signifikan kemampuan komunikaso instruksionalnya dengan mahasiswa katgeori sedang dan rendah.
PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI SDN 1 JATIPAMOR Mohammad Ali Syamsudin Amin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 8, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i1.3538

Abstract

Keterampilan sosial merupakan kebutuhan yang perlu dimiliki seseorang sebagai bekal demi kelanjutan hidup dan  bermanfaat  dalam  kehidupan  sehari-hari. Namun rendahnya keterampilan sosial siswa masih menjadi masalah dalam menyelenggarakan pendidikan kebanyakan sekolah di Indonesia, termasuk penyelenggaraan pendidikan di SDN 1 Jatipamor. Dalam kondisi ini, peran guru sangat besar dalam pembentukan keterampilan sosial siswa karena banyak berinteraksi secara langsung dengan siswa. Penelitian ini berusaha memberikan deskripsi tentang peran guru dalam pengembangan keterampilan sosial siswa di SDN 1 Jatipamor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data dilakukan melalui proses triangulasi sumber, metode dan member check.  Data yang sudah diperoleh kemudian direduksi, disajikan, dan diambil simpulan. Hasil penelitian menunjukkan guru telah melakukan upaya pengembangan keterampilan sosial siswa dalam penyusunan rencana pembelajaran, namun kebanyakan guru belum melakukannya dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI SDN 1 JATIPAMOR Mohammad Ali Syamsudin Amin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.194 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i1.1930

Abstract

Keterampilan sosial merupakan kebutuhan yang perlu dimiliki seseorang sebagai bekal demi kelanjutan hidup dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun rendahnya keterampilan sosial siswa masih menjadi masalah dalam menyelenggarakan pendidikan kebanyakan sekolah di Indonesia, termasuk penyelenggaraan pendidikan di SDN 1 Jatipamor. Dalam kondisi ini, peran guru sangat besar dalam pembentukan keterampilan sosial siswa karena banyak berinteraksi secara langsung dengan siswa. Penelitian ini berusaha memberikan deskripsi tentang peran guru dalam pengembangan keterampilan sosial siswa di SDN 1 Jatipamor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data dilakukan melalui proses triangulasi sumber, metode dan member check. Data yang sudah diperoleh kemudian direduksi, disajikan, dan diambil simpulan. Hasil penelitian menunjukkan guru telah melakukan upaya pengembangan keterampilan sosial siswa dalam penyusunan rencana pembelajaran, namun kebanyakan guru belum melakukannya dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
PERILAKU KOMUNIKASI DAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Mohammad Ali Syamsudin Amin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.603 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i2.2256

Abstract

Sebagai seorang manager, kepala sekolah memiliki peran yang sangat vital demi keberlangsungan organisasi yang dipimpinnnya terutama kinerja guru dan tenaga kependidikan agar prestasi siswa dapat meningkat. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya komunikasi kepala sekolah dalam mengelola dan memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Komunikasi antara kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dapat berupa pemberian instruksi, penyampaian informasi atau berita, penyampaian nasehat, dan penilaian kinerja mereka. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan membaca sejumlah besar literatur (jurnal nasional terakreditasi) yang relevan dan dipilih berdasarkan pencarian kata kunci tekait perilaku komunikasi dan motivasi kerja. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dapat dikatakan efektif apabila berfungsi sebagai berikut: 1) komunikasi sebagai petunjuk untuk meningkatkan kinerja guru (instruktif); 2) komunikasi sebagai informasi untuk meningkatkan kinerja guru (informatif); 3) komunikasi sebagai saran untuk meningkatkan kinerja guru (mempengaruhi); dan 4) komunikasi sebagai evaluasi untuk meningkatkan kinerja guru (evaluatif). Temuan penelitian ini dapat direkomendasikan kepada kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kepentingan pendidikan agar terus menerus membudayakan perilaku komunikasi yang baik dalam upaya meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Kesimpulan dalam studi ini adalah perilaku komunikasi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan di sekolah dasar menjadi salah satu faktor penentu pencapaian prestasi tersebut.