Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal atau hiperglikemia. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan DM adalah tanaman mahoni (Swietenia mahagoni). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan penyakit ini adalah bijinya. Namun potensi dari ekstrak metanol biji mahoni belum banyak diketahui. Pada penelitian ini menggunakan tikus model DM dengan induksi MLD-STZ (Multiple Low Dose-Streptozotocin). Tikus dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok terapi 100, 250 dan 400 mg/KgBB yang sebelumnya telah diinduksi MLD-STZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan tikus DM dengan injeksi MLD-STZ secara intraperitonial, pamberian terapi ekstrak metanol biji mahoni secara oral, uji kadar MDA serum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA (Malonialdehide) serum yang didapatkan berdasarkan kelompok, yaitu 3,126; 10,245; 9,245; 7,203; 4,677 µg/ml. Dosis optimum untuk menurunkan kadar MDA adalah 400 mg/KgBB. Pemberian terapi ekstrak metanol biji mahoni mampu menurunkan kadar MDA serum tikus putih pasca induksi MLD-STZ. Kata Kunci: diabetes mellitus, MDA, MLD-STZ, pankreas