Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia

HUBUNGANANTARAKETAATANBERKACAMATA DENGAN PROGRESIVITAS DERAJAT MIOPIA PADA MAHASISWA FK UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA S Nurwinda; Sri Rejeki A; Utami Mulyaningrum
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 5, No 2, (2013)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar BelakangMiopia adalah kelainan refraksi yang hampir selalu menduduki urutan pertama dibanding kelainan-kelainan refraksi yang lain. Tingginya angka persentase irti disebabkan oleh meningkatnya frekuensi dalam melakukan aktivitas melihat dengan jarak dekat. Pada kalangan mahasiswa prevalensi miopia ditemukan sebesar 66,6%. Kelainan refraksi pada pelajar lebih besar pada yang belum memakai kacamata dibandingkan yang sudah memakai kacamata.TujuanTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketaatan berkacamata pada penderita miopia dengan derajat progesivitas miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2008-2011.MetodeMetode penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan secara deskriptif analitik.Jumlah subjek penelitian sebanyak 93 orang. Ketaatan berkacamata adalah apabila subyek memakai kacamata, baik untuk melihat jauh maupun untuk melihat dekat. Data diperoleh menggunakan metode kuesioner dan dianalisis statistik Mann-Whitney dua sampel independen.HasilKelompok subyek yang taat memakai kacamata didapatkan rata-rata progresivitas miopia lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak taat memakai kacamata, namun perbedaannya tidak bermakna {p=0,608, C95%).KesimpulanTidak terdapat perbedaan yang bermakna antara ketaatan berkacamata dengan progresivitas derajat miopia.
Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Delanggu Titik Utari; Pariawan Lutfi Ghazali; Utami Mulyaningrum
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol1, No 1, (2009)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan program yang bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehinggamasyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat seseorang dapat berhubungan dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Perilaku hidup bersih dan sehatseseorang diduga mempunyai hubungan terhadap kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Delanggu. Mengetahui hubungan perilalku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Delanggu. Jenis penelitian merupakan studi observasional (non eksperimental) dengan rancangan pene 'i tian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang berdomisili di wi!ayah kerja Puskesmas Delanggu. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Delanggu. Cara pengambilan sampel dari populasi digunakan sampling acak. Analisis data yang digunakan umuk pengolahan data penelitian ini adalah dengan uji Chi-Square dan t test, dengan tarat kemaknaan p=0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Data diperoleh dari 100 responden, 11 orang termasuk dalam kategori PHBS Sehat Pratama, 15 orang Sehat Madya, 36 orang Sehat Utama dan 38 orang Sehat Paripurna . Data dianalisis dengan program komputer dan didapatkan nilai kemaknaannya adalah 0,000. Oleh karena p < 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Delanggu. Besar kekuatan korelasi antara perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebesar 0,540 yang menunjukkan korelasi sedang. Rata-rata skor PHBS yang terkena diare adalah 8,74 dengan standar deviasi 2, 700. Sedangkan yang tidak menderita diare, rata-rata skor PHBS-nya adalah 11,53 dengan standar deviasi 2,894. Hasil uji statistik T-test for mean didapatkan nilai p=O,OOO, berarti pada alpha 5 % terlihat perbedaan yang signifikan rata-rata skor PHBS antara yang terkena diare dengan yang tidak terkena diare. Rata-rata skor PHBS penderita diare lebih rendah daripada skor PHBS yang tidak menderita diare. Ada hubungan yang bermakna antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Delanggu, dengan tarat hubungan sedang. Rata-rata skor PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang terkena diare lebih rendah secara signifikan daripada yang tidak terkena diare.