M. Besari Adi Pramono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN PASCA SALIN < 6 BULAN Muhammad Fajar Shodiq; M. Besari Adi Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.645 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23338

Abstract

Latar Belakang : Obesitas dan overweight merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara di dunia. Salah satu penyebab terjadinya Obesitas dan overweight adalah kejadian peningkatan berat badan pasca salin. Peningkatan berat badan pascasalin biasanya disebabkan karena adanya retensi berat badan. Peningkatan berat badan tertinggi saat hamil adalah peningkatan berat badan pada trimester III. Tujuan: Mencari hubungan peningkatan berat badan trimester III kehamilan dengan berat badan pasca salin < 6 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian diambil dengan cara sample random sampling dari wilayah puskesmas dikotamadya Semarang yang mengikuti penelitian 1000 HPK. Terdapat 80 sampel yang termasuk kriteria inklusi dan eksklusi dengan rincian 24 responden kelompok BB kembali seperti sebelum hamil dan 56 responden kelompok BB tidak kembali seperti sebelum hamil. Uji hipotesis dianalisis dengan uji chi-square. Signifikan bila p <0,05. Hasil : Berdasarkan hasil uji chi square test, nilai p pada analisa hubungan peningkatan berat badan trimester III dengan berat badan pascasalin < 6 bulan adalah 1,000 (p > 0,05) yaitu tidak signifikan. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara peningkatan berat badan trimester III terhadap berat badan pascasalin < 6 bulan.Kata Kunci : Peningkatan berat badan trimester III, berat badan pasca salin < 6 bulan, retensi berat badan.
PENGARUH INDEKS KOIL TALI PUSAT TERHADAP INDEKS PONDERAL BAYI BARU LAHIR KEHAMILAN ATERM Edo Sun De Putra; M. Besari Adi Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.997 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14338

Abstract

Latar belakang : Tali pusat merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara plasenta dan janin yang memiliki peranan penting dalam interaksi antara ibu dan janin selama masa kehamilan. Gangguan sirkulasi tali pusat dapat menyebabkan asfiksia terhadap organ dan metabolisme janin baik akut maupun kronis, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi luaran bayi lahir.Tujuan : Mengetahui pengaruh indeks koil tali pusat terhadap indeks ponderal bayi baru lahir kehamilan atermMetode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional observasional. Sampel merupakan Ibu hamil dengan bayi kelahiran aterm (37 – 42 minggu) yang dirawat di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSIA Bunda Semarang, Puskesmas Halmahera Semarang dan Puskesmas Ngesrep Semarang. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder berupa skala rasio yang ditentukan dari hasil pengukuran indeks ponderal bayi baru lahir dan data primer yang merupakan data ordinal yang didapatkan dari hasil pengukuran indeks koil tali pusat. Uji statistik menggunakan uji normalitas data Saphiro Wilk dan dilanjutkan dengan uji non parametric Spearman Rank Correlation Test.Hasil : Dari 50 sampel penelitian didapatkan Rerata indeks koil tali pusat sebesar 0,35 ± 0,09. Rerata skor indeks ponderal sebesar 2,64 ± 0,24. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara indeks koil tali pusat dan indeks ponderalpada bayi baru lahir dengan koefisien korelasi sebesar -0,627 (p < 0,01).Kesimpulan : Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara indeks koil tali pusat dengan indeks ponderal bayi baru lahir. Hal ini menunjukan semakin tinggi indeks koil tali pusat atau hypercoiling maka semakin rendah indeks ponderal pada bayi baru lahir.