Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI KOMPARASI PENURUNAN KESADAHAN MENGGUNAKAN SERBUK ECENG GONDOK TERAKTIVASI ASAM DAN BASA DENGAN SISTEM KANTONG CELUP Nisa Nurhidayanti; Supriyanto Supriyanto; Yuli Winarto
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss2.art2

Abstract

Eceng gondok merupakan salah satu jenis tumbuhan air yang mempunyai kemampuan menyerap dan mengakumulasi logam berat. Pemakaian air sadah yang lama dapat menimbulkan gangguan ginjal. Air sumur di Komplek PJKA RT 01 / RW 01 Dusun Tanjungsari Lemah Abang Cikarang Utara mengandung kesadahan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan adsorben eceng gondok teraktivasi HCl 3M dan NaOH 2% dengan variasi massa dalam menurunkan kadar kesadahan air sumur gali. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian uji pendahuluan untuk mengetahui kadar kesadahan awal kemudian dikontakkan dengan serbuk eceng gondok teraktivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben eceng gondok teraktivasi HCl 3 M dengan variasi dosis 0,5 g mampu mengapsorpsi kesadahan sebesar 11,15% dengan nilai kesadahan teradsorpsi sebesar 62,5 mg/L dan nilai kesadahan menjadi 498 mg/L. Sedangkan adsorben eceng gondok teraktivasi NaOH 2% dengan variasi dosis 0,1 g mampu mengapsorpsi kesadahan sebesar 34,5 mg/l atau dengan persen adsorpsi sebesar 6,16% dan nilai kesadahan menjadi 526 mg/L.
Dampak Cemaran Residu Klorpirifos Terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan pada Lahan Pertanian Supriyanto Supriyanto; Nisa Nurhidayanti; Harry Fadillah Pratama
Jurnal Tekno Insentif Vol 15 No 1 (2021): Jurnal Tekno Insentif
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36787/jti.v15i1.395

Abstract

Abstrak Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultural penting yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Insektisida golongan organofosfat yang digunakan petani bawang merah mengandung senyawa klorpirifos. Penggunaan pestisida dengan intensitas yang terlalu tinggi dan berkelanjutan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan, penurunan produktivitas tanah, keracunan pada hewan dan manusia. Penelitian ini menganalisis dampak cemaran residu klorpirifos terhadap penurunan kualitas lingkungan pada lahan pertanian. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penentuan kadar residu klorpirifos dalam tanah menggunakan gas kromatografi dengan detektor ECD dan uji regresi linear. Kadar residu klorpirifos terbesar pada penggunaan insektisida dengan konsentrasi 1,0% atau 10.000 mg/kg yaitu sebesar 1,83 mg/kg. Hasil pengujian sampel A, B, C, D dan E menunjukkan tingginya kadar residu klorpirifos karena melebihi batas maksimum residu klorpirifos sebesar 2 mg/kg. Dampak cemaran residu klorpirifos dalam tanah dapat menyebabkan perubahan pH, turunnya jumlah organisme dalam tanah serta turunnya kandungan C-organik dan N-total tanah. Abstract Shallots are one of the important horticultural commodities that are consumed by Indonesians. The organophosphate class insecticide used by shallot farmers contains chlorpyrifos compounds. The use of pesticides with too high intensity and sustainable causes various health problems and environmental pollution, decreased soil productivity, is potentially poisoning to animals and humans. The study analysed the impact of chlorpyrifos residue contamination on environmental quality degradation in agricultural land. The sampling method used was purposive sampling.The determination of chlorpyrifos residue in the soil was undertakeun using gas chromatography with an ECD detector and a linear regression test. The highest residual chlorpyrifos concentration was found in the use of insecticides with a concentration of 1.0% or 10,000 mg / kg, which was 1.83 mg / kg. The test results of samples A, B, C, D and E showed high levels of chlorpyrifos residue because they exceeded the maximum residue limit of 2 mg / kg chlorpyrifos. The impact of chlorpyrifos residue contamination in the soil can cause pH changes, a decrease in the number of organisms in the soil and a decrease in the total soil C-organic and N-content.
ANALISIS DEFECT WAVY DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN METODE PDCA PADA BODY EGR (TURBO CHARGER) PT. XYZ Dwi Irwati; Mohamad Shoffan Affandi; Supriyanto
Industry Xplore Vol 8 No 1 (2023): Industry Xplore
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/teknikindustri.v8i1.5101

