Khairiyah Ulfah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Treatment of traumatic ulcer induced by fixed orthodontic appliance: a case report Yuli Fatzia OSSA; Khairiyah ULFAH; Rizki Rachmayani SITINJAK
Journal of Syiah Kuala Dentistry Society Vol 7, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Dentistry Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jds.v7i1.27259

Abstract

Orthodontic treatment aims to improve the oral health of the patient. Still, orthodontic treatment canalso cause problems in the oral cavity, such as the appearance of traumatic ulcers caused by the use of orthodonticappliances. The following describes a chronic traumatic ulcer in a patient using fixed orthodontic appliances. CaseReport: A female patient aged 22 years complained of thrush after using braces. Clinical examination revealed asingle ulcerated lesion on the right buccal mucosa of the upper molar region adjacent to the buccal tube of theorthodontic appliance. The patient was then treated with topical corticosteroids and chlorhexidine gluconate. Thepatient was also consulted by an orthodontic specialist for further treatment using orthodontic wax to help protectagainst friction between the wires and the mucosa. The lesions healed on the third visit.: Orthodontic treatmentoften causes injuries to the oral mucosa. It is because the orthodontic appliances used can rub against the oralmucosa so that they are very susceptible to causing traumatic ulcers. Traumatic ulcers arising from orthodontictreatment are generally chronic, requiring comprehensive treatment to reduce patient complaints. Conclusion:Treatment of chronic traumatic ulcers due to the use of fixed orthodontic appliances should be carried outcomprehensively by involving an oral medicine specialist and an orthodontist to provide maximum treatment fortraumatic ulcers and reduce patient complaints.KEYWORDS: Traumatic Ulcer, Orthodontic Appliance, Treatment
Hubungan Antara Periodontitis Dengan Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah Ditinjau Dari Aspek Destruksi Periodontal Khairiyah Ulfah; Irma Ervina
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.542 KB)

Abstract

Kelahiran bayi prematur berberat badan lahir rendah merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang. Kejadian bayi berat badan lahir rendah di Indonesia tahun 2003 sebesar 90 per 1000 kelahiran. Kelahiran prematur ini meningkatkan risiko angka kematian dan kesakitan bayi, yang mencakup ketidakmampuan perkembangan saraf, kelemahan kognitif, masalah pernafasan, anomali kongenital dan gangguan tingkah laku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara periodontitis dengan kelahiran bayi prematur BBLR khususnya ditinjau dari aspek destruksi periodontal dan perbedaan tingkat destruksi periodontal antara ibu yang melahirkan bayi prematur BBLR dengan ibu yang melahirkan bayi normal. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dari Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, Rumah Sakit Umum dr.Pirngadi, Rumah Sakit Umum Haji, Klinik Bersalin Tri Putri, dan Klinik Bersalin Yakin Sehat dengan total sampel 45 orang, terdiri dari ibu yang melahirkan bayi prematur BBLR sebanyak 17 orang dan ibu yang melahirkan bayi normal sebanyak 28 orang. Pemeriksaan gigi meliputi kedalaman saku dan kehilangan perlekatan klinis dengan menggunakan prob dan kaca mulut dengan pencahayaan senter. Tidak ada hubungan antara periodontitis dengan kelahiran bayi prematur BBLR dan terdapat perbedaan tingkat destruksi periodontal antara ibu yang melahirkan bayi prematur BBLR dan ibu yang melahirkan bayi normal. Rata-rata kedalaman saku ibu yang melahirkan bayi prematur BBLR lebih tinggi daripada ibu yang melahirkan bayi normal, namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik. Sedangkan rata-rata kehilangan perlekatan klinis ibu yang melahirkan bayi prematur BBLR lebih tinggi daripada ibu yang melahirkan bayi normal dan perbedaan tersebut bermakna secara statistik. Periodontitis pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko kelahiran bayi prematur BBLR.