Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Negara Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Salah satu bencana yang intensitasnya tinggi di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor merupakan fenomena alam yang dikontrol oleh kondisi geologi, curah hujan dan pemanfaatan lahan pada lereng. Wilayah yang berada di lereng gunung memiliki tingkat ancaman tanah longsor lebih tinggi, salah satunya adalah Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng Gunung Lawu. Pemetaan ancaman bencana menjadi hal wajib karena menjadi dasar yang memadai bagi daerah untuk menyusun kebijakan penanggulangan bencana. Data yang digunakan dalam melakukan pemetaan bisa diperoleh secara berbayar, maupun tidak berbayar, seperti data yang tersedia pada geoportal Indonesia. Geoportal adalah portal khusus yang berhubungan dengan layanan pencarian dan penggunaan data spasial melalui media internet dengan tujuan agar dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak terutama dalam pembuatan peta kebencanaan. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan geoportal di Indonesia untuk menilai ketersediaan data dalam pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara keseluruhan data yang tersedia pada geoportal mencukupi untuk melakukan pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Namun, masih ada beberapa data yang tidak didapatkan dari geoportal, seperti data curah hujan, sehingga perlu dikaji ulang terkait kelengkapan dan akses data. Berdasarkan hasil pembuatan peta ancaman tanah longsor didapatkan tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor, baik pada curah hujan rendah, sedang, maupun tinggi adalah Kecamatan Tawangmangu, Jatiyoso, dan Ngargoyoso.