Farida Afriani Astuti
UPN Veteran Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Valuasi Ekonomi Limbah Cair Industri Gula dan Spiritus Di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY Farida Afriani Astuti
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol8.iss1.art3

Abstract

Limbah kegiatan industri dapat menjadi masalah bagi lingkungan jika limbah tersebut dibuang tanpa ada proses pengolahan sebelumnya. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri gula dan spiritus yang ada di Kecamatan Kasihan adalah limbah cair. Pengaruh limbah cair terhadap kondisi lingkungan dapat dilihat dari kualitas airtanah dan air irigasi di sekitar lokasi industri. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung valuasi ekonomi limbah cair yang dihasilkan oleh industri gula dan spiritus yang ada di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perhitungan valuasi ekonomi limbah cair. Limbah cair dinilai menggunakan Pendekatan Harga Pasar yang Sebenarnya dengan teknik perhitungan berupa Teknik Perubahan Produktivitas dan Teknik Biaya Pengganti. Teknik Perubahan Produktivitas digunakan untuk menghitung nilai limbah cair sebagai peningkat produksi pertanian dan pengurang penggunaan pupuk sedangkan Teknik Biaya Pengganti digunakan untuk menghitung nilai limbah cair sebagai pencemar airtanah. Nilai limbah cair dihitung dalam kurun waktu satu tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai limbah cair sebagai pencemar airtanah adalah sebesar Rp 253.608.240 serta nilai limbah cair sebagai peningkat produksi pertanian dan pengurang penggunaan pupuk masing- masing bernilai Rp 37.215.360.000 dan Rp 662.256.000.
Kelayakan Ekonomi dan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Rakyat di Kabupaten Sleman Farida Afriani Astuti; Andi Sungkowo
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol8.iss2.art4

Abstract

Kabupaten Sleman memiliki 19 titik lokasi penambangan rakyat yang belum memiliki ijin dari pemerintah. Kegiatan penambangan menghasilkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai kelayakan ekonomi dan lingkungan sebagai dasar untuk memberikan ijin bagi kegiatan pertambangan rakyat tersebut. Penentuan kelayakan ekonomi dan lingkungan menggunakan metode pengharkatan. Kelayakan ekonomi kegiatan penambangan menggunakan 3 parameter sebagai dasar evaluasi, baik untuk penambangan di bukit maupun di sungai. Parameter kegiatan penambangan di bukit adalah umur tambang, potensi pasar dan pemanfaatan bahan galian, dan benefit cost ratio (BCR). Sedangkan parameter kegiatan penambangan di sungai adalah perbandingan cadangan terhadap penggunaan bahan galian (PCPBG), potensi pasar dan pemanfaatan bahan galian, dan benefit cost ratio (BCR). Adapun parameter kelayakan lingkungan adalah jenis dampak yang dihasilkan dari kegiatan penambangan, yaitu Dampak Penting Hipotetik (DPH), Dampak Tidak Penting Hipotetik 1 (DTPH 1), dan Dampak Tidak Penting Hipotetik 2 (DTPH 2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kelayakan ekonomi terdapat 10 titik lokasi tidak layak, 5 titik lokasi kurang layak, dan 4 titik lokasi layak. Sedangkan dari aspek kelayakan lingkungan terdapat 12 titik lokasi tidak layak, 4 titik lokasi kurang layak, dan 3 titik lokasi layak.