YULIA SAVIRA RACHMA
Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS AKURASI KETELITIAN VERTIKAL MENGGUNAKAN FOTO UDARA HASIL PEMOTRETAN PESAWAT TANPA AWAK UNTUK PEMBENTUKAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) YULIA SAVIRA RACHMA; Yudo Prasetyo; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.229 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin modern, membuat kebutuhan akan data geospasial dituntut untuk dapat memberikan suatu informasi mengenai posisi dan ruang dari keadaan real world, untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkanlah suatu cara atau teknik pemetaan yang cepat dan efisien namun tidak mengabaikan aspek ketelitiannya. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi fotogrametri kamera non metrik yang biasanya merupakan hasil pemotretan UAV. Salah satu data primer yang dihasilkan dari foto udara tersebut berupa data kontur yang dapat dibentuk dari Digital Terrain Model (DTM). Diperlukan metode pembentukan DTM yang cepat dan efisien untuk mempercepat memenuhi kebutuhan peta dasar. Metode yang digunakan untuk filterisasi DSM menjadi DTM dapat dilakukan dengan cara klasifikasi point clouds. Klasifikasi dilakukan secara semi otomatis dengan menggunakan algortima macro dan untuk klasifikasi manual menggunakan bantuan ortofoto dan identifikasi tampak samping (cross section), selanjutnya DTM yang diperoleh dari foto udara hasil pemotretan UAV dibandingkan terhadap DTM yang diperoleh dari pengukuran Total Station. Data foto udara diperoleh dari pemotretan UAV pada tanggal 3 Juni 2017 di wilayah pertambangan kapur Desa Sidokelar, Lamongan. Hasil georeferencing didapatkan pergeseran nilai error terbesar adalah 1,05 cm yaitu pada GCP 2 dan nilai error terkecil adalah 5 mm yaitu pada GCP 6. Perbandingan ICP model dengan lapangan menunjukkan nilai selisih terbesar yaitu pada ICP 8 sebesar 0,9 cm dan pada ICP 2 sebesar 0,2 mm. Hasil DTM ekstraksi foto udara memiliki RMSE sebesar 0,778 meter serta dihasilkan nilai LE90 sebesar 1,284, sehingga berdasarkan Perka BIG No 15 tahun 2014 ketelitian DTM yang diperoleh masuk kedalam ketelitian skala 1:5000 pada kelas 2. Hal ini menunjukkan bahwa DTM hasil ekstraksi pengolahan foto udara dapat digunakan untuk keperluan pemetaan di wilayah pertambangan kapur Desa Sidokelar, Lamongan dengan skala 1:5000 atau yang lebih kecil.