RM Soerjo Adji
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER (STUDI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DIKLAT DIPONEGORO MUDA PS UNDIP) Resha Febryani Dwi Putri; Sumardi Widodo; RM Soerjo Adji
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.853 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23371

Abstract

Latar Belakang : Sepak bola merupakan olahraga yang banyak mengandalkan kecepatan, kekuatan, kemampuan, keterampilan, teknik penguasaan bola dan strategi dibandingkan olahraga lain. Mengingat pentingnya kecepatan lari dalam sepak bola, maka dalam memberikan latihan harus banyak menekankan unsur kecepatan. Kecepatan lari dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan dalam berlari antara lain kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kelentukan otot tungkai, sedangkan faktor anatomis atau postur tubuh antara lain ukuran tinggi, panjang, besar, lebar, dan berat tubuh. Tujuan : Mengetahui hubungan panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan lari 60 meter. Metode : Penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang dilaksanakan di Stadion Universitas Diponegoro Semarang. Subjek penelitian ini adalah 13 pemain sepak bola Diklat Diponegoro Muda PS Undip (n=13). Pengukuran panjang tungkai dilakukan dengan menggunakan mistar gulung, kekuatan otot tungkai diukur dengan menggunakan leg dynamometer, sedangkan kecepatan lari diukur menggunakan stopwatch dengan lintasan 60 meter. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis Pearson. Hasil : Pada penelitian didapatkan data panjang tungkai dengan rerata 87,15±3,44 cm; data kekuatan otot tungkai dengan rerata 180,38±55,61 kg; dan data kecepatan lari 60 meter dengan rerata 6,76±0,50 m/s. Uji korelasi Pearson antara panjang tungkai dengan kecepatan lari menunjukkan korelasi positif yang bermakna (r=0,672; p=0,012). Uji korelasi Pearson antara kekuatan otot tungkai dengan kecepatan lari menunjukkan korelasi positif yang bermakna (r=0,610; p=0,027). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter.Kata Kunci : Panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kecepatan lari
HUBUNGAN SIDIK JARI KAKI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Intan Permatasari; Muhammad Wadji; RM Soerjo Adji
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.187 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23791

Abstract

Latar Belakang: Sidik jari (fingerprint) merupakan pola guratan epidermis (epidermal ridge) yang terdapat di  distal phalanx manus dan distal phalanx pedis. Studi yang mempelajari pola guratan epidermis disebut dermatoglifi.  Pemeriksaan sidik jari dibagi menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitafif. Sidik jari berhubungan dengan kecerdasan karena perkembangan sidik jari dan neocortex  terjadi dalam waktu yang bersamaan dan berasal dari ektoderm yang sama. Neocortex merupakan pusat kecerdasan dan fungsi kognitif. Kecerdasan dan fungsi kognitif dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang proses pembelajaran yang baik. Hasil dari proses ini ditandai dengan prestasi akademik yang memuaskan. Salah satu penilaian prestasi akademik yaitu IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) pada mahasiswa. Tujuan: Mengetahui hubungan sidik jari kaki dengan prestasi akademik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 30 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2015 yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Dilakukan pengambilan sidik jari dan pendataan nilai IPK. Uji stastitik menggunakan uji Saphiro-Wilk, uji Korelasi Spearman, uji Korelasi Pearson, dan uji Regresi Linear. Hasil: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dominan memiliki pola loop (64,67%) terutama fibular loop (62,33%). Korelasi TRC dan IPK berdasarkan uji Pearson didapatkan nilai p=0,043 dan r=0,372. Korelasi TPI dan IPK berdasarkan uji Spearman didapatkan nilai p=0,033 dan r=0,391. Uji T pada regresi linear didapatkan thitung > ttabel (2,072 > 2,069). Uji F pada regresi linear didapatkan fhitung < ftabel (2,434 < 2,51). Kesimpulan: Terdapat korelasi signifikan antara TRC dengan prestasi akademik, terdapat korelasi signifikan antara TPI dengan prestasi akademik, terdapat korelasi negatif antara DI dengan prestasi akademik, dan TPI, DI, FI, serta TRC secara simultan tidak berhubungan dengan prestasi akademik pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Kata Kunci: Sidik Jari,  Neocortex, Prestasi Akademik
PENGARUH AKTIVITAS JOGING TERHADAP FLEKSIBILITAS ARTICULATIO COXAE Fajar Gemilang Putra Yudha; RM Soerjo Adji; Sumardi Widodo
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.636 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23317

Abstract

Latar belakang : Joging merupakan olahraga yang populer di dunia. Mekanisme joging melibatkan berbagai tulang, kontraksi relaksasi berbagai otot, melibatkan sendi, dan juga peran dari sistem saraf. Mekanisme joging dapat mempengaruhi kekuatan otot ekstensor paha yang mendorong badan ke depan dan fleksibilitas pada articulatio coxae. Cukup banyak penelitian tentang faktor yang mempengaruhi fleksibilitas pada sendi, namun belum ada yang membahas tentang pengaruh aktivitas joging terhadap fleksibilitas sendi articulatio coxae. Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh aktivitas joging terhadap fleksibilitas articulatio coxae pada mahasiswa UNDIP. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian case control retrospective. Sampel adalah 32 orang pria dengan kriteria tertentu yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol adalah pria usia 16-24 tahun yang menjadi anggota Sekolah Sepak Bola Diponegoro Muda dimana dalam latihan rutin terdapat joging 3 kali seminggu dengan jangka waktu latihan minimal 6 bulan. Kelompok kasus adalah mahasiswa Universitas Diponegoro yang jarang melakukan aktivitas joging. Pengukuran fleksibilitas articulatio coxae dilakukan pad a tiap kelompok. Data yang didapatkan di analisa menggunakan uji Saphiro-Wilk dan uji T Tidak Berpasangan. Hasil : Pada uji Saphiro-Wilk didapatkan data fleksibilitas fleksi, abduksi, dan adduksi berdistribusi normal sedangkan fleksibilitas ekstensi berdistribusi tidak normal. Pada uji T Tidak Berpasangan didapatkan perbedaan signifikan pada data fleksibilitas fleksi,abduksi, dan adduksi. Pada uji Mann-Whitney tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada data fleksibilitas ekstensi. Simpulan : Terdapat pengaruh aktivitas joging pada fleksibilitas articulatio coxae saat fleksi, abduksi, dan adduksiKata kunci : Joging, fleksibilitas, articulatio coxae