Azeriansyah, Reyhan
Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS IDENTIFIKASI DAMPAK BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) (Studi Kasus : Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik) Reyhan Azeriansyah; Yudo Prasetyo; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.878 KB)

Abstract

ABSTRAK Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia terutama di wilayah Semarang yang secara geologi memiliki bentuk topografi berbukit. BPBD Kota Semarang tahun 2016 mencatat bahwa ada 22 kelurahan yang tergolong wilayah siaga bencana longsor yang salah satunya adalah Kelurahan Ngesrep. Dikutip dari Tribun Jateng, 2016, di wilayah Bukitsari, Kelurahan Ngesrep telah terjadi bencana tanah longsor pada tanggal 4 Oktober 2016 yang menimbulkan korban jiwa dan juga kerugian material. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi dampak bencana tanah longsor untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan meminimalkan terjadinya bencana. Salah satu proses identifikasi dampak tanah longsor adalah dengan memanfaatkan teknologi pesawat tanpa awak (UAV) yang mana dalam proses pengidentifikasian dapat mencakup wilayah yang luas, murah dari segi biaya dan tidak membahayakan jiwa manusia.Proses identifikasi dilakukan memanfaatkan teknologi UAV untuk mengidentifikasi terhadap wilayah terdampak melalui hasil orthofoto UAV. Proses identifikasi dilakukan untuk mengetahui luas wilayah dan penggunaan lahan yang terdampak. Selain itu dilakukan analisis risiko bencana tanah longsor terhadap wilayah terdampak melalui proses kajian risiko bencana tanah longsor BNBP No.2 Tahun 2012 dan analisis penurunan dan kenaikan muka tanah terhadap wilayah terdampak menggunakan metode penginderaan jauh yakni menggunakan metode DInSAR dengan citra Sentinel 1-A.Dari hasil pengamatan UAV menghasilkan orthofoto memenuhi ketelitian peta dasar kelas 1 pada skala 1:1000 baik secara horizontal maupun vertikal berdasarkan Peraturan Kepala BIG No.15 Tahun 2014 yang digunakan untuk proses identifikasi dampak. Berdasarkan hasil klasifikasi wilayah terdampak bencana tanah longsor dapat diidentifikasi luas wilayah pertama yang terdampak bencana tanah longsor sebesar 1026,339  m² dan luas wilayah kedua yang terdampak bencana tanah longsor sebesar 521 m². Dari klasifikasi wilayah terdampak ini dapat diketahui pula zonasi risiko bencana tanah longsor, penurunan kenaikan muka tanah yang terjadi di wilayah terdampak yang selanjutnya dilakukan validasi untuk diketahui validitas dari hasil yang didapatkan melalui survei lapangan, telaah dokumen dan diskusi dengan pihak Kelurahan Ngesrep.
Penggunaan Generic Atmospheric Correction Online Service For InSAR (GACOS) Pada Pemantauan Penurunan Muka Tanah di Kota Semarang Metode Persistent Scatterer Interferometric Synthetic Aperture Radar Reyhan Azeriansyah; Harintaka Harintaka
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 2, No 01 (2019): Volume 02 Issue 01 Year 2019
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.397 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2019.4651

Abstract

Wilayah pesisir merupakan tempat yang potensial dalam bermukim dan memanfaatkan sumber daya alam. Kemudahan akses dan daerah yang berpotensi untuk dikelola sehingga sebagian besar permukiman padat penduduk berada di wilayah tersebut. Salah satu akibat dari aktivitas dapat dilihat pada wilayah pesisir seperti Kota Semarang yang mengalami penurunan muka tanah yang disebabkan berbagai faktor alam dan buatan manusia. Metode pengamatan yang sering dilakukan untuk fenomena ini adalah pengamatan GNSS. Interval jarak yang terlalu jauh antar stasiun menyebabkan beberapa area tidak tercakup dalam pengamatan penurunan muka tanah dengan pengamatan GNSS receiver. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) secara multi-temporal yang disebut Persistent Scatterer Interferometric Synthetic Aperture Radar (PS-InSAR). Pada aplikasinya, PS-InSAR memiliki permasalahan berupa kesalahan troposfer yang menyebabkan percepatan atau pelambatan sinyal pada sensor SAR saat melakukan akuisisi yang terkandung pada tiap citra Synthetic Aperture Radar (SAR). Metode koreksi troposfer Generic Atmospheric Correction Online Service for InSAR (GACOS) yang digunakan pada metode PS-InSAR akan dapat mengeliminasi efek troposfer pada masing-masing citra sehingga kesalahan dapat diminimalkan dan mengoptimalkan kerja metode PS-InSAR. Berdasarkan hasil PS-InSAR sebelum dan sesudah terkoreksi menunjukkan bahwa wilayah di Kota Semarang yang mengalami penurunan muka tanah terbesar adalah Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan dan Semarang Timur. Secara statistik menunjukkan GACOS mampu mempengaruhi hasil PS-InSAR.
PEMANFAATAN GEOPORTAL DALAM PEMBUATAN PETA ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri; Reyhan Azeriansyah
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 2, No 01 (2019): Volume 02 Issue 01 Year 2019
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.702 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2019.3438

Abstract

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Negara Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Salah satu bencana yang intensitasnya tinggi di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor merupakan fenomena alam yang dikontrol oleh kondisi geologi, curah hujan dan pemanfaatan lahan pada lereng. Wilayah yang berada di lereng gunung memiliki tingkat ancaman tanah longsor lebih tinggi, salah satunya adalah Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng Gunung Lawu. Pemetaan ancaman bencana menjadi hal wajib karena menjadi dasar yang memadai bagi daerah untuk menyusun kebijakan penanggulangan bencana. Data yang digunakan dalam melakukan pemetaan bisa diperoleh secara berbayar, maupun tidak berbayar, seperti data yang tersedia pada geoportal Indonesia. Geoportal adalah portal khusus yang berhubungan dengan layanan pencarian dan penggunaan data spasial melalui media internet dengan tujuan agar dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak terutama dalam pembuatan peta kebencanaan. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan geoportal di Indonesia untuk menilai ketersediaan data dalam pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara keseluruhan data yang tersedia pada geoportal mencukupi untuk melakukan pembuatan peta ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Namun, masih ada beberapa data yang tidak didapatkan dari geoportal, seperti data curah hujan, sehingga perlu dikaji ulang terkait kelengkapan dan akses data. Berdasarkan hasil pembuatan peta ancaman tanah longsor didapatkan tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor, baik pada curah hujan rendah, sedang, maupun tinggi adalah Kecamatan Tawangmangu, Jatiyoso, dan Ngargoyoso.