As’ari Nawawi
Pharmaceutical Biology Research Group, School of Pharmacy, ITB, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Telaah Fitokimia Daun Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsskal) Komar Ruslan Wirasutisna; As’ari Nawawi; Nurma Sari
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 37 No. 2 (2012)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ipomoea aquatica Forsskal (kangkung air) dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dan obat tradisional. Dilatarbelakangi adanya faktor geografis yang dapat mempengaruhi kandungan senyawa suatu tanaman, maka penelitian ini ditujukan untuk menelaah kandungan senyawa kimia daun kangkung air yang diperoleh dari daerah Kopo, Bandung Selatan. Penelitian dimulai dengan sortasi kering dan pembuatan serbuk simplisia. Serbuk simplisia diekstraksi dengan ekstraksi sinambung menggunakan pelarut n-heksana dan metanol. Ekstrak metanol difraksinasi dengan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut etil asetat dan n-butanol, Fraksi etanol dan fraksi etil asetat dimurnikan dengan kromatografi kertas preparatif dan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-sinar tampak. Dari hasil penelitian diperoleh senyawa flavonoid dari fraksi etil asetat yang memiliki gugus trihidroksi pada posisi 3, 5, 7 dan gugus orto dihidroksi pada cincin B di posisi 3',4' yang merupakan senyawa aglikon kuersetin dan senyawa flavonoid dari fraksi n-butanol yang memiliki gugus 3-O-tersubstitusi, gugus dihidroksi pada posisi 5,7 dan gugus orto dihidroksi pada cincin B di posisi 3',4' yang merupakan senyawa kuersetin 3-Omonoglikosida.Kata kunci: kangkung air, Ipomoea aquatica, flavonoidIpomoea aquatica Forsskal is used by people as food and traditional medicine. Geographic factors can influence chemical compounds of the plant. The goal of this research was to examine the chemical compounds of Ipomoea aquatica Forsskal collected from Kopo, South Bandung. Crude drug of Ipomoea aquatica Forsskal was extracted using Soxhlet apparatus with n-hexane and methanol. The extract was fractionated by liquid-liquid extraction using ethyl acetate, and butanol. The butanol fraction and ethyl acetate fraction were purified by preparative paper chromatography and characterized by UV-visible spectrophotometry. Two flavonoids were obtained, from ethyl acetate fraction it had trihydroxy on 3, 5, 7 position, and ortho dihidroxy on B ring in 3',4' position. From n-buthanol fraction it had 3-O-substituted, dihydroxy on 5,7 position and ortho dihydroxy on B ring in 3',4' position. Ipomoea aquatica Forsskal leaf cointained quercetin and quercitrin 3-O-monoglycoside.Keywords: water spinach, Ipomoea aquatica, flavonoid
Pengaruh Pengolahan Bahan Terhadap Kadar Dan Komponen Minyak Atsiri Rimpang Zingiber cassumunar Roxb. Komar Ruslan Wirasutisna; Sukrasno Sukrasno; As’ari Nawawi; Lia Marliani
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 37 No. 2 (2012)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu komponen Zingiber cassumunar Roxb. yang memiliki aktivitas farmakologi. Sehubungan dengan potensi pemanfaatan minyak atsiri Zingiber cassumunar Roxb. dalam pengembangan obat, diperlukan jaminan terhadap kualitas bahan yang meliputi kontrol terhadap kualitas bahan baku yang digunakan, termasuk kandungan minyak atsirinya. Penghalusan, pengeringan, dan penyimpanan adalah proses penyiapan bahan yang dapat mempengaruhi kadar minyak atsirinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengolahan bahan terhadap kandungan minyak atsiri. Metode penghalusan rimpang segar yang digunakan dalam penelitian ini adalah perajangan (SR) dan penggilingan menggunakan blender (SB). Metode pengeringan yang digunakan adalah pengeringan menggunakan oven 40°C (PO) dan sinar matahari (PM). Sedangkan proses penyimpanan dilakukan dalam tiga tempat berbeda yaitu besek (SSb), karung (SSk), dan keranjang plastik (SSp) selama 14 (A) dan 90 (B) hari. Kadar minyak atsiri setiap sampel ditentukan dan komponennya dianalisa menggunakan kromatografigas-spektrometri massa (KG-SM). Uji t-test (α=0,05) terhadap kadar minyak atsiri menunjukkan perbedaan signifikan antara SR dengan PO, PM, SSb B, SSk B, dan SSp B. Hal ini berarti bahwa proses pengeringan dan penyimpanan selama 90 hari mempengaruhi kadar minyak atsiri. Hasil GC-MS menunjukkan komponen utama untuk setiap sampel adalah 4-terpeniol (41,52% - 53,15%), beta-pinene (27,63% - 40,48%), gamma-terpinene (3,97% - 6,02%), alpha-terpinene (1,8% - 2,57%), cissabinene hidrate (0,91% - 1,98%), trans-sabinene hidrate (0,85% - 2,08%).Kata kunci: Zingiber cassumunar Roxb., Minyak atsiri, Pengolahan bahan, Metode pengeringan, Penyimpanan, 4-terpeniol. The rhizome of Zingiber cassumunar Roxb contains essential oil which has pharmacological activity. By considering the potential benefits of essential oil from Zingiber cassumunar Roxb. in drug development, it is necessary to guarantee the quality of the raw materials used, including the content of the essential. Comminuting, drying, and storage are processes which can affect the content of volatile oil in the crude drug. The purpose of this research were to observe the influence of rhizome processing on the essential oil content. Fresh rhizome comminuting methods used in this research were chopping (SR) and grinding using a blender (SB). Drying methods used in this research were oven drying at 40°C (PO) and sun drying (PM), while storage process in three different storage: bamboo container (SSb), sack (SSk), and plastic container (SSp) for 14 (A) and 90 (B) days. Oil content was determined and its composition were analyzed by GC-MS. T-test results (α=0.05) showed significant differences between SR with PO, PM, SSb B, SSk B, and SSp B. It means that drying and storage process influenced essential oil content. GC-MS results showed that major compound were 4-terpeniol (41,52% - 53,15%), beta-pinene (27,63% - 40,48%), gamma-terpinene (3,97% - 6,02%), alpha-terpinene (1,8% - 2,57%), cis-sabinene hidrate (0,91% - 1,98%), trans-sabinene hidrate(0,85% - 2,08%).Keywords: Zingiber cassumunar Roxb., Essential oil, Material processing, Drying methode, Storage, 4-terpeniol.