Azham Umar Abidin
Laboratorium Analisis Risiko Lingkungan, Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta; Pusat Studi Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAPARAN DEBU TERHADAP FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI HOME INDUSTRY C-MAX Azham Umar Abidin; Novelia Henita; Suphia Rahmawati; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art3

Abstract

Home industry C-MAX merupakan industri yang memproduksi cor alumunium dari proses produksi tersebut menghasilakan debu di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko kesehatan paparan debu  terhadap fungsi paru pada pekerja di home industry C-MAX. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan design studi cross-sectional. Pengukuran kadar debu menggunakan alat Low Volume Air Sampler (LVAS) Pemeriksaan kapasitas fungsi paru menggunakan spirometer. Populasi dalam penelitian berjumlah 55 orang, dengan 28 pekerja bagian divisi casting dan 23 pekerja bagian divisi finishing. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 36 orang, dengan 20 orang bagian casting dan 16 orang bagian finishing. Hasil pada penelitian ini adalah pengukuran kadar debu secara rerata, masih dibawah standar Nilai Ambang Batas (NAB), dengan NAB debu total sesuai dengan regulasi Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja yaitu 10 mg/m3. Hasil pemeriksaan spirometri mengenai fungsi paru pada responden sebanyak 36, bahwa 26 pekerja hasil pemeriksaan fungsi paru normal dan 10 pekerja mengalami gangguan fungsi paru, dengan 7 pekerja di unit casting dan 3 pekerja di unit finishing. Pekerja yang terpapar debu secara terus-menerus setiap harinya, selama 8 jam kerja akan memiliki potensi risiko kesehatan pada pernapasan akibat debu tersebut yang  menumpuk masuk dalam saluran inhalasi, sehingga produktivitasnya akan terganggu. Gangguan fungsi paru tidak hanya dipengaruhi oleh kadar debu di tempat kerja saja, tetapi masih terdapat fakor-faktor lain yang berpengaruh seperti kebiasaan merokok atau lainnya.
Penerapan Job Safety Analysis, Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja di Laboratorium Perguruan Tinggi Azham Umar Abidin; Iqbal Ramadhan
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.999 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v5i2.7827

Abstract

Kasus kecelakaan di Indonesia setiap tahunnya meningkat, data terkahir tahun 2018 sejumlah 157.313 kasus kasus kecelakaan kerja. Laboratorium tidak lepas dari potensi bahaya atau bahkan risiko kecelakaan kerja dari alat dan bahan praktikum bagi praktikan. Upaya untuk mencegah dan meminimalisir kecelakaan kerja di laboratorium dengan menerapkan Job Safety Analysis (JSA) dan meningkatkan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Mengetahui penerapan JSA, pengetahuan K3 terhadap kejadian kecelakaan kerja di laboratorium perguruan tinggi. Jenis penelitian ini kuantitatif, metode observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional dan sample pada penelitian ini adalah 165 responden yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil uji statistik antara penerapan JSA dengan kejadian kecelakaan kerja diperoleh p-value 0,063. Hal ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara penerapan JSA dengan kejadian kecelakaan kerja. Begitu pula dengan pengetahuan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja diperoleh p-value 0,266. tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja. Meskipun secara statistik kedua varibel tersebut tidak ada hubungan yang signifikan, akan tetapi penerapan JSA  merupakan upaya untuk mencegah dan meminimalisir kejadian kecelakaan kerja bagi praktikan dan pengetahuan K3 sebagai dasar pemahaman dan praktik penerapan bekerja di laboratorium.
Peningkatan Pengetahuan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengelolaan Limbah Padat di Home Industry Manufactur: Increasing Knowledge of Occupational Health and Safety and Solid Waste Management in Home Industry Manufacturing azham umar abidin
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 28 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Lingkungan
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2022.28.1.1

Abstract

Home industry workers in manufacturing have low to high occupational risks in their work environment. This community service activity aims to increase workers' knowledge of the hazards in the work environment and increase awareness of the use of personal protective equipment in the workplace. The activity was carried out using the grafting method, namely observation, education, and evaluation of the activity's stages. Based on the assessment results, this method is quite good in making workers master and understand basic knowledge in the field of occupational safety and health, as well as handling solid waste from daily industrial activities. Workers can apply the practice of using Personal Protective Equipment correctly and managing the waste generated. Increased knowledge of Occupational Safety & Health (OSH) and waste management in workers can reduce near misses, incidents or even minimize work accidents in the workplace.
IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Azham Umar Abidin; Fahmi R Putranto
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.376 KB) | DOI: 10.35842/mr.v12i4.77

Abstract

Bangunan gedung memiliki risiko potensi bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Gedung Fakultas X merupakan salah satu bentuk bangunan gedung yang digunakan untuk proses perkuliahan dalam belajar mengajar. Salah satu contoh potensi bahaya yang dapat terjadi pada bangunan gedung adalah kebakaran. Bahaya kebakaran (fire hazard) salah satu hal yang bisa dianggap serius karena akan menimbulkan korban manusia maupun kerugian materil. Beberapa kasus kebakaran juga terjadi di instansi pendidikan yang mengakibatkan banyak kerugian. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan identifikasi fasilitas safety building untuk meminimalisir risiko potensi bahaya kabakaran di gedung berdasarkan standar keselamatan bangunan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, melakukan observasional pada tempat penelitian dengan menggunakan data primer dan sekunder, data primer berupa observasi dan form checklist. Hasil dari penelitian mengenai fasilitas safety building menunjukan untuk hydrant masuk dalam kategori Baik (B), sedangkan untuk APAR, sprinkler, detector kebakaran, tangga darurat, jalur evakuasi masuk dalam kategori Kurang (K). Kesimpulan dari penelitian ini masih minimnya fasilitas safety building di gedung Fakultas X. Kata Kunci: K3, kebakaran, safety building, institusi pendidikan