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa painting di Indonesia, produk yang dikerjakan adalah painting Body EGR. Body EGR (Turbo Charging) adalah salah satu produk yang bertujuan meningkatkan tenaga mesin dan suara yang dihasilkan menjadi lebih halus. Body EGR (Turbo Charging) banyak dijumpai pada kendaraan roda empat dengan mesin diesel, seperti truk dan kendaraan roda empat lainnya yang menggunakan mesin diesel. Painting Body EGR (Turbo Charging) merupakan produk penting pada PT. XYZ , maka dibutuhkan analisa peningkatan kualitas yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis cara mengurangi defect wavy pada Body EGR (Turbo Charging) diPT. XYZ. Dengan menggunakan metode Plan-Do-Check-Action (PDCA). Pada tahap Plan Perencanaan untuk mencari dan jenis defect yang paling dominan dan akar penyebab terjadinya produk cacat. Jenis defect paling dominan untuk Body EGR (Turbo Charging) diperoleh 5 jenis. Dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya defect wavy pada Body EGR (Turbo Charging). Berdasarkan diagram pareto, penelitian fokus memperbaiki 1 jenis defect yaitu jenis defect wavy lalu dicarilah faktor penyebab defect tersebut menggunakan diagram Fishbone.Tahap Do Setelah diketahui penyebab terjadinya defect,Menentukan sasaran dan tujuan dalam tindakan perbaikan dan identifikasi produk cacat dan dibantu oleh tools 5W+1H. Tahap Check dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA), di dapatlah nilai Risk Priority Number (RPN) yang paling tinggi yaitu sebesar 144,yaitu posisi nozzle kurang pas,dan recommended action yang diberikan berupa usulan untuk pembuatan checksheet khusus untuk pengecekan posisi nozzle sebelum produksi. Tahap selanjutnya adalah tahap Action, pada tahap ini dilakukan peningkatan kualitas dalam bentuk pemberian usulan berupa monitoring dan mengukur kinerja karyawan serta melihat tingkat kualitas suatu produk dengan menggunakan pengecekan (check sheet) dengan meninjau pada proses pemeriksaan.
Pengendalian Kualitas Produk Pada Produksi Cable Protector Dengan Metode Six Sigma Dwi Irwati; Prismawinda Anifanindi; Supriyanto
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 4 No. 01 (2023): JURNAL TEKNIK INDUSTRI: MEI 2023
Publisher : DPPM UNIVERSITAS PELITA BANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/JUTIN.0401.1019

Abstract

Quality anomalies in the production process cause an increase and decrease in the defect ratio during the current period. During the October-December 2021 period, the production of Berhinge cable protectors resulted in a defect ratio of 3,565 ppm. Defects on cracked hinges are the highest contributor to defect data from the entire production of cable protectors. The hinge cracks on the part are caused by parameter deviation which causes the addition of material so that the part loses flexibility. Six sigma is one of a methodologies for determining the source of problems to produce corrective solutions that can prevent recurring problems. This study used the six sigma method in repairing hinge crack anomaly defects in the production of cable protector berhinge. In the implementation of repair activities using six sigma can show a decrease in the ratio of defects in the production process of cable protector berhinge. In the January-March 2022 period there was a decrease in the initial defects ratio of 3,565 ppm which could decrease to 1,905 ppm.
The Effect of Physical Work Environment and Principal's Leadership on Teacher and Employee Performance Supriyanto Supriyanto; Eko Purnomo; Dede Susilawati; Cytra Sari; Sunita Dasman
Talent: Journal of Economics and Business Vol. 2 No. 01 (2024): March 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/jeb.v2i01.287

Abstract

This research aims to find out how the physical work environment and principal leadership influence the performance of teachers and employees in the world of education. The research objects were 59 teachers and employees at educational institutions. Data collection using a questionnaire via a Google Form link. Data processing uses the SmartPLS 3.0 statistical program. The results of the research show that the physical work environment and leadership of the school principal influence the performance of teachers and employees.