Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan

STUDI PERUBAHAN FISIK RUMAH TRADISIONAL BANJAR Anna Oktaviana; Dahliani Dahliani; Muhammad Deddy Huzairin
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.007

Abstract

Sebagai bagian dari peninggalan kebudayaan yang berharga, populasi rumah tradisional Banjar saat ini mengalami perubahan dan kepunahan satu per satu. Upaya preservasi yang dilakukan pihak terkait hanya menyentuh sebagian kecil dari populasi. Karenanya diperlukan suatu upaya alternatif untuk melestarikan populasi yang tersisa. Untuk merumuskan upaya alternatif tersebut sepatutnya didahului dengan studi berapa besar tingkatan perubahan atau kepunahan tersebut. Akurasi tingkat perubahan tergantung dari data komperhensif yang dimiliki di masa lalu. Data tahun 2006 – 2009 telah diinventarisasi secara komperhensif pada rumah tradisional Banjar yang tersebar di Banjarmasin, Martapura dan Marabahan. Dengan membandingkan sampel dari data tersebut dengan data saat ini (2022), maka akan didapatkan data perubahan yang realistik dan akurat. Dengan data yang realistik dan akurat ini, maka dapat ditelusuri secara lebih mudah faktor-faktor penyebab perubahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan tingkat perubahan fisik rumah tradisional Banjar dalam kurun waktu 13 sampai dengan 16 tahun. Metode yang digunakan adalah perbandingan 2 data pada waktu yang berbeda. Data pertama dari penelitian tahun 2006 dan 2009, sedangkan data kedua dari pendataan saat ini (2022). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perubahan atau penurunan kualitas sampai dengan kemusnahan pada seluruh sampel, dimana perubahan denah atau susunan ruang merupakan hal yang dominan diikuti oleh penurunan sampai dengan kemusnahan elemen fisik bangunan, baik badan bangunan, dinding, atap, sampai dengan ornamen dan detail. Elemen fisik yang mengalami degradasi umumnya tidak diganti tapi dibiarkan sampai hancur atau hanya dilapis dengan bahan bangunan yang lain.