Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Metode penyutradaraan Senoaji Julius dalam produksi film pendek anak Lukas Deni Setiawan; Emmanuel Kurniawan
ProTVF Vol 6, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v6i1.33902

Abstract

Penelitian ini membahas metode penyutradaraan film pendek anak. Film pendek anak menjadi salah satu alternatif tontonan anak di tengah masih langkanya film anak di bioskop. Sebagai alternatif, film pendek anak ini pun masih belum banyak dilirik untuk diproduksi oleh para sutradara film. Di ranah lokal, salah satu sutradara film, yaitu Senoaji Julius, yang secara konsisten telah melahirkan lima (5) film pendek anak selama kurun waktu 9 tahun terakhir patut untuk dikaji lebih jauh. Dinamika perbincangan mengenai film anak, film pendek dan rentang perhatian anak, serta peran sutradara dalam produksi film menjadi referensi utama pembahasannya. Metode penyutradaraan Senoaji Julius merupakan kasus yang didekati secara kualitatif untuk menghasilkan data mendalam dan memunculkan temuan yang khas. Sedangkan mengenai teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan focus group discussion (FGD), wawancara mendalam, dan observasi. Sementara itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan metode yang digunakan Senoaji Julius dalam memproduksi lima film pendek anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran sutradara sentral dalam setiap tahap produksi film pendek anak. Peran sentral dari seorang sutradara yang memiliki orientasi pada kebutuhan anak mampu mengeksplorasi potensi anak, menjaga proses produksi film ramah anak, dan membangun kolaborasi suportif berbagai pihak yang terlibat dalam produksi film. Namun demikian, kekhasan tersebut mendapat tantangan apabila bertemu dengan pihak-pihak yang memiliki orientasi berbeda. Sedangkan fokus pada produsen film menuntut penilaian khas yang mempertimbangkan penguatan agensi yang terlibat dalam proses produksinya.
Produksi video ramah anak bersama Sumbu Pakarti Lukas Deni Setiawan
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 5 (2021): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.549 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i5.5144

Abstract

Minimnya tontonan ramah anak mengilhami Sumbu Pakarti memproduksi materi pembelajaran audiovisual secara mandiri untuk anak-anak dampingannya. Pengabdian ini bertujuan membangun kolaborasi untuk proses produksi materi audiovisual tersebut. Metode diskusi dan aplikasi digunakan untuk menggali potensi kolaborasi dan praktik yang memadai untuk menghasilkan produk prototipe. Hasilnya berupa video prototipe yang menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran. Tiga kesimpulan pun dapat diraih. Pertama, fokus pada kebutuhan anak-anak menjadi orientasi utama. Kedua, kolaborasi menghasilkan proses produksi yang lebih sistematis dan ramah anak. Ketiga, persiapan produksi menjadi kunci keberlangsungan keseluruhan proses produksi.
Stuck on the Surface: Digitalization Case Studies of Three Local Televisions Lukas Deni Setiawan
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 2 (2023): Mediator: Jurnal Komunikasi
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v16i2.2683

Abstract

This research examines television digitalization policies from the perspective of local television broadcasters. Local television has the potential to benefit in the context of digitalization. However, our excessive attention to the centrality of broadcasting continues to threaten the existence and progress of local television. This research uses a qualitative approach with in-depth interview data collection methods. The research informants were broadcasters of three local television stations: Jogja TV (Yogyakarta Special Region/DIY), Tegar TV (Lampung), and Lombok TV (West Nusa Tenggara/NTB), as well as one informant from the Indonesian Local Television Association (ATVLI) management. The results of this study indicate that since the beginning of the digitalization process, the government has not considered the perspectives of local television broadcasters in implementing broadcast digitalization. The fundamental issue of balancing the use of digital broadcasting infrastructure, such as multiplexing equipment, by various parties regarding digitalization still remains. As a result, the continued benefits of broadcast digitalization expected by local television broadcasters are still far from expectations. Therefore, local television broadcasters have not thought far enough to vary and improve the quality of their programs because they are still stuck on these basic problems.