Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SEBARAN DAERAH SULIT AIRTANAH BERDASARKAN KONDISI GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN KECAMATAN PRAMBANAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Wisnu Aji Dwi Kristanto; Farida Afriani Astuti; Nandra Eko Nugroho; Salam Via Febriyanti
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol12.iss1.art6

Abstract

AbstrakKetersediaan airtanah sebagai sumber kebutuhan dasar manusia semakin mengalami degradasi. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk yang pesat tidak diiringi dengan pemanfaatan airtanah yang baik sehingga memicu sebaran daerah sulit airtanah. Ketersediaan airtanah dipengaruhi oleh kondisi geologi pada masing-masing daerah. Kondisi geologi terkait dengan karakteristik cekungan airtanah atau termasuk dalam non-cekungan. Karakeristik tersebut sangat mempengaruhi porositas dan permeabilitas akuifer airtanah. Sistem hidrogeologi perbukitan Prambanan memiliki karakteristik batuan kelompok non-cekungan dengan kemungkinan kemampuan menyimpan dan meloloskan air kecil. Musim hujan umumnya kedalaman air bawah permukaan perbukitan Prambanan melebihi 10 meter dengan fluktuasi berkisar 4-15 meter. Musim kemarau sebagian besar air bawah permukaan dijumpai pada lapisan akuifer dalam (> 40 meter) sehingga menyulitkan penduduk setempat untuk mendayagunakan air bawah permukaan. Berdasarkan gambaran tersebut, menarik dilakukan penelitian sebaran daerah sulit airtanah perbukitan Prambanan. Penelitian menggunakan metode survei dan pemetaan sebaran daerah sulit airtanah. Pemetaan sebaran daerah sulit airtanah meliputi parameter bentuk lahan, ketebalan tanah, satuan batuan, kedalaman muka airtanah, tingkat pelapukan batuan, dan kerapatan bidang diskontinuitas. Enam parameter tersebut dianalisis dengan pembobotan metode analitycal hierarchy process. Hasil analisis pembobotan enam parameter menghasilkan empat zona sulit air di daerah perbukitan Prambanan yaitu sangat sulit, sulit, mudah, dan sangat mudah. Kata Kunci: airtanah, sebaran daerah sulit airtanah, geologi
KARAKTERISTIK GEOLOGI TEKNIK DAERAH PRAMBANAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Wisnu Aji Dwi Kristanto
KURVATEK Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v3i2.755

Abstract

Penelitian karakteristik geologi teknik daerah Prambanan dan sekitarnya, dibatasi koordinat 442800mE-449800mE dan 9136500mN-9142000mN. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data primer, meliputi penyelidikan geologi teknik permukaan dan dekat permukaan dengan pengamatan sifat fisik dan keteknikan batuan maupun tanah serta penggunaan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) dan uji kuat geser tanah menggunakan Dynamic Cone Penetrometer (DCP).Berdasarkan hasil penelitian, daerah Prambanan dan sekitarnya memiliki karakteristik geologi teknik berupa: Litologi terbagi menjadi 6 satuan (muda-tua): satuan pasir sedang, satuan pasir halus, satuan lanau, satuan tuf, satuan lapili, dan satuan batupasir. Morfologi bervariasi dari kelerengan rendah (<8°) hingga tinggi (>30°). Struktur geologi berupa kekar, rekahan, dan sesar turun dengan arah tenggara-barat laut membentuk morfologi gawir. Kedalaman muka airtanah daerah dataran cenderung dangkal (1,86 m-8,2 m) sedangkan daerah perbukitan cenderung dalam (3,8 m-16,5 m). Nilai daya dukung batuan 45 t/m2-280 t/m2 dan daya dukung tanah 2,1 t/m2-3,4 t/m2 dengan tingkat pelapukan sedikit lapuk hingga ekstrim lapuk. Kata kunci: RMR, DCP, Karakteristik Geologi Teknik
DAYA TAMPUNG TANAH TERHADAP INFILTRASI AIR PERMUKAAN PADA KASUS GENANGAN AREA PERSAWAHAN DESA KATEKAN, GANTIWARNO, KLATEN. Wisnu Aji Dwi Kristanto; Hurien Helmi
KURVATEK Vol 4 No 1 (2019): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v4i1.1117

