Latar Belakang: Stroke merupakan suatu penyakit kegawatan, dapat menyebabkan kematian, dan juga dapat menyebabkan kecacatan. Oleh sebab itu, diperlukan indikator inflamasi berupa Neutrophyl-Lymphocyte Ratio (NLR) dari pemeriksaan hitung jenis leukosit dan C-Reactive Protein (CRP) yang merupakan reaktan tahap akut yang sensitivitasnya tinggi, dapat mendeteksi rendahnya tingkat inflamasi pada pasien stroke non hemoragik. Tujuan : Menganalisis hubungan antara NLR dan CRP pada pasien penderita stroke non hemoragik Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 34 pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan RSUD Dr. Adhyatma Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Uji statistik menggunakan uji Spearman. Hasil : Dari 34 sampel, didapatkan laki-laki 18 orang (52,94%) dan perempuan 16 orang (47,05%), rerata usia 58,06 ± 1,33 tahun. Diperoleh hubungan positif sedang dan bermakna antara NLR dan CRP pada pasien stroke non hemoragik dengan hasil (r= 0,449; p=0,008). Simpulan : Terdapat hubungan positif sedang antara NLR dengan CRP pada pasien stroke non hemoragikKata Kunci: Neutrophyl-Lymphocyte Ratio (NLR), C-Reactive Protein (CRP), stroke non hemoragik.