Abstract

Lahan pertanian yang tersedia di Indoesia semakin terbatas. Keterbatasan yang ada dibarengi dengan pemanfaatan yang kurang maksimal. Faktor material penyusun tanah lahan pertanian menjadi salah satu penyebab utama kurang maksimalnya pemanfaatan lahan pertanian. Perbedaan material penyusun tanah, menyebabkan karakter tanah satu dengan yang lain berbeda, diantaranya adalah kemampuan tanah untuk menampung dan meloloskan air. Kemampuan ini sangat mempengaruhi tingkat produktifitas tanah lahan pertanian. Sebagai contoh, tanah pasiran memiliki kemampuan menampung air lebih kecil dibanding dengan tanah lempungan. Tanah dengan ukuran butir pasir halus-pasir kasar memiliki kecepatan meloloskan air sebesar 10-2-10 mm/dtk, sedangkan tanah dengan ukuran butir lanau-lempung  memiliki kecepatan meloloskan air sebesar 10-5-10-8mm/dtk. Desa katekan merupakan daerah yang area persawahannya sering digenangi oleh air permukaan dalam waktu yang tidak wajar pada saat musim penghujan.Dengan pengamatan kondisi geologi dilapangan, Desa Katekan tersusun oleh endapan alluvial lempung di seluruh area persawahan. Sedangkan area yang lain terdiri dari endapan alluvial lempung pasiran. Desa katekan dengan luas lahan pertanian 70,6 ha, dibagi menjadi area persawahan bagian selatan dan bagian utara.Berdasarkan analisa batas cair dan batas plastis, diperoleh daya tampung tanah lapisan atas area persawahan Desa Katekan terhadap infiltrasi air permukaan sebesar 131.219.550 liter untuk area persawahan bagian selatan dan 288.307.415 liter untuk area persawahan bagian utara, permasalahan genangan air permukaan disebabkan oleh kecepatan infiltrasi atau kemampuan meloloskan air kebawah permukaan yang sangat kecil yaitu 0,864 mm/hari  untuk area persawahan bagian selatan dan 0,0864 mm/ hari untuk area persawahan bagian utara sehingga air lebih banyak tertahan dipermukaan menjadi genangan. Kata kunci: Genangan, Daya Tampung Tanah, Batas Cair, Lempung
KARAKTERISTIK GEOLOGI TEKNIK DESA KATEKAN, KECAMATAN GANTIWARNO, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Wisnu Aji Dwi Kristanto; Fandika Agustiyar; Ayu Damayanti; Vanya Cesaria Evelina Sari
KURVATEK Vol 6 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v6i2.2593

Abstract

Supporting data for sustainable development is increasingly being considered to fulfill good primary development data. One of the data that is often ignored is the engineering geology of the land. These data are needed to describe the response of the land to various aspects imposed on the land from a geological and engineering point of view. Thus, it is necessary to investigate the characteristics of engineering geology before the land is used or as part of the evaluation. Katekan village, with its rapid population growth, requires the construction of various life support facilities. This is evidenced by the construction of many new houses in various village areas and access roads with cast and asphalt materials. The development that occurs, not a few uses agricultural land which has clay-rich soil material. Many problems occur in the construction, including house cracks, cracks in the road, and puddles. It becomes interesting to investigate related to geological engineering conditions. Investigation of the technical geological characteristics of Katekan Village, which was carried out by qualitative and quantitative field mapping, resulted in the distribution of rock units in the form of alluvial deposits of clay, sand, and silt. Slope variation between 3°-8°. The level of ease of excavation of rock mass ranges from easy to excavate to challenging to excavate. Rock bearing capacity is 72.42-154.63 t/m2, and the soil bearing capacity is 13.63-41.51 t/m2.
Zona Kemampuan Geologi Teknik untuk Pemukiman Daerah Prambanan dan Sekitarnya Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Wisnu Aji Dwi Kristanto; I Gde Budi Indrawan; Salam Via Febriyanti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3177

Abstract

Kebutuhan lahan untuk pemukiman meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Penyediaan lahan pemukiman yang baik, wajib memperhatikan kemampuan lahan berdasarkan kondisi geologi teknik untuk memastikan kesesuaian lahan. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman di daerah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dibatasi koordinat 442800mE-449800mE dan 9136500mN-9142000mN dengan luas daerah penelitian 38,5 km2. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman berupa rumah sederhana dengan pondasi dangkal berukuran 1x1m2 disusun berdasarkan analisis peta daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng, kedalaman muka airtanah, dan kerentanan bencana geologi daerah penelitian melalui analytic hierarchy process. Hasil penelitian kempampuan geologi teknik untuk pemukiman dibagi menjadi: daerah perbukitan memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman sangat rendah, rendah dan menengah, sedangkan daerah dataran memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman tinggi pada sebagian besar area, menengah di daerah sekitar sungai besar, dan kemampuan geologi teknik sangat rendah untuk daerah sepanjang sungai besar. Kata Kunci: kemampuan geologi teknik; pemukiman; analytic hierarchy process
Zona Kemampuan Geologi Teknik untuk Pemukiman Daerah Prambanan dan Sekitarnya Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Wisnu Aji Dwi Kristanto; I Gde Budi Indrawan; Salam Via Febriyanti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3177

Abstract

Kebutuhan lahan untuk pemukiman meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Penyediaan lahan pemukiman yang baik, wajib memperhatikan kemampuan lahan berdasarkan kondisi geologi teknik untuk memastikan kesesuaian lahan. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman di daerah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dibatasi koordinat 442800mE-449800mE dan 9136500mN-9142000mN dengan luas daerah penelitian 38,5 km2. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman berupa rumah sederhana dengan pondasi dangkal berukuran 1x1m2 disusun berdasarkan analisis peta daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng, kedalaman muka airtanah, dan kerentanan bencana geologi daerah penelitian melalui analytic hierarchy process. Hasil penelitian kempampuan geologi teknik untuk pemukiman dibagi menjadi: daerah perbukitan memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman sangat rendah, rendah dan menengah, sedangkan daerah dataran memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman tinggi pada sebagian besar area, menengah di daerah sekitar sungai besar, dan kemampuan geologi teknik sangat rendah untuk daerah sepanjang sungai besar. Kata Kunci: kemampuan geologi teknik; pemukiman; analytic hierarchy process